Sukses

PARFI56 Beri Dukungan untuk Perempuan dan Film Indonesia

PARFI56 menyatakan dukungannya untuk film Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta PARFI 56 dan Pusat Pengembangan Perfilman (Pusbang Perfilman) Kemendikbud berkolaborasi dengan Rumah Millennials mengadakan kembali Future Destination 3.0.

Acara yang diselenggarakan PARFI56 dan Pusat Pengembangan Perfilman (Pusbang Perfilman) menyelenggarakan acara tersebut untuk diskusi dan bedah film Kartini.

Melalui sang ketua, Marcella Zalianty, PARFI56 menyatakan dukungannya untuk film Indonesia, sekaligus merayakan Hari Kartini yang belum lama ini diperingati di Indonesia.

"Memang bentuk dukungan kita sama film Indonesia. Kita merayakan bersama selebrasi Hari Kartini. Jadi Kartini memang mengangkat pendidikan, jadi sehingga kami ingin perempuan memiliki spirit dan pendidikan yang tinggi ke depannya," kata Marcella Zalianty, ditemui dalam acara Bedah Film dan Nobar Film Kartini di Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (28/4/2018).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Generasi Milenial

 

Tak hanya Marcella Zalianty, Prilly Latuconsina sebagai perwakilan generasi muda juga turut hadir dalam acara tersebut. Ia membawa misi khusus untuk para generasi milenial terkait perempuan dan pendidikan.

"Sebagai generasi milenials atau muda, menginginkan bahwa sosok Kartini peting bagi generasi milenials. Pendidikan sudah gampang dan informasi semuanya ada di online bisa membuat warga malas. Gimana caranya meneruskan perjuangan Kartini sebagai generasi muda," kata Prilly Latuconsina.

 

3 dari 3 halaman

Pentingnya Perempuan

 

Dari perwakilan praktisi perfilman Indonesia, Hanung Bramantyo juga meramaikan diskusi. Ia membeberkan pentingnya perempuan dan pendidikan. Apalagi untuk di dunia pekerjaan dan politik.

"Dua hal penting perempuan dan pendidikan. Dari dulu masalahnya adalah pendidikan dan lapangan pekerjaan. Sampai saat ini situasi politik kandidat perempuan belum ada dan susah. Tokoh perempuan yang muncul di permukaan masih sedikit. Paling cuman Risma, Khofifah, Susi, dan Sri Mulyani. Membutuhkan banyak lagi sosok perempuan yang tampil," kata Hanung Bramantyo.

Hal menariknya, selain menghadirkan sesi dialog dan diskusi terbuka dengan para narasumber yang ahli di bidangnya, para peserta yang hadir juga akan diajak untuk ‘nobar’ atau nonton bareng film Kartini. Dari kegiatan tersebut diharapkan generasi millennials mampu memahami teori serta melihat langsung aplikasinya di dalam sebuah film ber-genre pendidikan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.