Sukses

Bursa Saham Asia Kembali Ceria Tertular Wall Street

Bursa saham Asia Pasifik menanjak pada Rabu, 23 November 2022 mengikuti bursa saham Amerika Serikat atau wall street.

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Rabu, (23/11/2022) mengikuti bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menanjak.

Di sisi lain, bank sentral Selandia Baru dongkrak suku bunga 75 basis poin, dan sesuai harapan dari poling Reuters. Kenaikan suku bunga tersebut terbesar dalam sejarah bank sentral.

Indeks NZX50 di Selandia Baru melemah 0,8 persen. Indeks ASX200 mendaki 0,7 persen meski Gubernur Bank Sentral Australia Philip Lowe mengisyaratkan kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Di Korea Selatan, indeks Kospi mendaki 0,56 persen. Indeks Kosdaq bertambah 1,12 persen. Sementara itu, bursa saham Jepang libur.

Singapura akan merilis data inflasi, sementara Australia akan unggah data manufaktur. Selain itu, produsen smartphone China Xiaomi dijadwalkan melaporkan kinerja laba.

Sementara itu, menurut Head of Greater China Equities UBS Global Wealth Management, Eva Lee menuturkan, investor harus memanfaatkan kesempatan seiring saham teknologi China yang bergejolak untuk berpindah ke perusahaan lebih kecil dan belum mapan.

"Di bawah peraturan saat ini, pemain lapis kedua akan lebih baik dari yang teratas. Gunakan kesempatan ini untuk merotasi ke perusahaan lapis kedua,seperti perusahaan dengan pendapatan yang tangguh,” tutur dia kepada CNBC, dikutip Rabu (23/11/2022).

Selain itu, raksasa teknologi dianggap sebagai pendekatan pemulihan makro dan jalan menuju pembukaan kembali secara penuh. “Pada akhirnya adalah naik turun akan berombak. Akhirnya kami pindah ke sana tapi butuh waktu,” ujar dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penutupan Bursa Saham Asia pada 22 November 2022

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Selasa pekan ini seiring investor cermati risiko dan China catat kenaikan kasus COVID-19. Pemerintah China kembali menegaskan kebijakan zero COVID-19 pada konferensi pers.

Indeks Hang Seng merosot 1,16 persen dan indeks Hang Seng teknologi susut 3,15 persen seiring kasus COVID-19 kembali naik. Di bursa saham China, indeks Shanghai menguat 0,13 persen ke posisi 3.088,94. Indeks Shenzhen turun 1,18 persen ke posisi 11.002,93.

Indeks Kospi Korea Selatan tergelincir 0,59 persen ke posisi 2.405,27. Indeks Nikkei 225 naik 0,61 persen ke posisi 28.115,74. Indeks Topix bertambah 1,12 persen ke posisi 1.994,75. Indeks ASX 200 menanjak 0,59 persen ke posisi 7.181,30.

Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang merosot 0,33 persen. Sementara itu, saham JD.com yang tercatat di Hong Kong diperdagangkan lebih rendah lima persen pada perdagangan Selasa sore pekan ini setelah perseroan konfirmasi pemangkasan gaji tim manajemen seniornya.

Raksasa e-commerce China itu konfirmasi akan memangkas gaji tunai tim manajemen senior hingga 20 persen yang efektif Januari 2023. Perusahaan menambahkan akan membayar biaya asuransi sosial untuk karyawan logistik Deppon dan siapkan dana perumahan.

“Rencana peningkatan tunjangan karyawan saat ini dipromosikan dengan fokus pada staf garis depan,” tulis perseroan kepada CNBC.

3 dari 4 halaman

Penutupan Wall Street pada 22 November 2022

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Selasa, 22 November 2022 seiring pelaku pasar mengebaikan pengetatan kebijakan COVID-19 di China. Pelaku pasar di wall street kini fokus pada sejumlah laporan laba yang kuat dan potensi kenaikan suku bunga lebih kecil ke depan dan perdagangan pendek karena ada libur Thanksgiving.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melambung 397,82 poin atau 1,18 persen ke posisi 34.098,10. Indeks S&P 500 bertambah 1,36 persen ke posisi 4.003,58. Indeks tersebut ditutup di atas level 4.000 sejak September 2022. Indeks Nasdaq naik 1,36 persen ke posisi 11.174,41.

Hasil kinerja laba yang beragam menyebabkan beberapa pergerakan saham besar. Saham Best Buy melonjak 12,8 persen setelah peritel elektronik tersebut menaikkan prospek fiskal 2023 dan mengalahkan harapan laba.

Sementara itu, saham Abercrombie & Fitch dan American Eagle Outfitters mendaki 21,4 persen dan dekati 18,2 persen didorong kinerja laba. Di sisi lain, saham Zoom turun 3,9 persen dan Dollar Tree tergelincir 7,8 persen setelah masing-masing melaporkan laba yang mengecewakan dan prospek yang lebih rendah dari perkiraan.

Di China, ada kematian akibat COVID-19 sejak Mei 2022 mendorong pejabat kembali meningkatkan protokol untuk meredam penyebaran kasus COVID-19. Pada pekan lalu, China mulai melonggarkan beberapa tindakan COVID-19 yang ketat menuju kebijakan yang lebih longgar.

Chief Global Strategist Princial Asset Management, Seema Shah menuturkan, pembukaan kembali China akan menjadi pertumbuhan yang sangat positif. “Seperti sebelumnya, investor harus memantau perkembangan dengan hati-hati karena pelaksanaan rencana pembukaan kembali yang akan menjadi kunci prospek investasi,” ujar dia seperti dikutip dari CNBC, Rabu (23/11/2022).

 

4 dari 4 halaman

Investor Pantau Rilis Keuangan hingga Data Ekonomi

Saham terbantu oleh imbal hasil obligasi yang tergelincir karena perhatian investor beralih pada 2023. Investor juga mempertimbangkan komentar dari pemimpin the Federal Reserve (the Fed).

Pada Senin, 21 November 2022, Presiden the Federal Reserve (the Fed) Cleveland Loretta Mester mengatakan, data inflasi baru-baru ini menjanjikan dan mendukung pengurangan kenaikan suku bunga ke depan. Hal itu berarti tingkat bunga the Federal Reserce mencapai tingkatnya antara 4 persen dan 5 persen.

“Itu beban yang sangat besar di pundak investor yang sama sekali tidak punya tempat untuk bersembunyi tahun ini,” ujar Direktur Pelaksana dan Manajer Portofolio JPMorgan Asset Management, Phil Camporeale.

Harga minyak naik setelah Arab Saudi mengatakan OPEC+ akan tetap dengan pengurangan produksi yang diumumkan sebelumnya.

Investor akan menatau laporan laba dari HP Inc dan Nordstrom. Investor juga akan mengamati laporan ekonomi pada Rabu, 23 November 2022 termasuk klaim pengangguran awal dan sentimen konsumen. Pasar saham akan tutup pada Kamis pekan ini untuk libur Thanksgiving dan tutup lebih awal pada Jumat pekan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.