Dono Warkop Ternyata Bukan Pelawak Biasa

Selain dosen, Dono ternyata penulis novel sastra. Akun Instagram penggemar Warkop DKI, @videowarkopdki, sempat mengulas profil Dono.

Rupanya ada empat novel yang pernah diterbitkan Dono Warkop. Tiga novel diterbitkan semasa Dono Warkop masih hidup, yaitu: Cemara-Cemara Kampus (1988), Bila Satpam Bercinta (1999), dan Dua Batang Ilalang (1999).

Sementara, satu novel lainnya dibuat setelah Dono Warkop meninggal dunia. Novel itu merupakan karya terakhir Dono Warkop, judulnya Senggol Kiri Senggol Kanan (2009).

Dua Batang Ilalang merupakan novel yang dibuat Dono `Warkop` yang laris. Ditulis di sela-sela aktivitasnya menjadi pejuang reformasi ’98, setting dan ide cerita diambil tidak jauh-jauh dari sana.

Ia menciptakan karakter utama sebagai mahasiswa yang ikut turun aksi sehingga dikeluarkan dari kampus. Hal-hal yang ia tulis sebenarnya sangat dekat dengan kondisi sosial yang ada saat itu sehingga sangat mengena ketika dibaca.

Mengetahui prestasi Dono lainnya, warganet makin kagum. Beberapa dari mereka menyebutkan, Dono benar-benar sosok pelawak yang tak biasa.

"Kagum bgt sm beliau," komentar nrianjani.

Akun @mulyantobromocorah menyebutkan, "The legend indonesia."

Ada juga yang justru terbawa perasaan. Mereka merindukan sosok Dono Warkop.

"Kangen sama beliau," tulis yuliplg871. Pengguna @dwy berkomentar, "sosoknya tak akan tergantikan. Rindu menyaksikan karyanya."

Ada juga yang penasaran dengan Novel yang dibuat Dono Warkop. Beberapa dari mereka ingin membaca karya sang pelawak tak biasa ini.

Akun @joanndenatal menuliskan, "Novelnya terbit lagi gak ya?..pengen baca karyanya pakdhe dono..@videowarkopdki."

Warganet dengan nama @fherdhiann bertanya kepada @videowarkopdki, "Min masih ada yg jual ga ya novelnya.??"