Sukses

Menakar Prospek Saham Emiten yang Masuk Indeks MSCI Kapitalisasi Kecil

Empat saham masuk jajaran indeks MSCI kapitalisasi kecil yang mulai efektif 1 Desember 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Morgan Stanley Capital Internasional atau MSCI Inc menyampaikan terkait perubahan daftar saham emiten dari Indonesia. Saham PT Gudang Garam TBk (GGRM), PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), dan PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) masuk dalam indeks MSCI kapitalisasi kecil atau  Small Cap Index List.

"Saham-saham yang masuk dalam indeks MSCI masih memiliki potensi positif, tetapi perlu waspadai ketika saham-saham yang sudah naik tinggi dan sudah masuk MSCI pelaku pasar akan cenderung melakukan aksi taking profit terlebih dahulu," kata Analis Kiwoom Sekuritas, Abdul Azis saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Selasa (15/11/2022).

Namun, pada perdagangan Senin, 14 November 2022, saham BIPI melemah 1,38 persen ke posisi Rp 143 per saham. Demikian juga saham BUKA susut 1,28 persen ke posisi Rp 308 per saham. Selain itu, saham BUMI merosot 2,7 persen ke posisi Rp 180 per saham.

Dia mengatakan, pelemahan pada saham BIPI, BUMI, BUKA karena adanya aksi taking profit dari investor. Di sisi lain, saham GGRM  tercatat menguat terbatas 0,47 persen ke posisi Rp 21.425 per saham pada Senin, 14 November 2022. Meski demikian, koreksi saham GGRM masih dipengaruhinya kenaikan cukai. 

"Bisa dilakukan wait and see terlebih dahulu pada GGRM karena kenaikan cukai masih menjadi sentiment negatif bagi pergerakan saham GGRM, sedangkan untuk BIPI, BUKA, dan BUMI bisa dilakukan trading buy tetap memperhatikan risiko yang ada," kata dia.

 

 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Dapat Sentimen Positif

Sementara itu, Research Analyst Henan Putihrai Sekuritas, Jono Syafei mengatakan, saham BIPI, BUKA, BUMI, GGRM yang masuk dalam MSCI Small Cap Indexes List tentu akan mendapat sentimen positif.

"Karena akan dijadikan acuan pilihan oleh manajer investasi baik asing maupun lokal ke portofolio reksa dananya. Sehingga saham-saham tersebut dapat mengalami kenaikan harga dan sahamnya akan lebih likuid diperdagangkan," kata Jono.

Joni mengatakan, sementara sebalikya, saham-saham yang keluar dari indeks MSCI seperti ADMR, GGRM, TBIG yang keluar dari MSCI Global Standard Indexes List harga sahamnya berpotensi mengalami koreksi.

"Untuk GGRM memang mengalami perubahan dari MSCI Global Standard Indexes List menjadi Small Cap Indexes List, karena harga saham dan likuiditas sahamnya yang terus menurun," kata dia.

Kemudian, GGRM secara kinerja berpotensi semakin tertekan dari sisi margin, karena cukai rokok yang terus meningkat, mengingat 90 persen penjualan rokok GGRM merupakan jenis Sigaret Kretek Mesin yang terkena dampak paling besar jika cukai rokok terus dinaikkan pemerintah.

"Untuk beberapa saham seperti BIPI, BUKA, BUMI memang mengalami perbaikan kinerja akhir-akhir ini, tetapi GGRM masih tertekan terutama karena kenaikan cukai rokok yang memberatkan GGRM mengingat 90 persen produk GGRM merupakan jenis SKM," ujar dia.

 

3 dari 4 halaman

Selanjutnya

Melihat pergerakan BIPI, BUMI dan BUKA tampaknya lebih dipengaruhi aksi taking profit, sedangkan pada GGRM lebih ke technical rebound karena memang harganya yang sudah murah.

Sedangkan, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas, Cheryl Tanuwijaya mengatakan, saham-saham yang masuk MSCI memiliki volatilitas dan likuiditas yang tinggi, sehingga menarik untuk dimanfaatkan trader untuk transaksi jangka pendek. 

"GGRM kemarin masih tertekan karena sentimen kenaikan cukai, hari ini menguat karena pasar melihat ada potensi penguatan sesaat setelah dalam beberapa waktu lalu tertekan secara signifikan, minggu lalu koreksi kurang lebih 6 persen," kata dia.

Cheryl menilai, saham menarik dicermati yaitu BUKA dan BIPI. Menurut dia, hasil kinerja keuangan menunjukkan perbaikan.

"Di antara beberapa saham itu yang masih menarik adalah BUKA dan BIPI karena hasil earningnya menunjukan perbaikan laba yang signifikan secara pergerakan harga juga menarik karena masih ada ruang penguatan. BUKA menguat karena harapan kebijakan moneter yang lebih longgar karena inflasi AS mulai mereda," pungkasnya.

4 dari 4 halaman

Saham yang Masuk Indeks MSC Kapitalisasi Kecil

Sebelumnya, Morgan Stanley Capital International (MSCI) kembali merilis hasil tinjauan indeks MSCI Global Standard. Dari indeks MSCI Global Standard berdasarkan wilayah Asia Pasifik, MSCI mengeluarkan tiga saham dari Indonesia.

Tiga saham itu antara lain PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), dan PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG). Mengutip dari PT Phintraco Sekuritas, Jumat (11/11/2022), untuk indeks MSCI Small Cap ada empat tambahan saham antara lain PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI), PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM).

Sedangkan saham yang keluar dari daftar indeks MSCI Small Cap antara lain PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS), dan PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV).

Sedangkan untuk daftar indeks MSCI Micro Cap tidak ada tambahan dan saham keluar dari indeks tersebut. Adapun perubahan saham tersebut ditutup pada 30 November 2022, dan efektif pada 1 Desember 2022.

MSCI akan kembali perbaharui daftar saham di indeks pada Februari 2023 yang diumumkan 9 Februari 2023 dan efektif 1 Maret 2023.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.