Sukses

Saham GOTO Kembali Tertekan, IHSG Tinggalkan Posisi 6.900

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 1,36 persen ke posisi 6.892,57 pada penutupan perdagangan Selasa, 6 Desember 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tersungkur sepanjang perdagangan saham Selasa, (6/12/2022).  Koreksi IHSG dinilai didorong dari sentimen global terutama kebijakan moneter dari bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed).

Mengutip data RTI, IHSG anjlok 1,36 persen ke posisi 6.892,57. Indeks LQ45 merosot 1,77 persen ke posisi 961,84. Seluruh indeks acuan kompak tertekan. Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.987,36 dan terendah 6.892,56. Sebanyak 461 saham melemah sehingga menekan IHSG.

122 saham menguat dan 123 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.294.007 kali dengan volume perdagangan 32,2 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 15,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.611.

Mayoritas indeks sektor saham tertekan, kecuali sektor saham energi naik 0,54 persen. Sektor saham basic merosot 2,61 persen, sektor saham industri merosot 1,41 persen, sektor saham nonsiklikal turun 0,58 persen, sektor saham siklikal terpangkas 1,54 persen, dan sektor saham kesehatan melemah 1,46 persen.

Selain itu, sektor saham keuangan susut 0,76 persen, sektor saham properti terpangkas 1,62 persen, sektor saham teknologi melemah 1,54 persen, sektor saham infrastruktur terpangkas 2,83 persen dan sektor saham transportasi merosot 0,87 persen.

Sementara itu, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) kembali tertekan. Saham GOTO turun 6,5 persen ke posisi Rp 115 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 9.078 kali dengan volume perdagangan 101.516.544 saham. Nilai transaksi Rp 814,1 miliar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Top Gainers-Losers pada 6 Desember 2022

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham MMIX melambung 34,74 persen

-Saham AYLS melambung 34,57 persen

-Saham HITS melambung 25 persen

-Saham SINI melambung 24,72 persen

-Saham HELI melambung 19,84 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham MGLV terpangkas 9,24 persen

-Saham NINE terpangkas 8,7 persen

-Saham EURO terpangkas 8,16 persen

-Saham IDEA terpangkas 7,02 persen

-Saham MINA terpangkas 6,96 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

-Saham TLKM tercatat 54.892 kali

-Saham INDX tercatat 53.728 kali

-Saham BBCA tercatat 45.061 kali

-Saham BSBK tercatat 32.759 kali

-Saham PTDU tercatat 25.284 kali

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

-Saham BBCA senilai Rp 1,6 triliun

-Saham TLKM senilai Rp 1,5 triliun

-Saham BMRI senilai Rp 733,2 miliar

-Saham BBRI senilai Rp 411,9 miliar

-Saham ASII senilai Rp 395,2 miliar

3 dari 4 halaman

IHSG Anjlok Imbas Sentimen Global

Investment Analyst  dari Infovesta Kapital Advisori, Fajar Dwi Alfian menuturkan, koreksi IHSG sejak Senin, 5 Desember 2022 hingga Selasa, 6 Desember 2022 didorong sentimen global. Namun, ia melihat tekanan IHSG ini masih wajar.

Ia menuturkan, rilis data ekonomi Amerika Serikat antara lain tenaga kerja, tingkat upah yang masih tumbuh tinggi, serta rilis data ekonomi pada Senin, 5 Desember 2022 seputar ISM PMI Sektor Jasa menunjukkan masih cukup positif dikhawatirkan akan membuat inflasi Amerika Serikat sulit dijinakkan lantaran masih tinggi.

"Sehingga ada ekspektasi kalau the Fed akan melakukan kebijakan suku bunga agresif lagi, setelah kemarin sempat memberikan pesan yang lunak,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun juga kembali naik ke atas level 3,6 persen dari akhir pekan lalu di kisaran 3,4 persen.

“Hal ini menandakan ekspektasi kenaikan suku  bunga the Fed berpotensi untuk kembali agresif, karena inflasi diproyeksi masih akan tinggi ke depan, setelah rilis data ekonomi yang masih kaut di Amerika Serikat dalam dua hari terakhir,” ujar dia.

Selain itu, bursa saham Asia juga lesu meski ada yang menguat. Hal ini di tengah China melonggarkan kebijakan zero COVID-19. Sedangkan dari domestik, saham kapitalisasi besar seperti PT Telkom Indonesia Tbk dan beberapa saham lainnya tertekan. “Karena mempunyai investasi di GOTO dan saham GOTO juga sedang tertekan. Berdasarkan laporan keuangan TLKM juga menderita rugi investasi di GOTO,” ujar dia.

4 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia Bervariasi pada Penutupan 6 Desember 2022

Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Selasa, 6 Desember 2022 setelah wall street terjadi aksi jual seiring kekhawatiran bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve (the Fed) tetap menaikkan suku bunga.

Indeks Hang Seng turun 0,75 persen. Indeks Hang Seng teknologi terpangkas 2,04 persen meski Beijing melonggarkan tes COVID-19. Indeks Shanghai menguat ke posisi 3.212,53 dan indeks Shenzhen bertambah 0,66 persen ke posisi 11.398,82.

Di Australia, indeks ASX 200 melemah 0,47 persen ke posisi 7.291,30. Dolar Australia berada di kisaran USD 0,6720 setelah bank sentral Australia dongkrak suku bunga 25 basis poin.

Indeks Nikkei 225 naik 0,24 persen ke posisi 27.885,87. Indeks Topix bertambah 0,12 persen ke posisi 1.950,22. Indeks Kospi Korea Selatan anjlok 1,08 persen ke posisi 2.393,16. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang merosot 1,32 persen.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.