Sukses

Seramnya Horor Badut ala Indonesia

Indonesia kini punya horor tentang badut. Seseram apa?

Liputan6.com, Jakarta Badut adalah teman anak kecil. Sosoknya yang gemuk, berwajah putih, berambut warna warni, serta berlipstick super tebal, mampu membawa keceriaan tersendiri bagi anak-anak tatkala sedang ada perayaan tertentu.

Menariknya, rata-rata badut juga bisa memainkan beberapa atraksi seru, mulai dari bersepeda dengan satu roda, hingga melakukan beberapa trik sulap yang sudah pasti mampu membawa tawa jenaka. Tak heran, popularitas badut meroket hingga ke Asia.

Namun, tak selalu memiliki sifat lucu, badut juga belakangan digambarkan dengan sisi yang berbeda, yaitu sisi-sisi kelam. Inspirasinya sendiri datang dari coulrophobia, yang berarti ketakutan berlebih terhadap sosok badut.

Bayangkan, apa jadinya jika sosok badut yang berada di dekat kita ternyata adalah psikopat keji, hantu, atau monster seram yang berlindung di balik paras lucu.

Penasaran? Coba simak beberapa judul seperti Killer Klowns From Outer Space (1988), Clownhouse (1989), IT (1990), atau yang paling membuat ngilu, S.i.c.k Serial Insane Clown Killer (2004).

Nah, tak mau kalah dengan Hollywood, sineas Indonesia belakangan juga unjuk gigi membuat horor berjudul Badoet. Kemasannya pun dibuat ramah, yang sedikit mirip dengan film 'IT' yang selama ini menjelma menjadi salah satu mimpi buruk para pembenci badut.

Badoet digarap oleh Awi Suryadi yang terlebih dahulu dikenal lewat sejumlah film lokal hits seperti Gue Kapok Jatuh Cinta, Street Society, hingga Viva JKT48. Di film ini, si badut diceritakan mengalami perlakuan mengerikan sehingga menjelma menjadi sosok mahkluk halus. 

Indonesia kini punya horor tentang badut. Seseram apa?

Yang menarik, agak terasa lebih nyata, Awi tampak memamerkan beberapa properti seru. Mulai dari suasana pasar malam murah, hingga kehidupan rumah susun yang terkadang memiliki misteri sendiri.

Lantas, apakah filmnya mampu menimbulkan kengerian yang sama? Ayo kita simak dulu trailernya berikut ini.

(Feb/Rul)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.