Sukses

Smartfren Private Placement, Sudah Ada Investor?

Direktur PT Smartfren Telecom Tbk, Antony Seusilo mengatakan, perseroan telah mempersiapkan infrastruktur terkait private placement.

Liputan6.com, Jakarta - PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) akan menerbitkan saham baru dalam rangka penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement. Rencana ini telah mendapat restu pemegang saham melalui RUPS 12 Juli 2022.

Direktur PT Smartfren Telecom Tbk, Antony Seusilo mengatakan, perseroan telah mempersiapkan infrastruktur terkait aksi tersebut. Perseroan juga telah diskusi dengan beberapa investor besar yang berniat masuk Smartfren Telecom melalui private placement. Sayangnya, dia belum bisa menyebutkan siapa investor tersebut.

"Banyak diskusi yang terjadi dengan para investor besar. Tapi ini sifatnya lebih stratagic, di mana mereka ada keinginan untuk masuk Smarfren. Jadi instrumen private placement kita sudah siapkan,” kata dia dalam paparan publik perseroan, Senin (28/11/2022). 

Dalam rangka private placement perseroan berencana menerbitkan 31 miliar lembar saham FREN dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Jumlah saham itu setara 10 persen dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan. Harga pelaksanaan dipatok pada Rp 100 per saham, sehingga total dana yang dihimpun dari aksi ini senilai Rp Rp 3,1 triliun.

Perseroan akan memakai dana hasil private placement tersebut untuk investasi dan keperluan modal kerja perseroan dan atau entitas anak perseroan.

"Kita sudah ada diskusi dengan potensial investor, tapi semua masih dalam tahap pembicaraan. Tapi para shareholder kami sudah setuju untuk menerima para investor-investor strategis itu untuk masuk ke perseroan. Kami percaya strategic investor akan membawa angin baru bagi kami supaaya lebih maju,” imbuh Antony.

Pada penutupan perdagangan saham Senin, 28 November 2022, saham FREN stagnan di posisi Rp 73 per saham. Saham FREN berada di level tertinggi Rp 74 dan terendah Rp 73 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.654 kali dengan volume perdagangan 1.244.726 saham. Nilai transaksi Rp 9,1 miliar. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Kinerja Kuartal III 2022

Sebelumnya, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) mengumumkan kinerja perseroan perseroan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2022.

Pada periode tersebut perseroan berhasil mencatatkan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 1,65 triliun. Berbalik dari rugi tahun berjalan pada September 2021 sebesar Rp 441,72 miliar.

Mengutip laporan keuangan perseroan, Kamis (10/11/2022), raihan itu sejalan dengan pendapatan usaha perseroan yang tercatat sebesar Rp 8,29 triliun. Naik 8,44 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 7,64 triliun.

Bersamaan dengan itu, beban usaha naik menjadi Rp 7,85 triliun dari Rp 7,64 triliun pada September 2021. Dengan demikian, perseroan mengukuhkan laba usaha sebesar Rp 436,55 miliar, naik signifikan dibandingkan September 2021 sebesar Rp 5,12 miliar.

Pada periode ini, perseroan mencatatkan pendapatan lain-lain perseroan sebesar Rp 971,92 miliar. Berbalik dari posisi periode yang sama tahun lalu, di mana perseroan mengatakan beban lain-lain sebesar Rp 597,84 miliar.

Setelah ditambah penghasilan pajak tangguhan sebesar Rp 234,52 miliar, perseroan mencatatkan laba periode berjalan sebesar Rp 1,64 triliun.

Berbalik dari posisi September 2021, di mana perseroan mencatatkan rugi periode berjalan sebesar Rp 441,72 miliar.

Dari sisi aset perseroan sampai dengan September 2022 tercatat sebesar Rp 45,39 triliun dari posisi Desember 2021 sebesar Rp 43,36 triliun. Terdiri dari aset lancar Rp 1,54 triliun dan aset tidak lancar sebesar Rp 43,85 triliun.

Liabilitas sampai dengan September 2022 tercatat sebesar Rp 31,09 triliun, naik dibandingkan posisi Desember 2021 sebesar Rp 30,7 triliun. Terdiri dari liabilitas lancar Rp 9,54 triliun dan liabilitas tidak lancar Rp 21,54 triliun. Sementara ekuitas sampai dengan September 2022 naik menjadi Rp 14,39 triliun dari Rp 12,65 triliun pada Desember 2021.

