Sukses

Harga Saham MMIX Melesat 34,74 Persen saat Perdagangan Perdana di BEI

Saham MMIX berada di level tertinggi Rp 256 dan terendah Rp 230 per saham pada perdagangan perdana, Selasa, 6 Desember 2022.

Liputan6.com, Jakarta - PT Multi Medika Internasional resmi tercatat dengan kode emiten MMIX di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Selasa, 6 Desember 2022. Lantas, bagaimana laju saham MMIX pada perdagangan perdana di BEI?

Mengutip data RTI, saham MMIX dibuka naik Rp 66 ke posisi Rp 256 per saham atau melesat 34,74 persen pada pukul 09.15 WIB. 

Saham MMIX berada di level tertinggi Rp 256 dan terendah Rp 230 per saham. Total frekuensi perdagangan 10.710 kali dengan volume perdagangan 113,97 juta saham. Nilai transaksi harian Rp 28,63 miliar. 

Sementara itu, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,75 persen ke posisi 6.935.Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.987,36 dan terendah 6.911,15. Sebanyak 396 saham melemah sehingga tekan IHSG. 121 saham menguat dan 148 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 462.464 kali dengan volume perdagangan 7,6 miliar saham. Nilai transaksi Rp 4,1 triliun.

PT Multi Medika Internasional Tbk resmi tercatat di bursa dengan kode emiten MMIX. Emiten ini mendapat sambutan antusiasme luar biasa khususnya dari kaum millennial penggemar K-Pop dan juga investor ritel, hal ini dibuktikan dengan tingginya antusiasme pemesanan saham MMIX pada saat bookbuilding dan diikuti pada masa penawaran umum. 

Penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) MMIX mengalami kelebihan permintaan (oversubscribe). Kelebihan permintaan tersebut tercatat sebesar 175,49 kali dari total saham pooling berdasarkan sistem e-IPO, jauh melampaui target yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal itu diungkapkan Deputy Director Investment Banking Mirae Asset Sekuritas, Mukti Wibowo Kamihadi.

"Minat atas saham MMIX sangat tinggi dengan ditandai kelebihan permintaan yang mencapai 175.49 kali dari pooling demand E-IPO," kata Mukti dalam keterangan tertulis, Selasa (6/12/2022). 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Alami Kelebihan Permintaan saat IPO

Ia menambahkan, terdapat lebih dari 34.700 pemesan baik dari institusi ataupun ritel investor yang tercatatkan berdasarkan sistem e-IPO.

Kelebihan permintaan minat atas saham MMIX itu, lanjutnya, terjadi pada masa penawaran umum yang berlangsung pada 30 November 2022 hingga 2 Desember 2022. 

"Investor melihat bisnis yang dijalankan MMIX sangat unik dan mempunyai pospek yang menjanjikan karena MMIX menjadi perusahaan pemimpin pasar private label di Indonesia yang ke depannya akan mengkombinasikan produk-produk FMCG dan Beauty Produk dan Skincare, F&B dengan IP-IP terkemuka Korea dan global yang memiliki potensi luar biasa untuk terus tumbuh dan berkembang khususnya kaum millennial dan penggemar K-Pop Culture," kata Mukti Wibowo Kamihadi.

Menurut ia, dari hasil masa penawaran awal yang ditawarkan mulai dari harga Rp 160 sampai Rp 210 per lembar juga sudah menghasilkan terbentuknya harga saham MMIX pada Rp190 per saham. 

Mukti menjelaskan, bahwa pada Rp190 per saham setara dengan valuasi P/E 8,5 kali menggunakan net income 2023 Perseroan, yang mana P/E tersebut masih dibawah rata-rata industri sejenis.

 

3 dari 5 halaman

IPO Perseroan

Untuk diketahui, dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini MMIX menawarkan sebanyak 600 juta saham baru atau setara dengan 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dengan harga IPO Rp 190 per saham. 

