Sukses

Demi Gaet Penonton, Harga Tiket Film Nasional Bakal Lebih Murah

Badan Perfilman Indonesia (BPI) sedang mengusahakan hal tersebut agar masyarakat tidak terbebani dengan harga tiket yang dinilai mahal.

 
Liputan6.com, Jakarta Kabar bahagia bagi para penikmat film di Indonesia. Harga tiket untuk film nasional di seluruh Indonesia akan mengalami perubahan, tentunya menjadi lebih murah. Badan Perfilman Indonesia (BPI) sedang mengusahakan hal tersebut agar masyarakat tidak terbebani dengan harga tiket yang dinilai mahal.

"Bioskop akan dibuat lebih sederhana dan berbiaya rendah. Hal itu karena daya beli di daerah rendah. " kata Kemala Atmodjo, Kepala BPI, di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (23/3/2015).

Semua ini berawal dari kecemasan pihak Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) yang melihat anjloknya keinginan masyarakat untuk datang dan menonton film di bioskop.
 
Pemotongan harga yang disebutkan memang belum dijelaskan secara rinci. Namun menurut Djonny Sayfrudin selaku ketua umum GPBSI , hal ini dirasakan lebih efisien ketimbang usaha pembatasan film dari luar negeri yang menjadi salah satu tandingan ampuh film dalam negeri.
 
Djonny melanjutkan, pembatasan film impor justru memicu dampak buruk karena bagaimanapun, masyarakat tidak bisa mengurangi kebiasaan untuk menonton film asing. 
 
 
"Kondisi demikian tentu menjadi pasar yang empuk bagi para pembajak. Jika hal itu terjadi, bukan hanya pengusaha bioskop yang dirugikan, melainkan juga pemerintah karena harus membayar pajak dari masuknya film impor secara legal," papar Djonny.
 
Djonny menyebutkan bahwa industri perfilman Indonesia sempat mengalami masa keemasan pada 2008. Pada tahun tersebut tercatat 30 juta penonton menyaksikan film Indonesia.
 
"Angka tersebut setara dengan 58 persen total jumlah penonton film, baik film lokal maupun asing. Melesatnya animo penonton tak lepas dari film berkualitas seperti Ayat Ayat Cinta dan Laskar Pelangi," kata Djonny.
 
(Fac/Ade)
 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.