Alasan Ben Affleck Jadi Batman: Benci Daredevil

Liputan6.com, Los Angeles - Terpilihnya Ben Affleck sebagai Batman di jagat perfilman superhero DC sempat menuai kontra. Pasalnya, sang aktor pernah memerankan Daredevil yang dinilai berantakan. Namun setelah ia beraksi dalam Batman v Superman: Dawn of Justice, fans langsung menyanjungnya meskipun cukup banyak yang tak suka.

Seperti disampaikan Movie Web, Rabu (14/12/2016), belakangan ini suami Jennifer Garner itu mengaku bahwa ia membenci film Dardevil hingga memutuskan untuk menjadi Batman. Pernyataan tersebut dilontarkan Ben Affleck kepada New York Times belakangan ini beserta alasannya mengambil peran Batman.

"Itu (Batman v Superman: Dawn of Justice) adalah film yang ingin saya mainkan. Saya ingin menjadi bagian darinya. Lainnya adalah saya ingin untuk sekalinya tampil di salah satu dari film-film itu (jagat superhero DC) dan melakukannya dengan benar - untuk mengerjakan versi yang baik," ujarnya.

"Saya sangat benci Daredevil. Serial Netflix mengerjakan hal-hal yang benar-benar keren. Saya merasa seperti itu ada di sana bagi kami untuk mengerjakan karakternya, dan kami seperti tidak pernah melakukannya dengan benar. Saya ingin mengerjakan salah satu dari film-film tersebut dan semacam bisa melakukannya dengan benar," lanjutnya mengakhiri pernyataan.

Daredevil sendiri merupakan film superhero Marvel yang diproduksi 20th Century Fox. Setelah dimiliki kembali oleh Marvel, Daredevil dikerjakan sebagai sebuah serial melalui saluran Netflix. Aktornya sendiri diganti oleh Charlie Cox.

Bicara Batman v Superman: Dawn of Justice, banyak kritik pedas yang bertebaran terhadap film tersebut. Namun begitu di kancah box office, Batman v Superman berjaya dengan meraup hingga US$873 juta. Ke depannya, Ben Affleck bakal menggarap sendiri film solo Batman yang dikabarkan berjudul The Batman. Sang manusia kelelawar sendiri akan tampil terlebih dahulu dalam Justice League yang akan tiba 17 November 2017.