Selain itu, MMIX secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak 300 juta waran seri I yang menyertai saham baru Perseroan atau sebesar 16,67 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka IPO saham ini disampaikan. 

Perseroan juga mengadakan program alokasi saham kepada karyawan (Program ESA) sebanyak 1,75 persen saham dari saham yang ditawarkan dalam IPO atau sebanyak 10,5 juta saham.

Direktur Utama PT Multi Medika Internasional Tbk, Mengky Mangarek, mengatakan, sekitar 65 persen dana dari IPO akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka memperkuat kegiatan operasional dan pengembangan bisnis terutama untuk pembelian barang dagangan

Lalu, sekitar 35 persen lainnya akan digunakan untuk perluasan pusat distribusi untuk produk-produk Intellectual Property (IP) dan sarana logistic, termasuk K-Pop Official Flagship Store yang berlokasi di Bumi Serpong Damai pada 2023 dan PIK 2 pada 2024.

"Sedangkan dana yang diperoleh Perseroan dari pelaksanaan waran seri I, akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja Perseroan yang antara lain digunakan untuk pembukaan flagship store dan K-pop mini booth," kata dia.

 

4 dari 5 halaman

Kinerja Perseroan

Saat ini kepemilikan mayoritas saham PT Multi Medika Internasional Tbk adalah PT Multi Inti Usaha (MIU) sebesar 60 persen. Pihak pengendali Perseroan adalah Mengky Mangarek dan Eveline Natalia Susanto melalui kepemilikan saham langsung di Perseroan dan kepemilikan tidak langsung di Perseroan melalui PT Multi Inti Usaha.

PT Multi Medika Internasional Tbk, perusahaan yang memiliki kegiatan usaha  utama di bidang perdagangan besar alat laboratorium, alat farmasi dan alat kedokteran untuk manusia. Untuk produk alat kesehatan yaitu masker, MMIX telah memiliki pangsa pasar terbesar di Indonesia dengan dukungan jaringan distribusi modern trade channel yang luas. 

"Perseroan pun memperkirakan penjualan akan terus bertumbuh seiring dengan pertumbuhan jumlah modern trade di Indonesia," kata dia.

Perseroan juga merupakan perusahaan yang sehat dengan kinerja yang terus meningkat. Hingga 31 Mei 2022, Perseroan yang fokus pada produk Kategori Personal, Skin & Beauty Care berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 82,13 miliar, naik dibandingkan dengan periode yang sama 2021 yang sebesar Rp 40,48 miliar.

Dari total pendapatan tersebut , produk kecantikan menjadi kontributor tertinggi sebesar 36 persen, disusul perawatan pribadi (13 persen), perawatan kulit (15 persen) health care & personal hygiene (28 persen) dan kategori lain (4 persen).

 

 

 

5 dari 5 halaman

Pendapatan

Sementara itu, pendapatan per Desember 2021 sebesar Rp 181,84 miliar, melonjak dibandingkan pendapatan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,48 miliar. Dari pendapatan tersebut Perseroan membukukan laba kotor sebesar Rp 67,70 miliar, naik dibandingkan 2021 yang sebesar Rp 481,40 juta. 

Sedangkan laba kotor yang dicatat per 31 Mei 2022 sebesar Rp 52,13 miliar, naik dibandingkan laba kotor yang dibukukan pada periode yang sama tahun 2021 yang sebesar Rp 17,57 miliar.

Perseroan pun membukukan lonjakan laba bersih sebelum pajak per Mei 2022 sebesar Rp 25,35 miliar dibandingkan periode yang sama 2021 yang sebesar Rp 13,25 miliar. Sedangkan laba bersih sebelum pajak per Desember 2021 sebesar Rp32,12 miliar dibandingkan per Desember 2020 yang sebesar Rp 352,88 juta. 

Dengan perolehan laba tersebut, posisi EBITDA Perseroan pada periode tersebut sebesar Rp 25,55 miliar dibandingkan dengan posisi per 31 Mei 2021 yang sebesar Rp 13,65 miliar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.