Sukses

Bayar Utang Jatuh Tempo, Jaya Agra Wattie Raih Pendanaan Rp 1 Triliun

Rencana transaksi tidak membebani keuangan Jaya Agra Wattie (JAWA) karena pinjaman kepada Sarana Agro Investama adalah pinjaman tanpa bunga dan tanpa jaminan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA) berencana menandatangani perjanjian hutang piutang dengan PT Sarana Agro Investama (SAI) dengan jumlah utang maksimal Rp 1 triliun, dengan tidak dikenakan bunga dan tanpa jaminan.

Nilai rencana transaksi mencapai 629,1 persen dari nilai buku ekuitas Perseroan berdasarkan Laporan Keuangan per 30 September 2022. Berdasarkan kondisi keuangan JAWA per 30 September 2022 di mana ketersediaan kas dan tingkat likuiditas Perseroan rendah, Jaya Agra Wattie membutuhkan tambahan dana untuk dapat beroperasi secara optimal.

Dengan dilakukannya rencana transaksi, Jaya Agra Wattie memperoleh dana untuk pembayaran utang berbunga yang jatuh tempo dari bank sindikasi dan membiayai kegiatan operasionalnya sehingga dapat meningkatkan kemampuan JAWA untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya yang dalam beberapa tahun terakhir terus merugi.

Selain itu, rencana transaksi tidak membebani keuangan Perseroan karena pinjaman yang akan diberikan oleh SAI adalah pinjaman tanpa bunga dan tanpa jaminan.

"Utang berbunga yang jatuh tempo di periode Oktober-Desember 2022 adalah sebesar Rp 63,5 miliar, utang berbunga jatuh tempo tahun 2023-2027 masing-masing adalah sebesar Rp 279,3 miliar, Rp 304,7 miliar, Rp 342,8 miliar, Rp 380,9 miliar dan Rp 507,8 miliar,” beber manajemen PT Jaya Agra Wattie Tbk dalam keterbukaan informasi Bursa, Jumat (9/12/2022).

Perseroan tidak mengkhususkan pinjaman dari SAI untuk pembayaran utang bank dan bunga yang telah jatuh tempo. Pembayaran atas cicilan dan bunga sindikasi akan diusahakan menggunakan dana hasil operasional JAWA dan jika belum mencukupi, baru akan menggunakan fasilitas pinjaman dari SAI.

Sementara apabila tidak dilakukan rencana transaksi, timbul ketidakpastian kelangsungan hidup JAWA, karena untuk menunjang kegiatan operasionalnya JAWA memerlukan tambahan dana dari pihak lain, di mana pinjaman dana dari pihak lain akan meningkatkan beban bunga Perseroan sehingga akan memberatkan keuangan perseroan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penutupan IHSG pada 8 Desember 2022

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) betah di zona merah pada perdagangan saham Kamis (8/12/2022). Pada perdagangan Kamis sore, sektor saham menguat dan melemah hampir berimbang.

Mengutip data RTI, IHSG ditutup turun tipis 0,21 persen ke posisi 6.804,22. Sepanjang perdagangan saham, IHSG bergerak di zona merah. Bahkan IHSG sempat sentuh level terendah 6.683,62. Namun, jelang penutupan perdagangan, laju IHSG berupaya naik ke zona hijau. IHSG bahkan sempat sentuh level tertinggi 6.821,05.

Sebanyak 316 saham melemah sehingga menekan IHSG. 226 saham menguat. 156 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.191.920 kali dengan volume perdagangan 23,1 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 15,2 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah di kisaran 15.638.

Indeks sektor saham baik yang menguat dan melemah hampir berimbang. Indeks sektor saham basic menguat 1,52 persen, dan pimpin kenaikan. Sektor saham siklikal naik tipis 0,01 persen, sektor saham kesehatan mendaki 0,53 persen, sektor saham properti bertambah 1,01 persen dan sektor saham infrastruktur menanjak 1,06 persen.

Selain itu, sektor saham energi terpangkas 0,73 persen, sektor saham industri melemah 1,06 persen, sektor saham nonsiklikal merosot 0,62 persen. Selain itu, sektor saham keuangan susut 0,19 persen, sektor saham teknologi turun 0,87 persen dan sektor saham transportasi terpangkas 1,57 persen.

Pada penutupan perdagangan, saham GOTO masih sentuh auto rejection bawah (ARB). Saham GOTO turun 6,54 persen ke posisi Rp 100 per saham. Total frekuensi perdagangan 13.355 kali dengan volume perdagangan 10.929.848 saham. Nilai transaksi Rp 98,3 miliar.

 

 

 

3 dari 3 halaman

Penutupan Bursa Saham Asia pada 8 Desember 2022

Sementara itu, indeks Hang Seng Hong Kong menguat pada perdagangan Kamis, 8 Desember 2022.  Hal ini seiring kabar Hong Kong sedang pertimbangkan pelonggaran lebih lanjut dari langkah-langkah COVID-19, termasuk mencabut aturan masker di luar ruangan dan melonggarkan pengujian wajib untuk kedatangan.

Indeks Hang Seng ditutup naik 3,38 persen ke posisi 19.450,23. Indeks Hang Seng teknologi bertambah 6,64 persen, melawan tren bursa saham Asia Pasifik yang terbebani kekhawatiran resesi yang berkelanjutan.

Di China, indeks Shenzhen melemah 0,2 persen ke posisi 11.389,79. Indeks Shanghai mendatar di posisi 3.197,35. Indeks Nikkei 225 melemah 0,4 persen, dan ditutup ke posisi 27.574,43. Indeks Topix tergelincir 0,35 persen ke posisi 1.941,50. Indeks Kospi Korea Selatan tergelincir 0,49 persen ke posisi 2.371,08. Di Australia, indeks ASX 200 merosot 0,75 persen ke posisi 7.175,50. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,96 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.