Sukses

6 Kesalahan Cerita Film X-Men yang Masih Dipertanyakan

Setidaknya terdapat enam buah kesalahan dalam cerita film-film X-Men yang mengundang banyak pertanyaan.

Liputan6.com, Los Angeles - Usai ditayangkannya X-Men: Apocalypse, banyak fans serial animasi yang menyambut gembira alur cerita film dan tampilan setiap karakternya. Namun di dalam franchise ini, sebelumnya terdapat cukup banyak kesalahan kontinuitas cerita hingga menyebabkan munculnya hal-hal yang tidak konsisten.

Kesalahan-kesalahan tersebut muncul setelah dirilisnya film X-Men Origins: Wolverine dan X-Men: First Class yang merupakan kisah prekuel trilogi awal. Terdapat beberapa dialog maupun asal usul yang tak konsisten di beberapa adegannya.

X-Men: Apocalypse dipastikan menjadi penutup trilogi franchise X-Men: First Class.

 

X-Men: Apocalypse memang seolah dibuat menjadi revisi bagi kesalahan-kesalahan itu. Sehingga, fans yang kecewa dengan X-Men: The Last Stand diharapkan bisa terobati usai menonton film ketiga dari rangkaian trilogi prekuel ini.

Namun, begitu kita mengingat kesalahan-kesalahan yang dimaksud, para penggemar X-Men tetap sulit untuk memandang franchise film ini sebagai karya yang sempurna. Sehingga, banyak yang membandingkannya dengan konsistensi cerita franchise The Avengers.

Apa saja fakta-fakta menarik yang melibatkan perubahan karakter, senjata, perangkat, maupun perlengkapan dalam Avengers: Age of Ultron?

Untuk itu, rasanya tak asing bila kita membahas daftar kesalahan cerita dalam franchise film X-Men yang masih dipertanyakan oleh para penggemarnya. Ikuti selengkapnya di halaman berikut ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 8 halaman

Usia

Usia Pertemuan Professor X dan Magneto

Kesalahan pertama ada pada dialog yang disampaikan oleh Charles Xavier alias Professor X. Di film X-Men pertama, ia menyampaikan kepada Logan bahwa dirinya pertama kali bertemu dengan Erik Lehnsherr alias Magneto pada saat mereka berusia 17 tahun.

Namun dalam adegan yang menggambarkan pertemuan pertama Professor X dan Magneto di film X-Men: First Class, mereka bertatap muka perdana di usia sekitar 30-an.

3 dari 8 halaman

Helm

Helm Magneto dan Cerebro

Di film X-Men pertama, terdapat adegan ketika Charles Xavier tidak mengerti kenapa ia tak bisa menemukan Erik dengan mesin Cerebro. Namun di X-Men: First Class, Charles menyadari efek dari helm Magneto yang menutupi kekuatan pikirannya.

Lalu dalam film X-Men: First Class, Hank McCoy alias Beast terlihat menjadi sosok yang membangun Cerebro. Sementara di film X-Men pertama, disebutkan oleh Professor X kalau ia menciptakan Cerebro bersama Magneto.

4 dari 8 halaman

Beast

Wujud Beast

Satu hal lain yang sempat mengundang tanda tanya adalah wujud Hank McCoy alias Beast. Di film X2: X-Men United, Hank McCoy dalam wujud manusia bisa dilihat di layar televisi sedang berdebat masalah hak asasi mutan dengan Dr. Shaw.

Begitu film X-Men: The Last Stand dirilis, aktor Kelsey Grammer memerankan Beast dalam balutan kostum tubuh birunya. Meskipun begitu, ada satu adegan di film X2 yang memperlihatkan Hank McCoy berubah wujud menjadi Beast ketika Charles Xavier mengaktifkan Cerebro milik Stryker untuk menargetkan seluruh mutan. Sayangnya adegan tersebut tak dimasukkan dan baru tertulis di dalam naskah.

5 dari 8 halaman

X-Mansion

Perbedaan X-Mansion

Desain X-Mansion dalam film X-Men: First Class sangat berbeda dengan gedung di trilogi awal. Namun, kejanggalan ini bisa diasumsikan kalau rumah tersebut direnovasi dan diperluas untuk menjadi asrama, sekolah, sekaligus markas X-Men.

Dalam X-Men: Apocalypse, gambaran renovasi tersebut diperlihatkan di akhir cerita setelah adegan pertengahan film memperlihatkan meledaknya X-Mansion.

6 dari 8 halaman

Moira MacTaggert

Moira MacTaggert yang Tak Bertambah Tua

Ending tambahan X-Men: The Last Stand memperlihatkan Moira MacTaggert yang sedang berada di sebuah rumah sakit. Ia bertindak sebagai dokter Skotlandia yang bekerja di fasilitas genetika Pulau Muir.

Ketika X-Men: First Class dirilis, kita melihat bahwa di film yang bertempat di tahun 1960-an itu, Moira American bekerja sebagai agen CIA. Ketika tampil di film X-Men: The Last Stand yang bertempat di tahun 2000-an, Moira malah tampak lebih muda.

7 dari 8 halaman

Wolverine dan Stryker

Wolverine dan Stryker

Dalam film X-Men Origins: Wolverine, Stryker menciptakan Team X sebelum kejadian masa lalu X-Men: Days Of Future Past. Logan meninggalkan Team X di tahun 1973 dan menjadi bodyguard hingga akhirnya pikirannya dari tahun 2023 bersarang di tubuhnya. Di film X-Men: Days of Future Past, Stryker tampak tidak mengenal Wolverine sama sekali. Satu hal yang cukup aneh.

Lalu di film X-Men Origins: Wolverine, pada tahun 1973 Stryker terlihat berusia 40-an tahun dan berburu Adamantium di Afrika agar yang akan dimasukkan ke dalam tubuh Wolverine. Dalam film Days of Future Past, Stryker bekerja sebagai bodyguard Trask. Usianya juga terlihat seperti masih 20-an atau 30.

8 dari 8 halaman

Kesalahan-kesalahan Lain

Kesalahan-kesalahan Lain

Selain itu, masih banyak lagi kejanggalan-kejanggalan lain seperti usia Cyclops tidak konsisten sejak kemunculannya di X-Men: Origins: Wolverine sampai X-Men: The Last Stand. Lalu keterlibatan Logan alias Wolverine di Perang Dunia II. Di film X-Men: Origins ia terlihat bersama Victor alias Sabretooth di Kanada, tapi dalam film The Wolverine ia malah berada di Jepang tanpa Victor.

Kehadiran Professor X di akhir The Wolverine juga sangat mengganggu. Padahal di X-Men: The Last Stand tubuhnya sudah musnah. Malahan, ia segar kembali di X-Men: Days of Future Past. Ending The Wolverine juga tak konsisten ketika cakar Wolverine yang sudah patah di akhir film tumbuh lagi di Days of Future Past.

Lalu dalam event X-Men: Days of Future Past, Mystique terlihat membunuh Trask di tahun 1973. Namun ia masih santai-santai saja di tahun 2000-an sepanjang trilogi X-Men tanpa ada satu pun yang memburunya. Sebaliknya, ketika Mystique dipenjara, orang-orang yang memburunya hanya bertanya tentang Magneto. Sepertinya para penulis tidak benar-benar menonton film-film sebelumnya dan tidak mau repot untuk peduli.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini