Sukses

Link Net Tebar Dividen Rp 531 Miliar pada 2 Desember 2022

Pembagian dividen sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Link Net (LINK) pada Senin, 14 November 2022.

Liputan6.com, Jakarta - PT Link Net Tbk (LINK) akan membagikan dividen sebesar Rp 531 miliar. Dividen tersebut setara dengan Rp 193 per saham.

Pembagian dividen tersebut sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Link Net pada Senin, 14 November 2022.

"Pembagian dividen Rp 531 miliar dengan nilai Rp 193 per lembar saham,” kata Corporate Secretary PT Link Net Tbk Johannes dalam paparan publik secara virtual pada Senin (14/11/2022).

Johanes menyebutkan, dividen tunai akan dibagikan kepada para pemegang saham pada 2 Desember 2022.

“Akan dibagikan pada 2 Desember 2022,” kata dia. 

Pada perdagangan Senin, 14 November 2022 pukul 14.32 WIB, saham LINK naik 2,38 persen ke posisi Rp 3.010 per saham. Saham LINK dibuka stagnan Rp 2.940 per saham. Saham LINK berada di level tertinggi Rp 3.030 dan terendah Rp 2.870 per saham.

Total frekuensi perdagangan 241 kali dengan volume perdagangan 1.041 saham. Nilai transaksi Rp 310,8 juta.

Sebelumnya diberitakan, PT Bank Permata Tbk (BNLI) atau PermataBank dan PT Link Net Tbk (LINK) menandatangani Perjanjian Pembiayaan syariah dengan total keseluruhan fasilitas sebesar Rp1,5 triliun.

Penandatanganan perjanjian pembiayaan syariah antara PermataBank dan LINK dilakukan oleh Darwin Wibowo, Direktur Wholesale Banking & Herwin Bustaman, Direktur Unit Usaha Syariah PermataBank.

Sementara itu, pihak PT Link Net Tbk diwakili oleh Presiden Direktur dan CEO Marlo Budima serta Direktur Link Net Victor Indajan Pada kegiatan ini dihadiri juga oleh para direksi dan pejabat senior lainnya dari kedua belah pihak.

Perjanjian kerja sama Bank Permata dan Link Net merupakan kemitraan strategis jangka panjang dalam pengembangan industri telekomunikasi khususnya high speed broadband internet services yang merupakan infrastruktur penting dalam implementasi Roadmap Digital Indonesia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pembiayaan

Dalam perjanjian kerja sama yang dilaksanakan pada 23 September 2022, pembiayaan investasi kepada Link Net menggunakan menggunakan produk pembiayaan syariah dengan akad Musyarakah Mutanaqisoh (MMQ) dengan jangka waktu pembiayaan mencapai maksimal 5 tahun. Adapun total limit pembiayaan investasi syariah kepada Link Net yaitu Rp1,5 triliun.

"Kami berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan LINK sebagai salah satu perusahaan fixed broadband terbesar di Indonesia. Kami harap melalui kemitraan strategis yang terjalin juga dapat berkontribusi terhadap kemajuan industri telekomunikasi di Indonesia," kata Direktur Wholesale Banking PermataBank, Darwin Wibowo dalam keterangan resminya, Rabu (5/10/2022).

Presiden Direktur dan CEO LINK, Marlo Budiman berharap kerja sama ini akan terus berkembang ke depannya.

“Kami ucapkan terima kasih atas dukungan PermataBank melalui fasilitas pinjaman yang akan kami gunakan untuk memenuhi kebutuhan umum LINK. Kami berharap kerja sama yang telah terjalin baik selama ini akan terus berkembang ke depannya dengan produk dan layanan PermataBank lainnya,” ujar Presiden Direktur dan CEO LINK, Marlo Budiman.

 

 

3 dari 4 halaman

Diharapkan Dongkrak Kepercayaan Nasabah

Direktur Unit Usaha Syariah PermataBank, Herwin Bustaman mengungkapkan, nilai pembiayaan syariah kepada LINK merupakan fasilitas pembiayaan syariah secara bilateral kepada perusahaan swasta terbesar yang pernah diberikan oleh unit usaha syariah PermataBank di Indonesia.

"Hal ini merupakan bentuk upaya PermataBank Syariah untuk menjadi terdepan pada segmen pembiayaan korporasi di Indonesia. Melalui kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan nasabah dan menjadikan PermataBank sebagai ecosystem partner pilihan bagi para nasabah kami,” kata Herwin.

PT Link Net Tbk merupakan anak usaha Axiata Group Berhad yang didirikan pada tahun 1996 dan saat ini bergerak di layanan jasa telekomunikasi cable-based fixed network, multimedia services, internet, dan business management consulting services. LINK memiliki kapitalisasi pasar (Market Capitalization) sebesar Rp13,60 triliun  (per 16 September 2022).

 

4 dari 4 halaman

Jual Saham Link Net, First Media Raih Rp 3,8 Triliun

Sebelumnya, PT First Media Tbk (KBLV)  menyelesaikan transaksi penjualan dan pengalihan seluruh kepemilikan sahamnya di PT Link Net Tbk (LINK) kepada Axiata Investments (Indonesia) Sdn. Bhd. (AII) dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) pada Rabu, 22 Juni 2022.

First Media telah menjual dan mengalihkan seluruh kepemilikannya di LINK sebesar 798.969.286 saham yang mewakili 29,04 persen dari seluruh saham LINK dengan total nilai transaksi sebesar Rp 3.835.052.572.800 atau Rp 3,83 triliun.

Bersamaan dengan transaksi ini, Asia Link Dewa Pte Ltd (ALD) juga melakukan penjualan dan pengalihan kepada AII dan XL Axiata atas seluruh kepemilikan ALD di Link Net sejumlah 1.017.766.198 saham yang mewakili 36,99 persen dari seluruh saham Link Net. 

Sementara itu, jumlah total saham yang ditransaksikan oleh First Media dan ALD tersebut adalah 1.816.735.484 saham yang mewakili 66,03 persen dari seluruh saham Link Net.

Kemudian, Credit Suisse Group AG dan Deutsche Bank AG Jakarta Branch bertindak sebagai penasihat keuangan untuk First Media, sementara Credit Suisse Group AG bertindak sebagai penasihat keuangan untuk ALD dalam transaksi penjualan dan pengalihan saham Link Net ini.

"First Media akan menggunakan dana dari transaksi ini untuk memperkuat struktur keuangannya, termasuk melunasi fasilitas pinjaman yang ada, serta untuk ber-investasi dalam bisnis-bisnis berprospektif melalui anak-anak usahanya,” tulis perseroan dalam keterangan resminya, ditulis Kamis (23/6/2022).

Dengan industri digital yang telah menjadi lanskap bisnis  baru di dunia dan pertumbuhan eksponensial konsumsi media digital di Indonesia, First Media berfokus dalam mengembangkan bisnis di bidang media, pembuatan konten dan penyiaran televisi digital.

Tak hanya itu, didukung oleh sumber daya yang telah dimiliki First Media dan anak-anak usahanya, yakni talent, kapasitas redaksional, branding, serta media untuk menghantar konten, First Media percaya akan kemampuannya untuk berkembang dan bersaing di industri media dan digital.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.