Sukses

Bursa Asia Pasifik Tersungkur Jelang Data Inflasi AS

Semalam di Wall Street, saham ditutup lebih rendah karena hasil pemilihan tidak memberikan jawaban yang jelas tentang siapa yang akan mengendalikan Kongres.

Liputan6.com, Jakarta
Bursa saham Asia Pasifik merosot karena investor menunggu data inflasi AS, metrik utama yang diawasi ketat Bank Sentral AS atau the Fed dan karena hasil jangka menengah AS terus bergulir.
 
Mengutip CNBC, Kamis (10/11/2022), indeks Nikkei 225 di Jepang turun 0,9 persen di awal perdagangan dan Topix turun 0,65 persen.
 
Di Korea Selatan, Kospi turun 0,53 persen. Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,2 persen. Di Australia, S&P/ASX 200 turun 0,43 persen.
 
Pembuat Chip Semiconductor Manufacturing International Corporation dan Taiwan Semiconductor Manufacturing dijadwalkan untuk melaporkan pendapatan pada hari ke depan serta pemasok Apple Foxconn.
 
Semalam di Wall Street, saham ditutup lebih rendah karena hasil pemilihan tidak memberikan jawaban yang jelas tentang siapa yang akan mengendalikan Kongres.  
 
Aksi jual kripto juga membebani pasar. Ke depan, para ekonom memperkirakan indeks harga konsumen pada Oktober naik 0,6 persen dari September, menurut survei Dow Jones.
 
Pergerakan saham menghentikan kemenangan beruntun tiga hari, usai ditutup lebih rendah pada Rabu. Ini setelah hasil pemilihan paruh waktu tidak memberikan jawaban yang jelas tentang siapa yang akan mengendalikan Kongres, dan aksi jual kripto membebani pasar.
 
Dow Jones Industrial Average turun lebih dari 600 poin, atau hampir 2 persen. S&P 500 turun sekitar 2 persen, dan Nasdaq Composite turun sekitar 2,5 persen.
 
 
 
 
 
 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Wal Street

Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada perdagangan Rabu, 9 November 2022. Koreksi wall street terjadi seiring hasil pemilihan paruh waktu di AS tidak memberikan jawaban jelas tentang siapa yang akan mengendalikan Kongres. Di sisi lain, aksi jual kripto juga membebani pasar.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones anjlok 646,89 poin atau sekitar 1,95 persen ke posisi 32.513,94. Indeks Dow Jones melemah dipimpin saham Disney yang turun 13,2 persen.

Hal ini setelah kinerja raksasa hiburan tersebut meleset dari perkiraan analis. Indeks S&P 500 tergelincir 2,08 persen ke posisi 3.748,57. Indeks Nasdaq merosot 2,48 persen ke posisi 10.3535,17.

Saham merosot ke posisi terendah pada perdagangan Rabu sore, 9 November 2022 seiring harga bitcoin turun ke level terendah baru.

Penurunan terjadi setelah pertukaran kripto Binance mengatakan mundur dari rencana untuk akuisisi saingannya FTX, mengutip hasil uji tuntas serta laporan baru-baru ini tentang dana pelanggan yang salah penanganan dan dugaan investigasi agensi AS terhadap FTX.

Keputusan tersebut membebani sentimen risiko secara keseluruhan dan menyeret sektor teknologi. Wall street keluar dari kenaikan tiga hari berturut-turut didorong sentimen pemilihan paruh waktu di AS. Wall street mengharapkan Partai Republik untuk mendapatkan kekuatan dan memblokir pajak dan rencana pengeluaran masa depan.

Namun, kontrol Kongres tidak jelas. NBC News belum memproyeksikan kendali Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dengan perkiraan NBC yang menunjukkan Partai Republik dapat memenangkan 222 kursi yang akan menjadi mayoritas tipis.

Dalam salah satu perlombaan kunci yang dapat menentukan kontrol Senat, anggota Partai Demokrat John Fetterman mengalahkan anggota Partai Republik Mehmet Oz untuk kursi Senat penting di Pennyslvania, menurut proyeksi NBC News.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.