Tren Musik Barat 2014: Wanita, Dance Music, dan Anak Muda

Kebangkitan Penyanyi Solo Wanita

Pertama, 2014 merupakan era kebangkitannya  penyanyi wanita. Setelah tahun-tahun sebelumnya para pria seperti Bruno Mars, Justin Timberlake, dan One Direction mendominasi tangga lagu, kini giliran kaum hawa yang mengambil alih. Namun lupakan nama-nama besar seperti Beyonce Knowles, Rihanna, bahkan Lady Gaga. Kita sedang membicarakan nama-nama baru seperti Iggy Azalea,  Meghan Trainor, Ariana Grande, Lorde, dan Miley Cyrus.

Lorde dengan Royals-nya berhasil menguasai chart dunia sepanjang pertengahan 2013-2014. Gadis berusia 18 tahun tersebut pun sukses menggondol Grammy untuk Best Pop Solo Performance dan Song of The Year tahun ini.

Begitu juga dengan Ariana Grande dengan Problems dan Break Free, menghantarkan album keduanya, My Everything debut nomor satu di Billboard 200. Juga kolaborasi mautnya dengan Nicki Minaj dan Jessie J dengan single Bang Bang yang seakan menunjukan girl power dalam industri musik dunia.

Ada lagi Iggy Azalea. Rapper wanita asal negeri kangguru tersebut menjadi fenomena tersendiri dengan lagu hitsnya Fancy yang juga sempat menjuarai Billboard 100. Tak hanya itu, lagu lainnya Problem di mana ia berkolaborasi dengan Ariana Grande juga menempati 10 besar chart tersebut, di saat yang sama dengan Fancy yang menempati juara.

Belum lagi pendatang baru Meghan Trainor yang sukses menjuarai tangga lagu Billboard selama berminggu-minggu dengan single tanpa albumnya, All About That Bass. Serta jangan lupakan Taylor Swift yang sukses menjual sejuta copy album barunya hanya dalam seminggu peluncurannya.

Sementara itu nama penyanyi pria paling beken sedunia, Justin Bieber dengan album barunya, Journals, tak berhasil masuk top 40 chart album UK, dengan hanya debut di urutan ke-46 dan terbilang gagal total dengan posisinya yang tak beranjak naik hingga penghujung tahun. Kabar terakhir, ia berada di posisi ke-96 chart tersebut.

Berbicara tentang persaingan, mungkin hanya dua nama dari kubu pria; Sam Smith dengan album perdananya In The Lonely Hour-nya dan Ed Sheeran dengan +, yang mampu berbicara banyak di industri musik dunia dengan keberhasilan mereka menjual sejuta copy album tahun ini. Bottom line, tahun ini merupakan tahunnya wanita.

EDM (Electronic Dance Music) Semakin Menancapkan Kukunya

Kedua, EDM (Electronic Dance Music) semakin menancapkan kukunya. Tak hanya aksi dari para disc jockey superstar seperti David Guetta dan Calvin Harris yang berhasil menempatkan menempatkan dance music ke ranah mainstream dengan hits-hits kolaborasi mereka, kini musik dansa juga telah meresap ke dalam karya para musisi 'tradisional'.

Tengok saja Coldplay dalam lagunya A Sky Full of Stars, Chris Martin yang mengaku terinspirasi oleh Katy Perry, bahkan meminta bantuan seorang DJ untuk memberi sentuhan EDM. Belum lagi diva country Taylor Swift yang bertransformasi menjadi popstar dalam album barunya yang murni pop, 1989. Single andalannya Shake it Off, merupakan lagu dance.

Tak sia-sia, 1989 sukses berat dan terjual sebanyak sejuta copy di minggu pertama peluncurannya. Ya, entah anda penggemar jenis musik ini atau tidak, tren EDM belum berakhir.

Yang Muda, Yang Bersinar

Ya, ini memang tahunnya anak muda. Bila kita perhatikan, semua nama telah disebutkan diatas berusia kurang dari 25 tahun. Ariana Grande dan Meghan Trainor baru berusia 21 tahun, Sam Smith 22, Ed Sheeran 33, dan yang paling belia diantara mereka adalah Lorde yang baru berusia 18 tahun.

Aksi para anak muda tersebut pun bukan sebatas sensasi sesaat maupun one hit wonder. Nama-nama besar yang sudah lebih lama berkiprah di industri musik pun mengakui kemampuan mereka. Tengok saja Mary J Blige yang menyebut Sam Smith sebagai 'berkah untuk generasinya', dan Jennifer Lopez yang 'mendompleng' popularitas Iggy Azalea dengan mengajaknya berkolaborasi dalam single Booty.

Wanita, dance music, dan anak muda. Mungkin itulah gambaran tren musik dunia tahun 2014.