Sukses

KALEIDOSKOP 2015: 6 Film Korea Terpopuler

Sepanjang 2015, dunia perfilman Korea muncul dengan berbagai karya bagus. Apa sajakah itu?

Liputan6.com, Jakarta Sepanjang 2015, dunia hiburan di Korea Selatan penuh dengan karya yang menarik, mulai dari musik, drama, hingga film. Fenomena Hallyu Wave membuat dunia perfilman di Korea Selatan juga terkena imbasnya, secara positif. 

Berbagai film dengan genre dibuat sineas di negeri ginseng. Tak hanya di negeri ginseng, film Korea Selatan juga dinikmati di negara-negara lain. Beberapa karya pun tembus dalam deretan Box Office di Korea Selatan.

Film tersebut juga diterima oleh masyarakat internasional karena kualitas dan jalan ceritanya yang dianggap baik. Akibatnya, film itu pun masuk dalam Festival Film Internasional yang dihelat di beberapa negara.

Gangnam Blue sterus merengkuh kesuksesan di Asia hingga masuk dalam jajaran Box Office.

Apa sajakah film terpopuler dari Korea sepanjang 2016? Liputan6.com merangkumnya berdasarkan beberapa data, termasuk judul yang tak asing hingga seleb yang bermain di dalamnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Gangnam Blues

Gangnam Blues

Gangnam Blues merupakan film yang tayang di awal 2015. Film itu sempat menjadi buah bibir publik karena keterlibatan aktor tampan Lee Min Ho di Gangnam Blues, debutnya di dunia perfilman.

Lee Min Ho berperan sebagai Jong Dae, seorang mafia baik hati yang menemukan kebahagiaan ketika melihat orang lain senang. Setting waktu dalam film Gangnam Blues adalah tahun 1970-an. Di film itu, Lee Min Ho digambarkan sebagai sosok yang maco dan mahir berkelahi. Lee Min Ho lebih banyak beradegan laga. Hidup sebagai seorang mafia membuat Lee Min Ho harus melunturkan imej yang disandanganya sebagai 'pangeran tampan' selama ini.

Gangnam Blues menceritakan wilayah elite di Seoul, yaitu Gangnam di era 1970-an. Gangnam kala itu penuh dengan korupsi politik hingga banyak mafia berkuasa. Teman masa kecil Jong Dae (diperankan Lee Min Ho) dan Baek Yong Ki (Kim Rae Won) menyaksikan rumah kumuh mereka dihancurkan oleh preman setempat.

Putus asa mendapatkan uang, mereka akhirnya terlibat dalam kelompok mafia hingga terjadi bentrokan. Tiga tahun kemudian, Jong Dae hidup sebagai orang yang jujur. Sementara itu, Yong-ki telah bergabung dengan organisasi kriminal paling kuat di Seoul, Myeongdong-pa. Sebagai gangster, Yong-ki terjerat pertempuran mengerikan.

Lee Min Ho saat berakting di film perdana yang diperankannya, Gangnam Blues yang membuatnya menjadi nominee di 51st Baeksang Arts Awards

Semunya dilakukan untuk menggalang dana rahasia demi pemilihan presiden yang menaikkan nilai kota. Sebagai geng memperebutkan hak untuk berbagai bidang tanah, Yong-ki ditangkap dan diinterogasi oleh geng saingan.

Gangnam Blues meraih berbagai penghargaan. Lee Min Ho tercatat sebagai Most Popular Actor dalam 51st Baeksang Arts Awards dan 52nd Grand Bell Awards karena perannya itu. Selain itu, 19th Bucheon International Fantastic Film Festival untuk Producers' Choice Awards.

 

3 dari 7 halaman

Twenty

Twenty

Twenty juga menjadi buah bibir di dunia perfilman Korea. Film ini dianggap sebagai 'paket lengkap' dengan menghadirkan Kim Woo Bin, Lee Junho (personel boyband 2PM), serta Kang Ha Neul. Twenty mengambil genre drama komedi yang didasarkan dari cerita sehari-hari warga di negeri ginseng.

Twenty bercerita tentang 3 pria berusia 20 tahunan yang berjuang menggapai mimpi dengan beberapa tingkah konyol mereka. Kisah Twenty yang lucu dan menggelitik dianggap mewakili sebagai gambaran umum beberapa orang.