 

3 dari 5 halaman

Smartfren Fokus Garap Proyek Data Center, Begini Perkembangannya

Sebelumnya, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) fokus realisasikan rencana pengembangan data center. Sebelumnya, perseroan mengatakan perkembangannya telah berada pada tahap rancangan atau desain.

"Aksi korporasi saat ini masih fokus kemarin kita ada tandatangan MoU dengan data center. Kita sedang fokus, mudah-mudahan segera terealisasi. Saat ini kita masih konsolidasi untuk fokus penyembangan bisnis operasionalnya,” kata Managing Director Sinar Mas merangkap Wakil Komisaris Utama PT Smartfren Telecom Tbk, Ferry Salman di Jakarta, Jumat (7/10/2022).

Grup Sinar Mas bekerja sama dengan perusahaan asal Abu Dhabi yang bergerak di sektor Artificial Intelligence (AI) dan Cloud Computing yakni Group 42 (G42) dalam pengembangan data center terbesar di Indonesia dan pengembangan Smart city.

Proyek tersebut dilaksanakan melalui Smartfren dan Sinar Mas Land, yang telah menandatangani Mou untuk membangun pusat data berkapasitas 1000 MegaWatt (MW) di Indonesia dan berkolaborasi dalam mentransformasikan BSD City menjadi smart city.

Berdasarkan pemberitaan Liputan6.com pada 25 Agustus 2022, Presiden Direktur Smartfren Telecom, Merza Fachys mengatakan, progres data center bersama Abu Dhabi masih dalam tahap rancangan. Terkait realisasi pembangunannya, ia belum bisa memastikan waktunya.

"Kita maunya kemarin, kalau lihat progressnya mungkin tidak sempet, ternyata desainnya begitu ya. Itu bukan bangun satu tapi banyak 1.000 mega watt (MW),” ujar Merza.

Semula, perseroan berencana memulai pengembangan bisnis data center pada 2022. Namun, Merza mengakui masih banyak perencanaan yang harus dimatangkan. Sehingga tenggat waktu penyelesaiannya belum dapat dipastikan untuk saat ini.

 

4 dari 5 halaman

Raih Restu Private Placement, Begini Rencana Smartfren Telecom

Sebelumnya, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) akan menerbitkan saham baru dalam rangka penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.

Hal tersebut telah disetujui oleh para pemegang saham pada Selasa, 12 Juli 2022. "Kita baru minta persetujuan ke pemegang saham, tadi pemegang saham setuju untuk penerbitan saham baru,” kata Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys, dalam acara Intimate Dinner by Smartfren di Jakarta, ditulis Rabu, 13 Juli 2022.

Merza juga menuturkan, dana tersebut akan dialokasikan untuk investasi atau pengembangan apapun untuk investasi Smartfren.

"Dananya untuk investasi, pengembangan apapun untuk investasi kita,” kata Merza.

Meskipun demikian, hingga kini belum diketahui siapa calon investor yang akan membeli saham baru tersebut. "Belum tahu siapapun,” ungkapnya. 

Sebelumnya, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) akan menerbitkan saham baru maksimal 31 miliar saham dalam rangka penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (3/6/2022), PT Smartfren Telecom Tbk menerbitkan saham baru seri C setara 10 persen dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan.

Adapun harga pelaksanaan private placement itu Rp 100 per saham dengan nilai nominal Rp 100. Perseroan akan memakai dana hasil private placement tersebut untuk investasi dan keperluan modal kerja perseroan dan atau entitas anak perseroan.

5 dari 5 halaman

Dampak Private Placement

Perseroan akan gelar private placement dengan mengikuti ketentuan POJK 14/2019 kalau pelaksanaan private placement itu selambat-lambatnya dua tahun sejak tanggal persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham dalam RUPSLB pada 12 Juli 2022.

Seiring pelaksanaan private placement tersebut, pemegang saham perseroan akan alami dilusi kepemilikan sebanyak-banyaknya 9,09 persen di luar dilusi akibat obligasi wajib konversi III dan waran seri III yang belum dilaksanakan.

Adapun dampak pelaksanaan private placement ini antara lain penambahan modal ditempatkan dan modal disetor penuh perseroan melalui penerbitan saham-saham baru akan meningkatkan posisi ekuitas perseroan.

Selain itu, secara keseluruhan, rasio-rasio keuangan penting, terutama berkaitan dengan utang dan ekuitas perseroan akan menjadi lebih baik.

“Posisi kas perseroan akan membaik dengan masuknya dana segar yang dapat digunakan oleh perseroan untuk membiayai modal kerja dan melakukan investasi baik oleh perseroan dan entitas anak,” kata dia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.