Sukses

Harga Saham Isra Presisi Terpangkas 2,08 Persen pada Perdagangan Perdana di BEI

Saham ISAP berada di level tertinggi Rp 103 dan terendah Rp 90 per saham pada perdagangan perdana, Jumat (9/12/2022).

Liputan6.com, Jakarta - PT Isra Presisi Indonesia Tbk resmi tercatat dengan kode emiten ISAP di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Jumat, 9 Desember 2022. Lantas, bagaimana laju saham ISAP pada perdagangan perdana?

Mengutip data RTI, saham ISAP dibuka turun Rp 2 ke posisi Rp 94 per saham atau turun 2,08 persen persen pada pukul 09.25 WIB. 

Saham ISAP berada di level tertinggi Rp 103 dan terendah Rp 90 per saham. Total frekuensi perdagangan 22.465 kali dengan volume perdagangan 321,64 juta saham. Nilai transaksi harian Rp 31,05 miliar. 

Pada pukul 10.17 WIB, saham ISAP turun 8,33 persen ke Rp 88 per saham. Saham ISAP berada di level tertinggi Rp 103 dan terendah Rp 87 per saham. Total frekuensi perdagangan 34.026 kali dengan volume perdagangan 4.437.069 saham. Nilai transaksi Rp 42,2 miliar.

Mengutip keterangan resminya, PT Isra Presisi Indonesia Tbk, perusahaan yang bergerak dalam bidang industri mesin dan  perkakas mesin untuk pengerjaan logam akan menggelar penawaran umum perdana  saham atau initial public offering (IPO) dengan melepas sejumlah 1.500.000.000 saham. 

Kemudian, besaran saham tersebut setara dengan 37,31 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh  Perseroan dengan harga saham Rp 96 per lembar  saham. Perseroan menunjuk PT UOB kay Hian Sekuritas sebagai underwriter. 

Isra Presisi Indonesia didirikan pada 2011 dengan kegiatan usaha yang telah dijalankan Perseroan  saat ini adalah industri mesin dan perkakas mesin untuk pengerjaan logam: pembuatan  dies, mold, precision part, jig checking fixture dan stamping part untuk komponen  industri otomotif dan non otomotif.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Meningkatkan Pendanaan

Direktur Utama Isra Presisi Indonesia, Asrullah mengatakan, langkah perusahaan mencatatkan  sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui IPO bagian dari strategi meningkatkan  pendanaan dalam bentuk modal kerja dan tata kelola perusahaan yang lebih baik lagi. 

"IPO bagian dari mendukung penggunaan produk dalam negeri di mana dana yang diperoleh dari  IPO digunakan untuk lokalisasi produk yang awalnya dilakukan impor oleh pelanggan  perseroan. Kinerja perseroan sampai dengan Mei 2022 mencatatkan pertumbuhan  pendapatan dan laba bersih yang bagus,” kata dia, dikutip Jumat (9/12/2022).

Asrullah optimistis dengan prospek industri  mesin perkakas (dies, mould, jig cheking fixture, precision part dan stamping part)  produk otomotif maupun non otomotif yang dijalankan perseroan saat ini.

“Hal ini dilihat dari jumlah pertumbuhan kendaraan  bermotor di Indonesia yang setiap tahun mengalami peningkatan, serta Industri non  otomotif (alat berat) yang mengalami peningkatan permintaan pada 2022,” kata dia. 

Perseroan mendapatkan izin efektif dari Otoritas Jasa keuangan pada tanggal  29 November 2022, selama masa penawaran umum tanggal 1-7 Desember 2022. 

Saham  PT Isra Presisi Indonesia Tbk mendapatkan minat cukup positif dari para investor dan  seluruh saham yang ditawarkan dapat terserap dengan baik. 

Selanjutnya dari IPO  ini, Perseroan akan menerima dana segar sebesar Rp 144 miliar akan digunakan untuk modal kerja dalam pembuatan dies,  mould, checking fixture aksesoris mobil dan motor after-market serta pembuatan ball  screw, bearing spindle, arbor BT 50, arbor BT40, cutting tools, conrod screw.

