Sukses

Prediksi IHSG: Berharap Rebound di Awal Pekan

IHSG kali ini akan berada pada rentang support 4.440-4.460 dan resistance 4.492-4.498.

Menutup akhir pekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak sanggup mempertahankan anomalinya dengan melemah masuk zona merah. Indeks melemah seiring laju bursa saham Asia yang juga masih berkutat di zona merah.

Adanya transaksi jual bersih (nett sell) asing yang dibarengi dengan melemahnya nilai tukar rupiah serta imbas pelemahan bursa saham global akibat spekulasi percepatan tappering off  Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed), membuat IHSG tidak kuasa menahan pelemahan. Selain itu, pelaku pasar juga menahan diri jelang rilis Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) pada  pekan ini.

Memperhatikan pergerakan yang terjadi akhir pekan kemarin, Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada dalam ulasannya, Senin (11/11/2013) memperkirakan laju IHSG kali ini akan berada pada rentang support 4.440-4.460 dan resistance 4.492-4.498. Berpola menyerupai hammer dekati middle bollinger bands (MBB). MACD mencoba naik dengan histogram negatif yang memendek. RSI, William's %R, dan Stochastic mencoba melanjutkan upreversal.

"Laju IHSG yang sempat berada diantara target support (4438-4457) dapat ditutup di atas target tersebut sehingga memberikan harapan positif akan terbukanya harapan dan peluang untuk rebound," kata Reza.

Dengan asumsi, laju IHSG mampu keluar dari batas atas garis tren pelemahan 4.480-4.485, Reza berharap indeks dapat kembali rebound.

Akhir pekan lalu, laju pelemahan kembali melanda bursa saham Asia. Pelaku pasar tampaknya merespon negatif rilis kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB) AS begitupun pula dengan rilis klaim pengangguran AS yang menunjukkan penurunan.

"Rilis data-data tersebut, menimbulkan spekulasi tappering off stimulus The Fed akan dipercepat," katanya.

Sentimen yang sama juga mewarnai laju bursa saham Eropa yang mengalami pelemahan setelah merespon data-data positif AS. Di sisi lain, adanya rilis penurunan peringkat Perancis secara tidak terduga oleh S&P dari AA+ menjadi AA diikuti masih melemahnya indeks industrial production, semakin menambah sentimen negatif.

"Dengan rilis berita tersebut membuat pelaku pasar semakin khawatir terhadap pemulihan ekonomi di zona Euro. Rilis masih defisitnya neraca perdagangan Inggris juga direspon negatif meski bursa sahamnya menguat," ujar Reza
 
Dari kawasan AS, laju bursa saham Negeri Paman Sam berbalik menguat. Rilis kenaikan non-farm payrolls yang diikuti dengan stabilnya rilis personal income memberikan harapan bahwa pasar tenaga kerja dapat bertahan di tengah pengurangan stimulus The Fed. Di sisi lain, rilis kenaikan tipis unemployment rate dan penurunan belanja konsumen belum banyak berimbas negatif pada bursa saham AS.

Untuk perdagangan awal pekan ini, berikut adalah saham-saham yang layak jadi pertimbangan pelaku pasar:

1. BMTR dengan posisi support 1.870-1.910 dan resistance 2.000-2.010, trading buy selama naik 1.950
2. CPIN dengan posisi support 3.700-3.900 dan resistance 4.000-4.075, trading buy selama naik 3.950  
3. INTP dengan posisi support 19.750-19.950 dan resistance 20.350-20.400, trading buy selama naik 20.100
4. KLBF dengan posisi support 1.300-1.320 dan resistance 1.370-1.380, buy on weakness jika ada di bawah 1.310
 
Saham-saham lainnya:

5. ADRO 1.050-1.200, trading buy selama naik 1.140
6. BBRI 7.750-8.150, trading buy selama naik 7.950
7. TAXI 1.490-1.570, trading buy selama naik 1.510
8. BBNI 4,500-4.700, trading sell jika 4.575 gagal bertahan
9. UNTR 18.700-19.650, trading buy selama naik 19.250

(Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.