 

Di film ini, Kim Woo Bin berperan sebagai seorang playboy yang malas. Dengan prinsip `yang penting terkenal`, Kim Woo Bin mengandalkan uang dari orang tuanya. Sementara itu, Junho berperan sebagai pria yang ingin menjadi kartunis. Ia berusaha menggapai impiannya itu dengan bekerja keras. Kang Ha Neul menjadi pria yang paling pintar hingga mendapatkan sebutan sebagai si aneh.


Film Twenty yang menggelitik membuatnya dianggap layak tayang di festival film internasional, 2015 (14th) New York Asian Film Festival dan 2015 (20th) Busan International Film Festival. Twenty dalam 10 hari perilisannya pada Maret 2015, langsung terjual dengan sangat tinggi. Bahkan, Twenty dikabarkan meraih penjualan tiket tertinggi di bioskop di Korea Selatan.

Selain itu, Twenty juga meraih penghargaan dalam Korean Film Actors' Guild Awards untuk Best New Actor yang diraih Kang Ha Neul, dan Popularity Awards untuk Kim Woo Bin.

4 dari 7 halaman

Collective Invention

Collective Invention

Film Collective Invention juga menjadi sorotan publik. Film yang diperankan Park Bo Young dan Lee Kwang Soo memang unik, gambaran tersendiri bagi masyarakat. Collective Invention dirilis 12 Agustus 2015, tapi sudah meraih perhatian dari pihak internasional.

Buktinya Collective Invention ditayangkan di 40th Toronto International Film Festival di Kanada. Lebih mengejutkan lagi, Collective Invention berhasil meraih penghargaan sebagai Short Film Palme d'Or di the Cannes Film Festival.

 

Film merupakan satir atau sindiran terhadap masyarakat saat ini. Dengan tema komedi, film ini diharapkan bisa membuat publik tersadar kondisi lingkungan sekitar, membuat publik tak lagi apatis dengan keadaan.

Collective Invention mengisahkan tentang seorang pria yang berubah menjadi monster berkepala ikan, tubuh manusia dengan kepala ikan. Semua itu terjadi akibat obat-obatan yang ia konsumsi berakibat fatal hingga bencana [Selanjutnya: REVIEW Collective Invention, Kritik bagi Masyarakat yang Sakit]

 

Film bergenre komedi itu bergulir memberikan beberapa kejadian yang di luar dugaan, membuat penonton terhenyak karena kemiripannya terhadap kehidupan masayarakat saat ini. Bahkan, perbuatan baik dan buruk pun makin bias karena tak jelas.

Menurut salah satu pemainnya, Park Bo Young, Collective Invention berbeda dari karya sineas Korea Selatan lainnya karena mengangkat fenomena yang terjadi di masyarakat, khususnya Korea Selatan.

5 dari 7 halaman

The Throne

Film yang diambil dari kisah nyata rakyat Korea mengenai masa kelam Raja Yeongjo itu telah selesai digarap sejak 2014 silam. Namun tim produksi masih harus melakukan sedikit perubahan untuk hasil yang sempurna hingga baru dirilis 2015 ini.

Film yang diperankan aktor kawakan Yooh Ah In, Song Kang Ho dan artis muda berbakat Moon Geun Young. Film yang menyibak sejarah kelam di era Joseon itu berhasil menominasi penghargaan bergengsi 36th Blue Dragon Film Awards yang dilaksanakan di Kyung Hee University di Seoul, Korea Selatan, 26 November 2015.

The Throne menjadi nominee untuk 10 kategori. The Throne berhasil membawa pulang penghargaan untuk Best Actor, Best Supporting Actress, Best Lighting, dan Best Original Score [Selanjutnya: 4 Film Korea yang Tembus ke Festival Internasional Bergengsi]

Akting memukau Yooh Ah In berhasil membuatnya mendapatkan titel dengan penghargaan The Best Actor. Yooh Ah In berperan sebagai pangeran Sado, pewaris takhta yang harus mati di tangan ayahnya sendiri. Saat berusia 27 tahun, Sado dijatuhi hukuman dengan dikunci di dalam sebuah kotak penyimpanan selama delapan hari hingga mati akibat kehabisan napas dan kelaparan.

Film yang diadaptasi dari kisah kelam di era Joseon, The Throne berhasil membawa pulang piala di penghargaan perilman di Korea Selatan.

The Thorne dianggap memiliki jalan cerita yang universal mengenai harta dan perebutan kekuasaan hingga membuat tersentuh. Laman The Korea Herald mewartakan, The Throne akan mewakili Korea di kategori Film Berbahasa Asing Terbaik ajang Academy Awards ke-88 yang berlangsung 2016.

