Sukses

Tom DeLonge: Aku Tak Akan Pernah Benci Mark Hoppus

Sejak akhir Januari kemarin, drama perpecahan Blink 182 terus menggelinding bak bola salju.

Liputan6.com, Los Angeles, Amerika Serikat Akhir Januari kemarin dipastikan menjadi salah satu bagian pahit dari sejarah Blink 182. Pasalnya, di tanggal tersebut, band yang berdiri sejak 1992 itu kembali terpecah setelah Mark (bass, vokal) dan Travis (drum) berseteru dengan Tom DeLonge (gitar, vokal) akibat menolak untuk masuk dapur rekaman.

"Beberapa bulan lalu, Travis membuat sebuah festival musik dan meminta kami (Mark dan Tom) untuk tampil. Jawabannya, tentu saja iya. Nah, saat menjelang akhir Desember, kami juga berhasil mendapatkan persetujuan dengan sebuah label. Ketika itu, meskipun semuanya hanya berjalan melalui email dan tak ada satupun dari kami yang ngobrol bareng Tom, semuanya berjalan begitu positif," kisah Mark seperti dikutip dari situs Rolling Stones, Selasa (27/1/2014).

"Pada tanggal 30 Desember, kami mendapatkan email dari manajer Tom yang mengatakan kalau Tom tidak memiliki ketertarikan untuk membuat album dan lebih memilih fokus pada hal-hal di luar musik. Setelah melalui beberapa email, sang manajer pun mengirim email lagi yang bertuliskan 'Tom sudah keluar'. Sebuah jawaban yang sama dengan 2004 silam," tambah Mark.

Selanjutnya >>

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Selanjutnya

Tak heran, sejak perseteruan itu mencuat ke publik, Tom dan dua personel Blink kerap adu statement di media. Bahkan, jika Mark dan Travis mencatut nama Matt Skiba sebagai personel baru Blink, Tom yang baru saja merilis album kelima Angels and Airwaves pun balik menampar lewat album solo perdana yang berisikan lagu-lagu ciptaannya untuk Blink 182.

"Kepada para fans, aku tidak pernah keluar dari band. Aku bahkan sedang menelpon seseorang untuk membicarakan rencana Blink 182 di New York ketika semua kabar ini datang. Ternyata, semua kabar tersebut datang dari `band`. Kami gila? Ya. Tapi, ya Tuhan," balas Tom di akun Facebooknya.

"Aku punya banyak (karya) musik yang sedang aku kerjakan dengan serius. (sayang) sesuatu terjadi, jadi kurasa kita harus mengganti rencana. Bagaimanapun juga, aku pikir kalian berhak untuk tetap mendengarnya," tegasnya.

Yang menarik, meskipun terkesan saling membalas, Tom memastikan kalau dirinya tak dendam pada perlakuan Mark. Dia bahkan berani berkata kalau Mark bakal selalu menjadi sahabatnya.

"Aku tidak akan pernah membenci Mark Hoppus, dia sudah menjadi sahabat terdekatku selama bertahun-tahun. Aku berharap dia untuk bahagia," tulis Tom.

Lantas, apa tanggapan Mark terhadap ucapan Tom?

3 dari 3 halaman

Selanjutnya

Lantas, apa tanggapan Mark terhadap ucapan Tom?

Seperti dikutip dari akun Twitter Mark, tak ada satupun balasan yang muncul dari dirinya. Pria yang konon sangat mengerti Tom ini lebih memilih untuk bercanda dengan teman-temannya di sana.

Bisa jadi, Mark masih sangat marah dengan perangai Tom. Ia juga memilih tak memberikan komentar apapun ketika Travis kembali menyerang Tom di media.

"Kurasa ini sudah kedua kalinya dia berhenti tanpa orang tahu karena kami tidak memberitahu orang-orang. Ini cukup jadi yang terakhir. Tidak baik untuk fans. Ia selalu setuju untuk ikut dalam tur dan rekaman namun ketika harus masuk studio dia selalu banyak alasan. Sudah saatnya kita tidak memaksa seseorang untuk melakukan hal yang tidak dia suka dan waktunya melanjutkan hidup," pungkas Travis.

(Feb/Adt)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini