Sukses

Pamela Kosin, Putri Komposer Terkenal Ini Perkenalkan Cendrawasih Sampai ke Luar Negeri

Putri Aminoto Kosin, Pamela Kosin, bekerja sama dengan Joe DeMarco dan Peter White.

Liputan6.com, Jakarta Komposer Pamela Kosin lebih banyak berkarier di Amerika. Meski begitu, dirinya tak lupa akan budaya negeri sendiri. Hal itu dibuktikan dengan dirilisnya single terbarunya berjudul "Cendrawasih: A Dance in Paradise", yang terinspirasi dari keindahan hewan asli Papua itu. 

Lagu "Cendrawasih" dimainkan oleh dua perkusi. Musik ini sebenarnya seperti single dari album milik Pamela Kosin yang akan keluar tahun depan. 

"Awalnya diminta ditulis oleh membranophon di tahun 2017 buat premiere di New York dan ditampilkan di Eropa. Jadi, tahun ini pun aku memutuskan untuk me-record dan membuat video rilis, sebagai bagian dari albumku dan promo video membranophon," ujar Pamela Kosim dalam keterangannya kepada wartawan, baru-baru ini.

Joe DeMarco dan Peter White, musikus di balik musik yang di-recording itu. Mereka adalah dua murid doctorate di New York dan pemain perkusi muda yang lagi naik daun di dunia musik Amerika. 

"Yang merekam video adalah teman akrabku yang sangat berbakat dalam videography, Peter Xiong. Engineer kita, Anthony Nguyen, adalah seorang murid Berklee seperti aku dan ia pun direkomendasikan oleh seorang kawan komposerku, Yotam Ishay," cerita Pamela Kosin. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Studio Berklee

Menurut Pam, proses rekaman musik musik dan video dilakukan di salah satu studio Berklee di Boston. 

Cendrawasih adalah karya perkusi pertama dari Pam. Adalah Satu Joe DeMarco yang awalnya melihat karya-karya Pam di internet dan dia tertarik lalu meminta Pam untuk menulis buat grupnya. 

"Menurut dia, karya-karyaku sangat cerdas dan musikal. Meski aku belum pernah menulis buat perkusi, apalagi dua perkusi. Menulis buat perkusi itu kompleks dan rumit karena instrumen mereka banyak dan set-up-nya selalu berubah, tidak seperti piano, misalkan yang note C tetap di satu tempat. Perkusi pun mengandalkan ritme dan bukan melodi dan harmoni, karena itu proses dan cara berpikir berbeda dari kebiasaan aku," terang Pam.

 

3 dari 3 halaman

Latar Belakang

Pamela Kosin adalah komposer kebangsaan Indonesia yang lahir 16 Februari 1991. Dia adalah putri pertama dari komposer ternama Aminoto Kosin dan ia pun mengikuti jejak ayahnya dengan berkarir sebagai seorang composer muda di Amerika Serikat. Dari kecil ia bermain piano dan biola. Dididik oleh Ibu Grace Soedargo dan sibuk bermain biola dengan orkestra klasik ternama Capella Amadeus, sebagai anggota orkes yang paling muda. Tentunya ia juga mengikuti ayahnya tampil di acara-acara besar. 

Tak hanya berkarya di Amerika Serikat, Pam telah membuat beberapa musikal yang di premier di Jakarta bersama ayahnya. Di antaranya adalah Hitam Putih Lasem yang di produksi oleh D’Art Beat dengan kostum dirancang oleh Harry Darsono, PhD.

Lasem mencapai sukses besar pada saat premierenya dan diproduksi kembali tahun berikutnya karena popular demand. Musikal tersebut pun sempat tur ke Yogyakarta dan pentas di Taman Budaya Jogjakarta. Pam menggunakan banyak kunci pentatonik Jawa untuk menciptakan melodi yang terdengar tradisional dan unik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini