Sukses

Krungsri dan Adira Finance Akuisisi Home Credit Indonesia, Begini Transaksinya

Anak perusahaan MUFG Bank, Bank of Ayudhya Public Company Limited (Krungsri) dan Adira Finance membeli saham Home Credit di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Anak perusahaan MUFG Bank, Bank of Ayudhya Public Company Limited (Krungsri) dan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk/ADMF (Adira Finance) mengumumkan akuisisi bisnis pembiayaan konsumen Home Credit di Indonesia  pada 24 November 2022.

Transaksi tersebut merupakan bagian dari akuisisi MUFG dan MUFG Bank atas seluruh saham Home Credit Consumer Finance Philippines, Inc. (HC Philippines) dan 85 persen saham PT Home Credit Indonesia (HC Indonesia).

Dijadwalkan saham HC Indonesia akan diakuisisi pada 2023, dengan perkiraan total EUR 200 juta atau setara dengan Rp 3,1 triliun [Kurs EUR/IDR: Rp 15.465]. Harga pembelian akhir akan dikenakan penyesuaian satu per satu berdasarkan nilai buka ekuitas pada saat penutupan transaksi.

Krungsri President and Chief Executive Officer Seiichiro Akita optimistis keahliaan lokal dan jaringan yang mapan bersama dengan pengalaman luas Krungsri dalam bisnis pembiayaan konsumen akan meningkatkan daya saing bisnis mereka.

"Kami sangat senang untuk mengumumkan penandatanganan perjanjian akuisisi PT. Home Credit Indonesia dan HC Consumer Finance Philippines, Inc., pada saat penutupan transaksi setelah semua persetujuan regulator,” ujar dia seperti dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (24/11/2022).

Ia menambahkan, sinergi Krungsri akan menguntungkan semua pemangku kepentingan, termasuk pelanggan lokal di Indonesia dan Filipina.

“Pencapaian ini sekali lagi menggarisbawahi komitmen kami terhadap strategi ekspansi ASEAN, membuka jalan menuju aspirasi kami untuk “Menjadi Bank Thailand Pilihan yang Menghubungkan Kebutuhan Pelanggan di ASEAN,” tutur dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Transaksi

Transaksi ini tunduk pada persetujuan dari pemegang saham Krungsri, Bank Thailand (BOT), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia, Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP) Philippines Competition Commission (PCC), dan pemberitahuan kepada Japanese Financial Services Agency (JFSA), Securities and Exchange Commission of Philippines, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dan/atau badan pengatur terkait lainnya, diharapkan selesai pada  semester II 2023. Langkah ini menandai pencapaian penting lainnya dalam arah strategis ekspansi ASEAN Krungsri.

Krungsri akan menjadi pemegang saham mayoritas di PT Home Credit Indonesia dengan jumlah saham 75 persen. Adira Finance, anak perusahaan Bank Danamon dan anggota MUFG, akan memegang saham minoritas sekitar 10 persen.

Direktur Utama Adira Finance Bapak Dewa Made Susila menuturkan, pihaknya yakin transaksi ini dapat membantu memperkuat waralaba Grup MUFG di Indonesia dan membangun sinergi antara Home Credit, Bank Danamon dan Adira Finance.

“Adira Finance akan terus meningkatkan kolaborasi dengan entitas Grup MUFG untuk dapat melayani konsumen dan mitra bisnis kami lebih baik lagi,” ujar dia.

3 dari 5 halaman

Adira Finance Borong 10 Persen Saham Home Credit Indonesia Rp 363 Miliar

Sebelumnya, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) atau disebut Adira Finance akan membeli saham seri di PT Home Credit Indonesia (PT HCID) dari Home Credit Indonesia B.V.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (24/11/2022), Adira Finance telah menandatangani perjanjian kerangka jual beli saham pada 24 November 2022 terkait pengambil alihan saham Home Credit Indonesia tersebut.

Perseroan akan membeli saham seri A di PT HCID dari Home Credit Indonesia B.V yang mewakili 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor PT HCID setelah dipenuhinya atau dilepaskannya syarat-syarat tangguh tertentu dengan nilai 23,5 juta euro atau setara Rp 363 miliar. Ini dengan harga yang akan disesuaikan berdasarkan nilai akhir ekuitas yang sesuai dengan syarat dan ketentuan dalam perjanjian.

"Untuk menghindari keraguan, perjanjian masih bersifat bersyarat dan oleh karenanya pelaksanaan transaksi masih bergantung atas diperolehanya atau dipenuhinya beberapa syarat tangguh berdasarkan perjanjian,” tulis Sekretaris Perusahaan Adira Finance, Andreas Kurniawan.

Andreas menyebutkan, atas transaksi tersebut tidak berdampak terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan dan kelangsungan usaha emiten.

Andreas mengatakan, perseroan hanya akan menjadi pemegang saham minoritas atau sebesar 10 persen di PT HCID setelah transaksi itu.

Transaksi tersebut juga bukan merupakan transaksi material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan OJK Nomor 17/POJK.04/2020 tentang transaksi material dan perubahan kegiatan usaha, dan bukan pula merupakan transaksi afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan OJK Nomor 42/POJK.04/2020 tentang transaksi afiliasi dan transaksi benturan kepentingan.

4 dari 5 halaman

Pembiayaan Kendaraan Listrik

Sebelumnya, Direktur Utama PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF), I Dewa Made Susila menuturkan, Adira Finance tengah menyalurkan pembiayaan kendaraan listrik. 

"Kami masih baru mulai kendaraan listrik, kita membiayai (kendaraan listrik). Kalau pasarnya tumbuh bagus, konsumen banyak, Adira ini (menyalurkan) pembiayaan mobil dan motor,” kata I Dewa Made kepada awak media, Rabu (2/11/2022).

I Dewa Made mengatakan, pembiayaan untuk kendaraan listrik hingga kuartal III 2022 tercatat Rp 2,9 miliar untuk motor listrik atau sekitar 200 unit motor. Kemudian, untuk pembiayaan mobil listrik sebesar Rp 5,5 miliar selama sembilan bulan pertama 2022.

“Rp 2,9 miliar untuk motor listrik sembilan bulan pertama 2022. Mobil listrik Rp 5,5 miliar dalam sembilan bulan pertama 2022,” kata dia.

Sementara itu, Adira Finance mengaku fokus untuk menyalurkan pembiayaan bagi konsumen. Dengan kata lain, Adira Finance bukan membiayai merek tertentu. 

“Penjualan ke konsumen yang penting, kita membiayai konsumen bukan membiayai merek tertentu,” ujar dia.

 

5 dari 5 halaman

Tren Global Meningkat

Tak hanya itu, Made juga melihat tren global dari motor listrik juga akan terus meningkat ke depan. 

“Kalau kita lihat tren globalnya akan terus naik lebih dari 40 produsen motor listrik, sekarang bisa hitung jari, pasarnya siap atau tidak,” kata Made.

Menurut ia, jika harga motor listrik ini sudah mendekati harga motor pada umumnya, maka orang-orang juga akan mempertimbangkan untuk beralih ke kendaraan listrik tersebut. 

“Jadi kalau saya membaca ini market baru ada beberapa hal yang bisa diterima pasar, secara  umum harganya lebih mahal kalau harga mendekati harga motor sejuta umat itu orang mempertimbangkan. Terbukti gampang dijual, orang masih menebak secondary market kuat atau tidak serta mengisi baterainya bagaimana,” pungkasnya. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.