Sukses

5 Fakta Pahit dan Manis dalam Hidup Dolores O'Riordan

Sepanjang hidupnya, Dolores O'Riordan memang telah merasakan manis maupun getirnya dunia.

Liputan6.com, Jakarta Kabar mengenai kematian vokalis The Cranberries, Dolores O'Riordan, jelas mengagetkan para penggemarnya di seluruh dunia. Apalagi, kepergian wanita 46 tahun tersebut begitu mendadak dan belum diungkap penyebabnya.

Hingga kini, yang diketahui publik hanya Dolores O'Riordan ditemukan tak bernyawa di sebuah kamar hotel di London yang disewanya, pada Senin (15/1/2018). Ia dikabarkan berada di kota itu untuk menjalani sebuah sesi rekaman.

Karena itu, yang bisa dilakukan para penggemar selain mengucap belasungkawa, adalah mengenang kehidupan sang vokalis bersuara khas tersebut.

Sepanjang hidupnya, Dolores O'Riordan memang telah merasakan manis maupun getirnya dunia. Dan sebagai seorang selebritas, hal ini pun mau tidak mau terungkap ke hadapan publik. Liputan6.com merangkum beberapa di antaranya:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Belasan Tahun Bersama The Cranberries

The Cranberries bisa jadi tak akan seterkenal sekarang bila tak ada Dolores O'Riordan. Awalnya, band ini memiliki nama The Cranberry Saw Us dan vokalis bernama Niall Quinn. Namun kurang dari setahun band ini berjalan, Quinn memilih untuk hengkang.

The Cranberries lantas mengadakan audisi, dengan menyebar pamflet di penjuru Limerick. Iklan ini kemudian dilihat Dolores yang masih berusia 18 tahun. Setelah menyanyikan lagu "Linger" versi kasar, Dolores langsung diajak bergabung menjadi vokalis band ini.

Singkat kata, debut mainstream band ini pada 1992 meledak. Dolores dan potongan pixy hair-nya menjadi ikon band ini. The Cranberries mengumumkan hiatus pada 2003, dan sempat menggelar reuni dan mengeluarkan materi baru pada 2009.

 

3 dari 6 halaman

Manggung di Depan Paus

Dolores O'Riordan, dibesarkan dalam keluarga Katolik Roma yang taat. "Aku adalah penganut dalam berbagai hal, namun bukan yang konvensional. Banyak hal yang kupelajari, dan kubawa sampai hari ini—salah satunya adalah kita harus membiarkan setiap orang menjadi dirinya sendiri," tuturnya dalam sebuah wawancara dengan The Independent pada 2007 lalu.

Ia bahkan telah tiga kali tampil di hadapan Paus Benediktus XVI dalam konser Natal di Vatikan pada 2001, 2002, dan 2005.

"Aku girang saat berada di dalam (Vatikan) dan saat aku bertemu Paus yang sangat menyenangkan dan terlihat agung. Aku tergila-gila padanya. Kurasa ia sangat peduli pada kaum miskin dan ia senang bertemu dengan orang-orang," katanya.

 

4 dari 6 halaman

Masuk Daftar Wanita Terkaya

Kesuksesan Dolores O'Riordan di bidang musik jelas menjadi magnet pundi-pundi uang yang masuk ke kantungnya. Lihat saja, album debut The Cranberries, Everybody Else is Doing It, So Why Can't We? adalah salah satu album tersukses dalam sejarah Irlandia.

Pada 2006, Dolores bahkan masuk dalam daftar 10 wanita terkaya di Irlandia.

Pada 2008, meski sudah melewati masa jayanya, The Independent mencatat bahwa Dolores O'Riordan masih bisa menjual lebih dari 600 ribu keping album solonya, Are You Listening?.

 

5 dari 6 halaman

Pernikahan Dua Dekade

Pada 1994, Dolores O'Riordan menikah dengan sang kekasih, Don Burton, mantan manajer tur band Duran Duran. Dari pernikahan ini, Dolores dikaruniai tiga orang anak.

Sayang, pada 2014,  setelah 20 tahun menikah, keduanya kemudian bercerai. Ibu Dolores menyebutkan bahwa perpisahan ini membuat putrinya tersebut merasa terpukul dan stres. Bahkan Dolores sampai harus berada di bawah pengawasan dokter secara ketat setiap hari.

 

6 dari 6 halaman

Skandal Penerbangan dan Gangguan Bipolar

Stres karena perceraian tersebut ternyata membawa sebuah petaka bagi Dolores. Sebelum berada di bawah pengawasan dokter, Dolores sempat mengamuk dalam sebuah penerbangan. Ia menyerang seorang pramugari dan menyeruduk serta meludahi petugas yang hendak mengamankannya.

Beruntung, Dolores hanya dikenai hukuman denda sebesar 6 ribu euro.

Setelah insiden ini, Dolores kemudian didiagnosa menderita gangguan bipolar. Hikmahnya, Dolores merasa mendapat bantuan terhadap kondisnya mentalnya ini.

"Aku ingin berterima kasih pada dokter yang telah menolongku mengembalikan kesehatan mentalku," tutur Dolores usai persidangan terakhir kasusnya pada 2016, seperti dilansir dari Telegraph.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.