Sukses

SID Gelar Konser Tolak Reklamasi di Depan Kantor Gubernur Bali

Dalam aksinya itu, Jerinx dkk meneriakkan yel yel menolak Reklamasi Teluk Benoa.

Liputan6.com, Denpasar Ada yang berbeda dengan suasana di Lapangan Niti Mandala Renon, Bali, Rabu (19/8/2015) siang. Ribuan masyarakat yang menolak reklamasi Telok Benoa kembali menggelar aksi demonstrasi.

Namun ada yang berbeda dengan aksi yang dilakukan lapisan masyarakat yang menolak reklamasi tersebut dengan aksi sebelumnya. Ada band punk Superman Is Dead (SID) ikut serta dalam aksi itu.

Superman Is Dead melakukan mini konser untuk menolak Reklamasi Teluk Benoa di depan Gedung Gubernur Bali, Rabu (19/8/2015). [Foto: Dewi Divianta/Liputan6.com]

Setelah berjalan dari Lapangan Renon, lapisan masyarakat yang tergabung dalam For Bali itu berhenti di gedung wakil rakyat Bali dan menyerahkan pernyataan sikap. Aksi tersebut diterima oleh dua anggota dewan yakni Anak Agung Ngurah Adhi Ardhana dan I Gusti Komang Kresna Budi.

Usai berorasi dan menyerahkan pernyataan sikapnya, massa For Bali menggeruduk kantor orang nomor satu di Bali. Di depan Kantor ‎Gubernur Bali giliran band SID yang beranggotakan Eka Rock, Bobby Cool dan Jerink melakukan konser mini.

Superman Is Dead melakukan mini konser untuk menolak Reklamasi Teluk Benoa di depan Gedung Gubernur Bali, Rabu (19/8/2015). [Foto: Dewi Divianta/Liputan6.com]

SID membuat suasana semarak. Mereka membawakan beberapa lagu perjuangan milik mereka dan meneriakkan 'Tolak Reklamasi' sebelum memulai konsernya. ‎Lagu pertama mereka bawakan Bukan Pahlawan dilanjutkan dengan lagu Jadilah Legenda dan Sunset di Tanah Anarki. Dalam lagu Sunset di Tanah Anarki, Bobby Cool sang vokali berduet dengan salah satu wanita yang tergabung dalam massa tolak reklamasi yang bernama Oming.

Sekitar pukul 16.35 Wita, Bobby Cool mengajak masa tolak reklamasi menyanyikan lagu Bali Tolak Reklamasi yang bergemuruh di depan Kantor Gubernur Bali. ‎Usai itu, mereka membubarkan diri dengan tertib sambil berjanji akan kembali turun ke jalan hingga proyek yang digagas PT TWBI itu urung dilaksanakan. (fei/Gul)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.