Sukses

PTBA Garap 2 Blok CBM di 2014

PTBA berencana mengembangkan bisnis gas metana batu bara (Coal Bed Methane/CBM) di Riau dan Sumatera Barat pada tahun depan.

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berencana mengembangkan bisnis gas metana batu bara (Coal Bed Methane/CBM) di Riau dan Sumatera Barat pada tahun depan.
 
"Pemboran gas CBM di 2014. Kami dapat wilayah kerja (WK) baru. Dua WK kami proses ajukan aplikasinya di Riau dan Sumbar," kata  Direktur Utama PTBA Milawarma dalam Investor Summit 2013, di Kawasan Bisnis Sudirman, Jakarta, Rabu, (27/11/2013).

Mila menargetkan kedua wilayah kerja CBM itu bisa menghasilkan gas sekitar 80 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Pengembangan kedua WK CBM tersebut akan dilakukan secara bertahap dan perkirakan akan merogoh kocek US$ 50 juta,

"CBM itu kita bagi dua tahap pertama US$ 15 juta, kalau seluruhnya 50 juta," ungkapnya.

Sementara untuk proyek CBM yang sudah dilakukan PTBA di Tanjung Enim, Sumatera Selatan ditargetkan sudah memproduksi gas pada 2015.  Saat ini perseroan masih menggelar uji produksi di lapangan itu.

"CBM sudah berjalan, baru 2015 berproduksi penuh," jelas dia.

Mila menyebutkan, cadangan CBM di Tanjung Enim mencapai 0,8 triliun kaki kubik (tcf). Proyek ini diproyeksikan dapat menghasilkan gas sebesar 40 mmscfd per hari, atau setara dengan kebutuhan bahan bakar untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Ditjen Migas, Indonesia memiliki potensi sumber daya CBM hingga 450 tcf. Cadangan tersebut tersebar pada 11  areal cekungan (basin) batu bara diberbagai lokasi di Indonesia seperti di Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. (Pew/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.