Sukses

Penjualan Mobil Astra Sentuh 468.290 Unit hingga Oktober 2022

Astra International (ASII) mencatat penjualan mobil mencapai 468.290 unit hingga Oktober 2022. Pada Oktober 2022 saja, penjualan mobil Astra sebesar 54.826 unit.

Liputan6.com, Jakarta - PT Astra International Tbk (ASII) mengumumkan penjualan mobil perseroan hingga Oktober 2022. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), perseroan mencatatkan penjualan mobil sebanyak 468.290 unit selama periode Januari—Oktober 2022.

Raihan ini naik dibanding 385.566 unit pada periode yang sama tahun lalu. "Selama Januari–Oktober 2022, data penjualan mobil baik nasional maupun Astra mengalami peningkatan 21 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021,” kata Head of Corporate Communications Astra International, Boy Kelana Soebroto dalam keterangannya, dikutip Selasa (15/11/2022).

Penjualan Astra pada Oktober saja tercatat sebanyak 54.826 unit. Angka itu naik 31,39 persen dibandingkan Oktober 2021 sebanyak 41.729 unit. Penjualan Astra pada Oktober 2022 didominasi oleh Toyota dan Lexus sebanyak 33.827 unit. Disusul Daihatsu 17.489 unit. Lalu Isuzu 3.262 unit, UD Trucks 217 unit, serta Peugeot 31 unit.

Penjualan produk Astra LGCG secara akumulatif untuk periode Januari—Oktober tercatat sebanyak 110.598 unit. Naik dari 95.539 unit terjual pada periode yang sama tahun lalu. Sementara penjualan produk Astra LCGC pada Oktober 2022 saja tercatat sebanyak 10.428 unit. Naik 30,35 persen dibandingkan Oktober 2021 sebanyak 10.428 unit.

Secara keseluruhan, Gaikindo mencatat total penjualan mobil domestik periode Januari—Oktober 2022 sebanyak 851.413 unit, naik 21 persen dibanding 703.092 unit pada periode yang sama tahun lalu. Total penjualan mobil domestik pada Oktober saja mencapai 93.197 unit. Naik 23,35 persen dibandingkan posisi Oktober 2021 sebanyak 75.555 unit.

Adapun market share atau pangsa pasar Astra terhadap penjualan domestik per Oktober 2022 tercatat sebesar 59 persen. Sementara untuk total penjualan LCGC periode Januari—Oktober mencapai 146.726 unit, naik 20,2 persen dari 122.071 unit pada periode yang sama tahun lalu.

Pada Oktober saja, total penjualan LGCG yakni 18.062 unit, naik 48,35 persen dibandingkan Oktober 2021 sebanyak 12.175 unit. Market share Astra pada total penjualan LCGC ini mencapai 75 persen. "Kami berharap capaian positif penjualan mobil dapat terus berlanjut hingga akhir tahun,” ujar Boy.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kinerja Kuartal III 2022

Sebelumnya, PT Astra International Tbk (ASII) membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih hingga kuartal III 2022. Pertumbuhan kinerja laba dan pendapatan tersebut dinilai didorong pemulihan ekonomi dan harga komoditas.

PT Astra International Tbk (ASII) meraup pendapatan Rp 221,35 triliun hingga September 2022. Pendapatan bersih perseroan naik 32 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 167,40 triliun.

Pendapatan tersebut mendorong laba bersih naik 56 persen menjadi Rp 23,33 triliun hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 14,97 triliun. Adapun laba bersih sebelum keuntungan nilai wajar atas investasi pada GOTO naik 49 persen menjadi Rp 22,24 triliun hingga kuartal III 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 14,97 triliun.

Beban pokok pendapatan perseroan naik 29,68 persen dari Rp 131,14 triliun hingga September 2021 menjadi Rp 170,07 triliun hingga September 2022. Laba bruto bertambah 41,4 persen menjadi Rp 51,27 triliun hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 36,25 triliun.

Dengan melihat kondisi tersebut, laba bersih per saham naik 56 persen menjadi Rp 576 hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 370.

Astra International membukukan ekuitas Rp 237,86 triliun hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 215,61 triliun. Total liabilitas naik menjadi Rp 174,15 triliun hingga September 2022 dari Desember 2021 Rp 151,6 triliun. Aset perseroan naik menjadi Rp 412,01 triliun hingga September 2022 dari Desember 2021 Rp 367,31 triliun.

 

3 dari 4 halaman

Tantangan

Mengutip keterangan tertulis perseroan, nilai aset bersih per saham pada 30 September 2022 sebesar Rp 4.674, 10 persen lebih tinggi dibandingkan 31 Desember 2022.

Kas bersih, tidak termasuk anak perusahaan jasa keuangan Grup, mencapai Rp37,1 triliun pada 30 September 2022, dibandingkan dengan Rp30,7 triliun pada akhir tahun 2021. Utang bersih anak perusahaan jasa keuangan Grup mencapai Rp41,5 triliun pada 30 September 2022 dibandingkan dengan Rp39,2 triliun pada akhir tahun 2021.

Presiden Direktur PT Astra International Tbk, Djony Bunarto Tjondro menuturkan, kinerja grup sepanjang sembilan bulan pertama 2022 cukup baik terutama didukung oleh pemulihan ekonomi dan harga komoditas lebih tinggi.

“Kinerja bisnis pada sisa tahun ini diperkirakan tetap baik. Namun, prospek bisnis ke depan dapat menghadapi tantangan yang disebutkan oleh tingkat inflasi yang lebih tinggi, meningkatnya suku bunga dan tekanan ekonomi makro global.

4 dari 4 halaman

Kontribusi Masing-Masing Divisi

Adapun kontribusi laba dari masing-masing divisi antara lain tertinggi dari  divisi infrastruktur dan logiistik yang tumbuh 294 persen menajdi Rp 386 miliar hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 98 miliar.

Selain itu, dari divisi alat berat, pertambangan konstruksi dan energi yang menguat 105 persen menjadi Rp 9,53 triliun hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,65 triliun. Diikuti divisi teknologi informasi tumbuh 75 persen menjadi Rp 49 miliar hingga kuartal III 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 28 miliar.

Kemudian kontribusi dari bisnis otomotif naik 23 persen menjadi Rp 6,79 triliun hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 5,51 triliun. Selanjutnya divisi jasa keuangan naik 30 persen menjadi Rp 4,41 triliun hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 3,38 triliun.

Selain itu, dari divisi agribisnis susut 17 persen menjadi Rp 969 miliar hingga September 2022 dari dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,17 triliun. Divisi properti merosot 17 persen menjadi Rp 109 miliar hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 131 miliar.

Pada penutupan perdagangan Senin, 31 Oktober 2022, saham ASII naik 1,53 persen ke posisi Rp 6.650 per saham. Saham ASII dibuka stagnan di posisi Rp 6.550 per saham. Saham ASII berada di level tertinggi Rp 6.650 dan terendah Rp 6.550 per saham. Total frekuensi perdagangan 6.770 kali dan volume perdagangan 434.100 saham. Nilai transaksi Rp 286,9 miliar.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.