6 dari 7 halaman

Memories of the Sword

Memories of the Sword

Memories of the Sword yang diperankan Lee Byung Hun dirilis 2015. Film ini menjadi menjadi pembicaraan karena skandal yang sempat menyeret Lee Byung Hun pada 2014. Saat itu, Lee Byung Hun melaporkan ke pihak berwajib dirinya mengalami tindak pemerasan.

Memories of the Sword seharusnya tayang sekitar Oktober 2014. Namun penayangannya ditunda karena skandal yang menimpa Lee Byung Hun. Dalam film bertajuk Memories of The Sword, Lee Byung Hun bermain dengan Jeon Do Yeon dan Kim Go Eun.

 

Memories of the Sword mengambil setting waktu di era Goryeo (918 M-1392 M). Kala itu, kekuatan yang sangat menentukan posisi yang akan didapatkan seseorang. Tiga ahli pedang berhasrat menegakkan kebebasan dan keadilan, membawa mereka dalam takdir mereka yang sesungguhnya.

Sayangnya, tiga pendekar pedang itu Poong-cheon, Deok Gi dan Seol-rang ingin membebaskan diri. Saat hampir mendapatkan impiannya, mereka dikhianati salah satu rekannya hingga membuat Poong-cheon terbunuh. Seol-rang berhasil melarikan diri sambil membawa anak Poong Cheon.

 Setelah penayangannya sempat ditunda, film kolosal yang diperankan Lee Byung Hyun bertajuk Memories of Sword mulai beredar.

Akhirnya waktu berjalan begitu cepat, Seol-rang mengajari anak Poong Cheon berlatih pedang, menurunkan kekuatannya. Sebuah rahasia baru terungkap, membuat hidup mereka berubah.

Memories of the Sword disebut-sebut akan masuk ke jajaran Box Office yang akan bertarung dengan film seru lainnya, termasuk Assassination dan Veteran. Kehidupan sang kestaria itu akan penuh dengan konflik dan berbagai intrik. Ia harus menghadapi dunia yang penuh dengan keserakahan hingga balas dendam yang keji.

7 dari 7 halaman

Assassination

Assassination

Jun Ji Hyun kembali tampil memukau dalam perannya di film bertema klasik Assassination yang mengambil latar waktu 1930-an. Film ini dianggap memberikan 'tamparan keras' untuk Jepang karena mengambil setting di masa Korea Selatan di bawah pendudukan negeri sakura.

Assassination menceritakan saat Korea tengah berada di bawah penjajahan Jepang. Jun Ji Hyun berperan sebagai Ah Ok Yun, penembak jitu wanita yang tengah menanti hukuman mati. Diceritakan, setelah karakter yang diperankan Jun Ji Hyun bebas, ia akan bergabung dengan rekan-rekannya untuk menghabisi nyawa jendral Jepang.

Film terbaru Jun Ji Hyun bertajuk Assassination rupanya sukses besar hingga akan ditayangkan di Amerika.

Ahn Ok Yun atau Mitsuko bertemu dengan kelompok yang akan menjalankan misi itu. Sayangnya, mereka tak mengira jika salah satunya adalah mata-mata Jepang untuk membunuh mereka semua. Selain Jun Ji Hyun, merupakan agen Selain Jun Ji Hyun, film itu juga diperankan sederet artis kawakan, seperti Lee Jung Jae, Ha Jung Woo, Oh Dal Su, Cho Jin Woong dan Lee Geung Young.

Kesuksesan film yang disutradarai Choi Dong Hoon rupanya membuat Assassination disebut-sebut juga akan diputar di Amerika Utara. Menurut jadwal, Assassination akan tayang perdana di Amerika, 7 Agustus 2015. Selain itu, Assassination berhasil menjaring banyak penonton dengan total 949.135 per 25 Juli 2015, berdasarkan laporan Otoritas Perfilman Korea Selatan.

Akibat terlalu terkenal, Assassination diklaim sebagai plagiat oleh novelis Choi Jong Lim asal Korea Selatan. Choi Jong Lim pun melaporkan film yang dibintangi Jun Ji Hyun itu ke pengadilan setempat di Korea Selatan. Untuk itu, Choi Jong Lim menuntut ganti rugi sebesar 10 juta miliar won atau sekitar Rp 117 miliar. (Des/Adt)*

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.