Sukses

Suka The Conjuring 2? Hindari 6 Film Horor Hollywood Ini

Kalau kamu sedang terkena demam The Conjuring 2, jangan sampai terpancing untuk menonton enam film ini.

Liputan6.com, Los Angeles - The Conjuring 2 sukses membuat takjub para kritikus film. Di saat sekuel dari horor-horor ternama seperti Insidious atau Paranormal Activity tampil mengecewakan, film karya James Wan itu justru punya kemasan yang lebih menakutkan dari film pertamanya.

Sayang, selain The Conjuring 2, agaknya belum ada lagi film horor yang mampu memuaskan para pecinta rasa takut. Bahkan, kalau melihat judul-judul yang rilis di tiga tahun terakhir ini, terdapat cukup banyak film yang harus berakhir dengan rating buruk.

Bagi penggemar The Conjuring 2, ini enam film yang tak sebaiknya tak kalian tonton:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Annabelle (2014)

Tampil sebagai spin-off pertama dari film The Conjuring, horor Annabelle seharusnya duduk di daftar film horor paling menyeramkan di tahun 2014.

Sayang, dengan alur cerita yang terkesan malas dan hanya mengulang formula horor yang sudah ada, film yang berkisah tentang boneka berhantu ini jadi terasa sangat mengecewakan. Terutama bagi para penikmat horor yang sudah terlanjur dipuaskan oleh The Conjuring selaku induk dari film ini.

3 dari 7 halaman

Ouija (2014)

Ouija adalah permainan memanggil hantu yang sekilas hampir mirip dengan Jelangkung. Di film ini, gara-gara melakukan permainan tersebut, sejumlah remaja diceritakan mengalami berbagai kejadian menyeramkan yang secara sadar juga turut mengancam nyawa mereka.

Sayangnya, dengan alur cerita yang boleh dibilang mirip dengan horor-horor remaja ala Final Destination, Scream atau I Know What You Did Last Summer, rasa takut yang seharusnya muncul malah jadi tergantikan dengan penantian panjang akan kematian para karakternya.

Kalau sudah begini, rasanya sangat melelahkan kalau harus menonton film ini di bioskop.

4 dari 7 halaman

The Pyramid (2014)

Baik, ini adalah film terakhir yang masuk ke daftar horor paling mengecewakan di tahun 2014. Walaupun secara kualitas jauh lebih seram ketimbang Devil's Due ataupun Paranormal Activity, film ini entah kenapa begitu percaya diri untuk membocorkan twist di trailer.

Alhasil, ketika menonton ending-nya, kita seperti gagal mendapat sesuatu yang mengejutkan. Terlebih dengan alur yang terlanjur dibuat begitu bertumpu terhadap akhir cerita.

5 dari 7 halaman

Paranormal Activity: The Ghost Dimension (2015)

Paranormal Activity memang merupakan pelopor genre found footage pertama setelah Blair Witch Project yang terkenal itu. Namun, jika diulang-ulang terus dengan format yang nyaris sama, bukan tidak mungkin kalau para penontonnya akan mulai merasa bosan dan tak lagi ketakutan saat melihat lanjutannya.

Sayangnya, dengan laba yang terus bertambah di setiap filmnya, franchise Paranormal Activity bisa jadi akan terus dibuat. Kalau sudah begitu, selain keberhasilannya meraup keuntungan, rasanya tak perlu lagi ada yang dibahas dari film ini.

6 dari 7 halaman

Poltergeist (2015)

Remake film tampaknya masih menjadi pilihan di Hollywood. Meski jarang bisa menyamai kehebatan film aslinya, namun film-film ini masih terus dibuat. Salah satunya adalah film Poltergeist yang dirilis di 2015 kemarin.

Untuk urusan cerita, Poltergeist versi baru sebenarnya memegang teguh segala poin di versi lamanya. Namun, bagai pisau bermata dua, formula itu pada akhirnya justru jadi titik paling lemah dari film ini.

7 dari 7 halaman

The Boy (2016)

Dibanding Annabelle dan Ouija, film The Boy sebenarnya punya premis yang cukup menjanjikan. Gaya film ini dalam mengagetkan penonton pun bisa dibilang sukses, setidaknya hingga pertengahan film.

Sayangnya, klimaks yang disuguhkan untuk memberikan jawaban atas berbagai pertanyaan sejak film dibuka, berpotensi tidak memuaskan. Terlebih lagi kepada beberapa penonton yang sudah terlanjur larut ke dalam suasana mistis. Twist film ini bagai pisau bermata dua, ada yang mungkin menganggapnya keren, tetapi tak sedikit pula yang bakal menilainya sebagai pemaksaan sebuah plot cerita.

The Boy sendiri bercerita soal wanita muda Amerika bernama Greta Evans (Lauren Cohan) yang menerima pekerjaan di Inggris sebagai seorang pengasuh anak. Namun, betapa kagetnya Greta saat mengetahui kalau anak bernama Brahms yang akan diasuhnya ternyata adalah sebuah boneka. Dirinya juga harus bertaruh nyawa ketika sang boneka mulai menunjukkan keanehan yang berbahaya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.