 

 

3 dari 5 halaman

Catatkan Saham Perdana di BEI

Sebelumnya, PT Isra Presisi Indonesia Tbk mencatatkan saham perdana di papan akselerasi pada perdagangan Jumat, (9/12022).

PT Isra Presisi Indonesia Tbk sebagai perusahaan tercatat ke-58 di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2022. Perseroan memakai kode saham ISAP dan mencatatkan saham 4,02 miliar saham. Rincian saham yang dicatatkan itu terdiri dari saham pendiri sebesar 2,52 miliar dan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) sebesar 1,5 miliar saham atau setara 37,31 persen.

Perseroan menetapkan harga saham Rp 96 dengan nilai nominal Rp 10 per saham. Perseroan meraup Rp 144 miliar dari IPO. Dana hasil IPO antara lain sebagai modal kerja , dan sisanya modal kerja operasional untuk pembelian bahan baku, bahan pembantu, listrik dan pembayaran gaji karyawan.

Perseroan juga menawarkan waran sebesar 750 juta waran dengan harga pelaksanaan waran seri I sebesar Rp 125 per saham. Rasio waran tersebut 2:1. Setiap pemegang dua saham baru perseroan berhak memperoleh satu waran seri I di mana setiap satu waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel.

 

4 dari 5 halaman

Pelaksanaan Waran

Adapun waran seri I diberikan cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan. Waran seri I yang diterbitkan mempunya jangka waktu lima tahun sejak tanggal pencatatan waran seri I di bursa efek hingga ulang tahun kelima terhitung sejak pencatatan waran seri I.

“Dana hasil pelaksanaan waran seri I adalah untuk modal kerja yang akan digunakan untuk pembiayaan kebutuhan operasional sehari-hari,” tulis perseroan.

Perseroan telah menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek.

Untuk jadwal waran:

-Tanggal pencatatan saham dan waran seri I pada 9 Desember 2022

-Tanggal mulai perdagangan saham dan waran seri I pada 9 Desember 2022

-Periode akhir perdagangan waran seri I

Pasar regular dan negosiasi pada 6 Desember 2027

Pasar tunai pada 8 Desember 2027

-Periode awal pelaksanaan waran seri I pada 9 Juni 2023

-Periode akhir pelaksanaan waran seri I pada 9 Desember 2027

5 dari 5 halaman

Buka Jalan Tambah Modal

Sebelumnya, PT Isra Presisi Indonesia, perusahaan yang bergerak di bidang industri mesin dan perkakas mesin untuk pengerjaan logam, optimistis aksi penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) akan mendorong pertumbuhan bisnis perseroan.

"Kami melihat pasar modal sebagai sumber pendanaan yang tepat untuk menambah modal kerja sehingga mendorong pertumbuhan Isra,” kata Direktur Utama PT Isra Presisi Indonesia Asrullah dalam keterangan di Jakarta, Senin (7/11/2022).

Sementara itu Direktur PT Isra Presisi Indonesia Imam Hozali mengatakan, perusahaan yang merupakan binaan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) itu juga memiliki peluang besar dalam mengembangkan pasar.

Perseroan telah menjadi binaan YDBA selama 11 tahun, sekaligus menjadi pemasok komponen kepada Grup Astra.

"Selain sebagai perusahaan binaan YDBA, kami juga merupakan perusahaan pasangan usaha PT Astra Mitra Ventura. Setiap tiga tahun, kami di assessment ulang oleh YDBA. Kami juga mendapat penghargaan dari YDBA sebagai UKM Mandiri Manufaktur Terbaik 2018," ujar Imam.

Imam menilai, prospek bisnis komponen otomotif dan alat berat masih sangat potensial pada 2022 maupun tahun depan. "Kapasitas pabrik kami saat ini sudah over capacity," kata Imam.

Optimisme tersebut mencuat seiring pertumbuhan produksi alat berat dan komponennya yang diproyeksikan mencapai 30-40 persen pada 2022.

Berdasarkan data dari Himpunan Industri Alat Berat Indonesia (Hinabi), produksi 2022 akan berkisar di angka 8.000 unit.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.