Sukses

Seniman Solo & Rhoma Irama Kampanye Anti Pembajakan di Lokananta

Gara-gara pembajakan, Rhoma Irama mengaku tak lagi produktif menciptakan lagu.

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah seniman Solo menggelar Aksi Damai Seniman Anti Pembajakan di studio rekaman tertua, Lokananta. Selain dihadiri sejumlah seniman Solo dan sekitarnya, aksi tersebut juga dihadiri oleh raja dangdut Rhoma Irama dan Sam Bimbo.

Bahkan, penyayi senior yang akrab disapa Bang Haji menyetir sendiri stoom untuk melindas ribuan kepingan CD/DVD bajakan. Aksi Damai Seniman Anti Pembajakan menghadirkan berbagai kesenian tradisional seperti reog dan campursari, selain itu juga menampilkan panggung hiburan‎ berupa pentas orkes dangdut.

Aksi yang juga dihadiri oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo ini sebagai wujud kepedulian perlawanan terhadap aksi pembajakan, sang raja dangdut Rhoma Irama pun ikut menghibur para seniman Solo yang berbaur dengan masyarakat, yakni dengan menyanyikan sebuah lagu ciptaannya yang berjudul Menunggumu.

Rhoma Irama hadir dalam kampanye anti pembajakan di Solo, Jawa Tengah. [Foto: Reza Kuncoro/Liputan6.com]

Penggagas aksi damai Seniman Anti Pembajakan, Cak Diqin mengatakan bahwa para seniman sudah merasakan dampak dari aksi pembajakan. Mereka telah dikhianati oleh para pembajak. Dampak dari pembajakan menyebabkan karya-karya yang dihasilkan para seniman sudah tidak laku lagi.

"Kalau sudah karya tidak laku terus sepi orderan maka akan mati suri kesenian seperti dangdut dan campursari seperti yang saya tekuni. Musuh kami adalah para pembajak," kata Cak Diqin dalam sambutannya di lapangan studio rekaman Lokananta, Solo, Kamis (15/10/2015).

Untuk memerangi aksi pembajakan tersebut, kata Cak Diqin, dirinya pernah melakukan koordinasi dengan para seniman di Solo dan sekitarnya yang dihadiri oleh anggota Komisi X DPR RI, Anang Hermansyah. Hasil dari pertemuan tersebut selanjutnya melakukan audiensi dengan pihak Gubernur Jawa Tengah dan jajaran Polda Jawa Tengah.

"Yang kami inginkan adalah tindakan untuk melawan pembajakan. Kami mengajak pak Gubernur dan Polda untuk memerangi aksi pembajakan. Jika tidak dilawan, dipastikan kedepannya akan semakin banyak seniman yang kolaps dan mati mengenaskan," tegasnya.

Rhoma Irama melindas CD/DVD bajakan dalam kampanye anti pembajakan di Solo, Jawa Tengah. [Foto: Reza Kuncoro/Liputan6.com]

Sementara itu, Rhoma Irama yang juga Komisioner Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) Pencipta dan LMKN Hak Terkait, menegaskan bahwa dampak dari pembajakan hak cipta dan karya adalah membunuh kreatifitas seni. Ia pun bercerita bahwa dulunya sangat produktif dalam menciptakan lagu dan mengeluarkan album.

"Dulu dalam setahun itu bisa menciptakan sekian lagu, tapi, sejak maraknya pembajakan satu tahun pun tidak bisa menciptakan lagu, terlebih mengeluarkan album. ‎Untuk membuat satu album itu biayanya besar sekali, mulai dari ratusan juta hingga miliaran rupiah. Itu biaya mulai dari proses bayar studio, bayar musisi, packaging CD, hingga promo di televisi," kata Rhoma Irama.

‎Kemudian dia menambahkan, ketika sebuah karya lagu dipromosikan dan muncul di televisi, tak berselang lama langsung muncul ramai bajakan yang beredar. "Jangankan untuk balik modal kerja, ini jelas sudah rugi. Kalau seperti ini kondisinya para musisi atau seniman nggak bisa kerja, frustasi dan nggak terpanggil untuk memproduksi lagi," tegas Rhoma Irama.

Direktur Kriminal Khusus Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Edhy Moestafa mengatakan dalam acara aksi damai anti pembajakan itu ada sekitar 50 ribu keping CD/DVD bajakan yang dimusnahkan. "CD yang akan dimusnahkan tersebut merupakan hasil dari sitaan operasi," jelasnya.

Adanya aksi tersebut, Edhy berjanji untuk mendukung aksi yang diiniasiasi para musisi dan seniman itu. ‎"Kalau ada laporan, kami siap menindaklanjutinya," paparnya.

Sementara dalam pemusnahan puluhan ribu CD/DVD bajakan itu dilakukan secara simbolis oleh Rhoma Irama. Raja dangdut itu mengemudikan stoom yang kemudian melindas tuukan barang bukti CD bajakan hasil sitaan polisi tersebut. (Reza Kuncoro/fei)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini