Sukses

Tentang Akhir Game of Thrones Season 5 dan Nasib Jon Snow

Banyak kejutan yang terjadi di episode akhir Game of Thrones season 5. Kami mengulasnya. SPOILER ALERT!

Liputan6.com, Los Angeles Benarkah Nasib Jon Snow di Game of Thrones Berakhir?

Pemirsa serial HBO dikejutkan dengan adegan akhir di episode final musim kelima Game of Thrones. Pasalnya, cerita yang awalnya dikira bakal happy ending untuk masing-masing karakter adaptasi novel karya George R. R. Martin ini, tiba-tiba saja terperosok saat episode ke-10 tayang.

Anehnya, salah satu karakter antagonis yang disangka-sangka bakal tamat riawatnya, malah bernasib 'cukup beruntung' meskipun ada sebuah momen memalukan nan 'mengharukan' yang melanda hatinya.

Sebelum melangkah lebih jauh, bagi yang melewatkan premiere Game of Thrones episode Mother's Mercy dan ingin menyaksikan penayangan ulang serial ini di HBO, ada baiknya segera keluar dari artikel ini, karena akan banyak informasi SPOILER di bawah ini.

Beberapa yang mengenali Kit Harington dan Rose Leslie berspekulasi keduanya tengah menjalin kembali hubungan asmara yang sempat kandas.

[SPOILER ALERT! mulai dari sini.]

Adegan paling menghebohkan tentunya bisa disaksikan di ujung serial, dan itu melanda karakter favorit banyak pemirsa, Jon Snow (dimainkan oleh Kit Harington). Tentunya ini menjawab spekulasi nasibnya yang sebelumnya pernah dirumorkan bakal tewas.

Datang kembali ke Castle Black setelah pertempuran brutal melawan White Walkers, rekan-rekan Jon sesama Night Watch memanggilnya dari kamar. Mereka mengatakan bahwa para Wildling kemungkinan telah menemukan pamannya yang hilang, Benjen Stark (Joseph Mawle).

Ternyata, itu adalah tipu muslihat teman-teman Jon. Ia secara brutal diserang oleh anggota pemberontak dari persaudaraan Night Watch yang secara berturut-turut menikamnya hingga terbaring berlumuran darah hingga credit akhir serial muncul. Pemirsa pun tentu melihat pemandangan tewasnya Jon di episode itu.

Beberapa yang mengenali Kit Harington dan Rose Leslie berspekulasi keduanya tengah menjalin kembali hubungan asmara yang sempat kandas.

Dikutip dari New York Post, Senin (15/6/2015), sutradara David Nutter menampilkan adegan kematian tersebut seperti adegan klimaks dari kisah Julius Caesar, di mana sang kaisar Romawi dibunuh oleh penasihatnya sendiri.

"Saya ingin membuatnya sangat cepat," ujar Nutter, yang juga mengarahkan episode akhir musim ketiga bertema Red Wedding dengan mengusung tema serupa di episode akhir musim kelima ini. "Ketika saya mengarahkan, sangat penting bahwa apa yang saya visualisasikan menjadi kitab suci saya," tambahnya.

Lanjut ke halaman berikutnya >>

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kematian Lain di Game of Thrones Episode 10 Musim 5

Kematian Lain

Di episode akhir ini, bukan hanya Jon Snow yang tewas mengenaskan. Beberapa karakter lain pun mengalami nasib serupa. Stannis Baratheon (Stephen Dillane) akhirnya takluk di tangan Brienne of Tarth (Gwendoline Christie), yang bersumpah untuk menjadi pelindung House Baratheon.

Pada kisah-kisah sebelumnya, ia memang telah bertekad untuk membalas kematian Renly Baratheon (Gethin Anthony) yang dibunuh oleh makhluk bayangan hasil jelmaan dari Melisandre (Carice van Houten), penyihir sekaligus penasihat Stannis.

"Itulah tugas dari sumpahnya (Brienne) untuk mengejarnya (Stannis). Ketika Brienne tahu Stannis mendekat, ia membuat Stannis mengalami penderitaannya sendiri," kata Nutter.

Gwendoline Christie, bintang Game of Thrones dan Star Wars Force Awakens.

Kematian ketiga yang dianggap paling kejam melibatkan Myrcella Baratheon (Nell Tiger Free). Terikat untuk perjalanan kembali dari Dorne ke King's Landing dengan 'paman' sekaligus ayah haramnya, Jaime Lannister (Nikolaj Coster-Waldau), Myrcella menerima perpisahan sayang dari Ellaria Sand (Indira Varma) yang dipenuhi rasa dendam. Itu adalah ciuman fatal, dari lipstik Ellaria yang telah diracuni.

Episode final ini dianggap sebagai kisah paling berdarah di sepanjang serial Game of Thrones. Dikarenakan, ada tiga karakter dari 'House' utama yang 'sekarat'. "Ini tidak seperti final lain yang mereka punya, karena begitu banyak hal yang berjalan," kata Nutter.

Tapi Nutter sempat berujar, "Serial ini tidak pernah benar untuknya sendiri. Jika kalian melangkah ke dunia kami dari awal, ada pemenggalan kepala seorang anak muda. Orang-orang sering mati," katanya.

Dalam Game of Thrones, beberapa negara mengidolakan karakter antagonis seperti Joffrey dan Cersei.

Dengan banyaknya tubuh tanpa jiwa bertebaran, Game of Thrones menjadi serial yang banyak mengucapkan selamat tinggal pada para bintangnya. Nutter mengatakan banyak kesempatan untuk bersedih, bahkan ketika para penjahat mati. "Tidak ada putaran kemenangan atau sesuatu yang sealamiah itu," katanya.

Adegan cukup aneh nan menyebalkan ternyata datang dari Cersei Lannister (Lena Headey). Nasibnya yang seolah bakal tamat di pertengahan musim kelima, ternyata mendapat pengampunan yang 'mengharukan' di episode ini.

Lanjut ke halaman berikutnya >>

3 dari 3 halaman

Teori Nasib Jon Snow Setelah Musim 5

Teori Nasib Jon Snow

Perihal adegan tewasnya Jon Snow, sebelumnya banyak fans meyakini kalaupun ada momen tewasnya sang ksatria, maka ada kesempatan baginya untuk hidup. Padahal, di dalam novel terbaru berjudul A Dance with Dragons yang rilis 2011, ia pun mengalami nasib serupa.

Namun, pada 2011 Entertainment Weekly bertanya pada penulis, "Kenapa kau membunuh Jon Snow?" Martin pun menjawab "Oh, kalian berpikir dia sudah mati, kan?" Kemudian ia ditanya lagi apakah Jon sudah tewas atau akan bertahan. Martin pun menanggapi dengan tertawa, "Saya tidak akan mengomentari itu."

Huffington Post sempat menampung berbagai spekulasi mengenai nasib Jon Snow. Ada yang menganggap Jon masih hidup di musim keenam, bahkan tak sedikit juga yang percaya jiwanya akan masuk ke dalam serigala peliharaannya, Ghost.

Teori menarik adalah dibangkitkannya jiwa Jon dari kematian ke jasad aslinya oleh penasihat Stannis, Melisandre atau oleh adiknya Bran, Bloodraven, serta karakter baru Lady Stoneheart. Uniknya, ada juga yang beranggapan Jon bakal bangkit dengan kekuatan api dengan darah Targaryen, sehingga White Walker pun tentunya akan binasa secara mudah.

Gambaran korban White Walker di Game of Thrones

Tak sedikit juga yang percaya Jon akan menjadi White Walker dan bahkan memimpin ras paling menakutkan itu dalam kisah ini. Sehingga, klimaksnya pun Jon akan bertarung melawan Daenerys dan para naganya dengan alasan yang tepat.

Lantas, bagaimana dengan nasib Kit Harington sendiri? Apakah ia benar-benar sudah tak terlibat lagi dengan Game of Thrones?

Berbicara dengan Huffington Post awal bulan ini, ketika ditanya kapan ia akan kembali untuk mengatur untuk syuting musim keenam, sang aktor menjawab, "Kalau saya mulai syuting Game of Thrones. Saya tidak bisa mengatakannya jika itu dilakukan."

Game of Thrones, HBO.

Menurut negosiasi kontrak yang bocor oleh laman The Hollywood Reporter tahun lalu, Harington adalah salah satu dari segelintir aktor yang dikabarkan menandatangani perjanjian untuk musim keenam. Ia juga dikatakan memiliki negosiasi ulang untuk musim ketujuh.

Dari sekian banyak teori yang beredar, tentunya teori dihidupkannya Jon Snow oleh sebuah mantra seperti halnya pemimpin Brotherhood Without Banners, Beric Dondarrion di musim ketiga. Jika adegan ini yang dipakai, maka Lady Stoneheart diperkirakan bakal muncul untuk pertama kali.

Meskipun beredar banyak teori mengenai nasib Jon Snow,  namun kita hanya bisa menyaksikannya secara aktual lewat musim keenam yang akan datang. (Rul/Ade)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini