Sukses

Cerita 4 Film Ini Mirip Kejadian Nyata Zaman Sekarang

Beberapa film ini ternyata menggambarkan kengerian yang terjadi di masyarakat saat ini.

Liputan6.com, Jakarta - Film yang beredar merupakan ide hasil realisasi pikiran sutradara dan penulis naskah. Film pun hadir dengan berbagai genre, mulai dari fantasi, komedi, romantis, horor hingga thriller.

Film thriller dengan gambaran kejam dan sadis ternyata dinikmati beberapa orang. Meski dibalut dengan beberapa adegan romantis atau komedi, unsur seram dari film thriller tak bisa dibohongi.

Siapa bilang, film hanya sebuah karya fiksi? Beberapa kejadian mengerikan dalam film juga bisa saja terjadi di dunia nyata, contohnya tindakan kriminal. Maka, berhati-hatilah!

Film apa sajakah yang menggambarkan kejadian nyata saat ini?

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Scream

Biasanya teman yang selalu bersama, beranggapan telah saling mengenal. Namun tetap saja seseorang bisa menyembunyikan sebuah rahasia. Hal itu terjadi salam film Scream yang awal tayangnya 1996 silam.

Dengan menggunakan topeng aneh dan jubah hitam, pembunuh berkeliaran. Sekelompok remaja rupanya menjadi target. Semua itu berawal saat Casey Becker (Drew Barrymore) mendapatkan telepon dari orang tak dikenal bertanya, "apa film mengerikan yang jadi favorit?".

Saat Casey tak mau bekerja sama, pria bertopeng membunuhnya. Esoknya, Sidney Prescott (Neve Campbell) mendapatkan telepon yang sama. Beruntung dia berhasil selamat.

Kejadian itu terus berlangsung di sekitar teman-teman Sidney. Akhirnya, terungkap pelaku semua kegilaan yang terjadi adalah kekasih Sidney, Billy Loomis.

Pernah dengar kejadian ini? Beberapa berita tampaknya sudah mengabarkan mengenai kejadian mengerikan di dunia nyata mengenai pasangan yang tega membunuh orang yang katanya disayanginya. Atau sang kekasih membunuh keluarga atau kerabatnya?

3 dari 5 halaman

Hotel Rwanda

Film mengenai genoside tergambar jelas dalam Hotel Rwanda yang tayang 1994 silam. Film ini memang diambil dari kisahnyata, mengisahkan tentang perang saudara yang mengerikan si Rwanda akibat ketegangan antara suku Hutu dan Tutsi. Saat ini, Rwanda adalah negara yang bobrok dengan korupsi dan suap-menyuap di kalangan pejabat dianggap hal yang biasa.

Paul Rusesabagina (Cheadle), manajer dari Sabena pemilik Hôtel des Mille Collines, adalah seorang Hutu, sementara istrinya, Tatiana (Okonedo), adalah seorang Tutsi. Pernikahannya tersebut merupakan salah satu sumber perselisihannya dengan ekstrimis Hutu; yang paling menonjol adalah Georges Rutaganda (Kae-Kazim). Georges adalah seorang pemasok barang langganan untuk hotel tempat Paul bekerja, yang juga seorang pemimpin lokal Interahamwe, sebuah milisi anti-Tutsi yang brutal.

Situasi politik kian memburuk, Paul dan keluarganya menyaksikan tetangganya satu persatu dibunuh dengan keji. Paul kemudian merayu pihak-pihak yang berpengaruh, meyuap mereka dengan uang dan minuman alkohol, berusaha untuk membuat keluarganya tetap aman.

Perang saudara sudara tak bisa dihindari, seorang tentara Angkatan Darat Rwanda datang mengancamnya. Akhirnya, Paul langsung bernegoisasi hingga bisa mengungsikan semua orang yang bersamanya ke hotel tempat ia bekerja, diwartakan filmreviews.

Semakin lama, semakin banyak yang datang ke hotel untuk mengungsi. Termasuk dari kelebihan pengungsi yang tidak tertampung di kamp PBB, pengungsi kiriman Palang Merah, dan para yatim piatu. Paul pun sibuk menyuap tentara Hutu agar tidak berulah, mengurus para pengungsi, menjadi sandaran bagi keluarganya yang ketakutan, namun tetap menjaga penampilan dan kemewahan hotel, sementara situasi perang menjadi semakin ganas.

4 dari 5 halaman

The Purge

Satu lagi, film mengerikan yang dirilis 2014 silam ini menggambarkan kejamnya dunia. Mengisahkan tentang `jam malam` yang disebut The Purge, berbeda dari kebanyakan. Jika biasanya, jam malam ini digunakan untuk menyelamatkan warga. The Purge yang berlangsung selama 12 jam, justru sebaliknya, saling bunuh di antara warga.

Bahkan, warga diperbolehkan menggunakan senjata api, untuk menyerang dan mempertahankan diri. Kondisi makin tak terkendali, sambil menunggu fajar datang. Darah berceceran dan tubuh tak bernyawa banyak bergeletakan.

Warga pun menutup wajahnya dengan topeng agar identitasnya tak diketahui. Keluarga Sandin memiliki tingkat keamanan yang hebat untuk melindungi kediaman mereka.

Namun mereka tetap harus menghadapi situasi yang membahayakan, bertahan hidup. Awalnya, keluarga Sandin dan para tetangga saling membantu menghadapi kelompok lainnya. Akhirnya, keluarga Sandins justru diserang, hingga akhirnya diselamatkan oleh seseorang.

Pernah dengar tentang kejahatan yang terjadi akibat senjata api atau kekerasan di sebuah berita?

5 dari 5 halaman

Hush

Film Hush yang tayang 2016 membuat penonton merinding. Bayangkan saja, film ini menceritakan tentang pembunuhan yang dilakukan untuk bersenang-senang.

Diperankan oleh John Gallagher Jr dan Kate Sieger, Hush memberikan pelajaran berharga kepada penonton untuk selalu waspada. Seorang pembunuh--juga memakai topeng--membawa pisau, menyelinap ke sebuah rumah.

Di rumah itu ditempati Maddie,seorang gadis tuna rungu. Awalnya, pembunuh tak mau melenyapkan nyawa Maddie, hanya ingin bermain-main dengannya.

Setelah mengetahui Maddie tuna rungu, tak bisa mendengar yang ada di sekitarnya, pembunuh itu pun mulai mempermainkan Maddie. gadis yang berprofesi sebagai novelis itu harus bertahan hidup di tengah keterbatasannya.

Sungguh mengerikan, cerita dalam film Hush, mengambil keuntungan dari korban yang lemah. Gambaran mengenai kejadian kriminal yang pernah terjadi di masyarakat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.