Sukses

Data Inflasi Bayangi Laju IHSG, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 1 Desember 2022

CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya mengatakan, rilis data inflasi pada awal bulan akan memberikan sentimen terhadap pola gerak IHSG.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang alami tekanan terbatas pada perdagangan Kamis (1/12/2022). Rilis data inflasi akan bayangi laju IHSG.

CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya mengatakan, rilis data inflasi pada awal bulan akan memberikan sentimen terhadap pola gerak IHSG. Ia menambahkan, kondisi ekonomi yang cukup stabil dapat memberikan perkiraan inflasi dalam kondisi normal dan stabil sehingga jika terjadi kenaikan merupakan hal wajar.

“Perekonomian terlihat mulai bergerak seiring dengan mulai membaiknya situasi, namun selama rentang konsolidasi belum mampu digeser ke arah lebih baik, investor masih harus mewaspadai ada potensi tekanan terbatas,” kata dia.

Ia prediksi, laju IHSG akan bergerak di kisaran 7.011-7.157 pada Kamis pekan ini.

Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG berhasil ditutup menguat 1 persen ke 7.018 pada perdagangan 30 November 2022 disertai dengan tingginya volume pembelian, penguatan IHSG pun mampu ditutup di atas MA60.

“Diperkirakan, IHSG berpeluang melanjutkan penguatannya untuk menguji resistance di 7.100 dan membentuk bagian dari wave c dari wave (x) pada label hitam,” kata dia.

Ia mengatakan, waspadai apabila IHSG menembus 6.955, IHSG masih berada pada bagian dari wave (ii) pada skenario merah, sehingga IHSG rawan menuju ke 6.890 hingga 6..937.

Herditya prediksi, IHSG berada di level support 6.890,6.955 dan level resistance 7.128,7.178 pada Kamis pekan ini.

Untuk rekomendasi saham hari ini, William memilih saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Kemudian PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).

Sedangkan Herditya memilih saham PT BFI Finance Tbk (BFIN),  PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Harum Energy Tbk (HRUM), dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Rekomendasi Teknikal

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas

1.PT BFI Finance Tbk BFIN - Buy if Break

Saham BFIN ditutup menguat 3,2 persen ke 1.140 pada perdagangan 30 November 2022 disertai dengan tingginya volume pembelian.

"Kami perkirakan, posisi BFIN saat ini sedang berada di awal wave [iii] dari wave C dan akan lebih terkonfirmasi bila BFIN mampu break 1.150," tutur dia.

Buy if Break: 1.150

Target Price: 1.200, 1.270

Stoploss: below 1.075

 

2.PT Ciputra Development Tbk (CTRA) - Buy on Weakness

Saham CTRA ditutup terkoreksi ke 1.010 pada perdagangan 30 November 2022 disertai dengan adanya peningkatan tekanan jual.

"Posisi CTRA saat ini diperkirakan berada pada bagian dari wave iv dari wave (c) dari wave [b], sehingga CTRA masih rawan koreksi dan dapat dimanfaatkan untuk BoW," tutur dia.

Buy on Weakness: 985-1.000

Target Price: 1.040, 1.070

Stoploss: below 970

 

3.PT Harum Energy Tbk (HRUM) - Buy on Weakness

Saham HRUM ditutup menguat 2,6 persen ke 1.755 pada perdagangan 30 November 2022 disertai dengan peningkatan volume pembelian. Posisi HRUM saat ini diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave (iii) dari wave [a] dari wave Y, sehingga HRUM berpeluang melanjutkan penguatannya.

Buy on Weakness: 1.695-1.730

Target Price: 1.820, 1.970

Stoploss: below 1.655

 

4.PT Vale Indonesia Tbk (INCO) - Buy on Weakness

Saham INCO ditutup menguat 1 persen ke 7.375 pada perdagangan 30 November 2022 disertai dengan peningkatan volume pembelian. Selama INCO tidak terkoreksi ke bawah 7.025 sebagai stoplossnya, maka posisi INCO saat ini sedang berada pada bagian dari wave (v) dari wave [c] dari wave Y.

Buy on Weakness: 7.175-7.275

Target Price: 7.575, 7.900

Stoploss: below 7.025

3 dari 4 halaman

Penutupan IHSG pada 30 November 2022

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham Rabu (30/11/2022). Mayoritas sektor saham menghijau sehingga angkat IHSG dan transaksi harian saham tembus Rp 26 triliun.

Mengutip data RTI, IHSG melambung 0,99 persen ke posisi 7.081,31. Indeks LQ45 melesat 1,3 persen ke posisi 1.008,28. Sebagian besar indeks acuam menghijau. Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.081,31 dan terendah 6.994,41.

Sebanyak 265 saham menguat sehingga angkat IHSG. 270 saham melemah dan 176 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.454.730 kali dan volume perdagangan 30,1 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 26,6 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.707.

Mayoritas indeks sektor saham menghijau pada Rabu pekan ini. Sektor saham keuangan melonjak 1,8 persen, dan catat penguatan terbesar. Diikuti sektor saham kesehatan mendaki 1,2 persen, sektor saham nonsiklikal menanjak 0,89 persen, dan sektor saham industri bertambah 0,64 persen.

Selanjutnya, sektor saham siklikal naik 0,45 persen, sektor saham properti mendaki 0,39 persen, sektor saham energi melompat 0,33 persen, sektor shaham basic naik 0,31 persen. Sementara itu, sektor saham teknologi susut 1,81 persen, sektor saham infrastruktur terpangkas 0,17 persen dan sektor saham transportasi turun 0,13 persen.

4 dari 4 halaman

Penutupan Bursa Saham Asia 30 November 2022

Sementara itu, bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Rabu, 30 November 2022. Sebagian besar bursa saham Asia Pasifik menguat di tengah rilis data aktivitas pabrik China pada November 2022 turun ke level terendah sejak April 2022.

Indeks Hang Seng Hong Kong naik 2 persen. Indeks Hang Seng teknologi menguat 2,66 persen. Di bursa saham China, indeks Shanghai sedikit berubah ke posisi 3.151,34. Indeks Shenzhen bertambah 0,17 persen ke posisi 11.108.

Di Australia, indeks ASX 200 menguat 0,43 persen setelah rilis data menunjukkan inflasi Oktober 2022 melambat. Indeks Nikkei 225 Jepang melemah 0,21 persen ke posisi 27.968,99 dan indeks Topix melemah 0,37 persen ke posisi 1.985,57.

Indeks Korea Selatan Kospi berbalik arah menguat 1,61 persen e posisi 2.472,53. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang bertambah 1,18 persen.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.