Sukses

Laba Bersih Bank Permata Tumbuh 170 Persen Jadi Rp 2,2 Triliun hingga Kuartal III 2022

Pertumbuhan laba bersih Bank Permata dikontribusikan oleh pendapatan operasional sebesar Rp 8,5 triliun atau tumbuh sebesar 14,4 persen yoy

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Permata Tbk (BNLI) membukukan kinerja solid hingga kuartal III 2022, hal tersebut merupakan hasil penerapan strategi bisnis secara pruden, konsisten dan berkesinambungan. 

Di tengah upaya pemerintah Indonesia menjaga stabilitas ekonomi nasional dalam menghadapi ketidakpastian kondisi ekonomi global serta optimisme dari presidensi G20 di Indonesia, Bank Permata mencatatkan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 2,2 triliun atau tumbuh 170 persen secara tahunan atau  year on year (yoy).  

Pertumbuhan laba bersih ini dikontribusikan oleh pendapatan operasional sebesar Rp 8,5 triliun atau tumbuh sebesar 14,4 persen yoy didukung pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 12,1 persen yoy.  

"Sebuah pencapaian yang perlu kami syukuri karena sampai dengan kuartal III 2022 ini PermataBank dapat membukukan kinerja keuangan yang sehat dan solid. Hal ini tidak lepas dari kontribusi bersama dalam menerapkan strategi perusahaan, menjaga pertumbuhan dan profitabilitas berkelanjutan melalui pertumbuhan kredit sehat serta manajemen risiko, dan prinsip kehati-hatian serta governance yang baik,” kata Direktur Utama Bank Permata, Meliza M. Rusli dalam keterangan resminya, Senin, 31 Oktober 2022.

Meliza menambahkan, selama 20 tahun Bank Permata melayani nasabah dengan hati, saatnya meneruskan komitmen pihaknya untuk tetap menjadi mitra terpercaya nasabah dan menjadi universal bank yaitu dengan menyediakan produk dan layanan bagi berbagai segmen serta untuk semua generasi. 

“Komitmen ini akan terus diperkuat ke depannya didukung penuh oleh pemegang saham pengendali, Bangkok Bank,” kata dia.

Bank tetap menerapkan manajemen biaya operasional secara optimal dan melanjutkan perbaikan kualitas aset tercermin dalam perbaikan rasio beban operasional dibandingkan pendapatan operasional (BOPO) pada kuartal III 2022 ini menjadi sebesar 73,4 persen dibandingkan rasio BOPO di periode yang sama tahun lalu sebesar 88,3 persen. 

Di tengah kenaikan inflasi akibat kenaikan harga pangan dan bahan bakar, Bank Permata berhasil menurunkan rasio CIR menjadi 53,1 persen membaik dibandingkan posisi Desember 2021 sebesar 54,9 persen. 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penyaluran Kredit

Bank Permata terus berkomitmen dalam penyaluran kredit kepada masyarakat dengan tumbuh 9,2 persen yoy menjadi sebesar Rp 135,7 triliun, terutama didorong oleh pertumbuhan kredit Korporasi dan KPR masing-masing sebesar 9,2 persen dan 19,1 persen.  

Sejalan dengan hal ini, rasio RIM Bank juga mengalami perbaikan menjadi 83 persen dari sebelumnya 69 persen pada akhir 2021.  Bank tetap menjalankan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit yang diberikan mengingat ketidakpastian kondisi ekonomi global yang dapat berpengaruh terhadap risiko kredit inheren.   

Rasio NPL gross akhir September 2022 terjaga pada level 3,1 persen membaik dibandingkan dengan posisi akhir Desember 2021 sebesar 3,2 persen maupun September 2021 sebesar 3,3 persen.  Rasio NPL net yang mencerminkan prudensi dalam pembentukan cadangan kerugian kredit juga mengalami perbaikan menjadi 0,5 persen dibandingkan dengan 0,7 persen pada akhir Desember 2021 lalu.  

Rasio NPL coverage terjaga baik di kisaran 238 persen, atau meningkat dibandingkan pada Desember 2021 di posisi 227 persen maupun September 2021 sebesar 217 persen. Bank terus mengupayakan penyelesaian kredit bermasalah melalui upaya restrukturisasi, litigasi, dan penjualan aset.  

 

 

3 dari 4 halaman

CASA Perseroan

Dari sisi pendanaan, simpanan nasabah sedikit menurun sebesar 1,2 persen yoy yang sejalan dengan strategi Bank untuk menurunkan dana mahal deposito dan terus memfokuskan pertumbuhan Giro dan Tabungan (CASA) yang merupakan sumber dana murah dan stabil.  

Sampai dengan kuartal III 2022 CASA tumbuh 10,6 persen yoy menjadi Rp95,8 triliun yang dikontribusikan oleh pertumbuhan Giro sebesar 10,2 persen dan pertumbuhan Tabungan sebesar 11,1 persen. 

Sejalan dengan hal ini, rasio CASA Bank meningkat menjadi 59,3 persen, lebih tinggi dibandingkan posisi akhir Desember 2021 sebesar 54,0 persen. Hal ini memastikan posisi likuiditas Bank terjaga dengan baik untuk mendukung penyaluran kredit dengan suku bunga yang lebih kompetitif dalam jangka panjang.  

Rasio permodalan Bank adalah salah satu yang terkuat di antara 10 besar Bank Komersial, dengan rasio CAR dan CET-1 masing-masing sebesar 33,2 persen dan 25,1 persen, di mana hal ini menjadi key enabler bagi Bank untuk mempercepat pertumbuhan bisnis baik secara organik maupun anorganik.  

Dalam memperluas segmen dan memperdalam hubungan dengan pelanggan, sebagai bagian dari Bangkok Bank Group dan melalui jaringan internasional, keahlian serta skala pemegang saham, PermataBank terus memperluas ekosistem partner Bank serta membangun sinergi dengan Bangkok Bank melalui keahlian dan dukungan mereka di perbankan korporasi, serta inisiatif lintas negara.

4 dari 4 halaman

Optimistis Capai Target Penyaluran Kredit

Sebelumnya, PT Bank Permata Tbk (BNLI) optimistis memenuhi target kredit sampai akhir tahun 2022.

"Kalau kita melihat bagaimana perjalanan kita sampai akhir tahun ini kita masih cukup optimis. Walaupun BI rate baru naik, BBM naik, tapi kami melihat bahwa sampai dengan akhir tahun ini kita cukup optimis apa yang kita wacanakan bisa penuhi, targetnya masih bisa dicapai," ujar Direktur Retail Banking Bank Permata Djumariah Tenteram dalam paparan publik, Selasa, 6 September 2022.Sementara itu, Direktur Wholesale Banking Bank Permata Darwin Wibowo mengatakan, tren profitabilitas dari NIM dan laba juga masih sesuai jalur.

"Mungkin kalau melihat perkembangan sampai akhir tahun masih on track. Kita punya pertumbuhan masih on track. Kita tidak melihat ada pertumbuhan yang super spesial ini, kita mempertahankan di level saat ini," kata dia.

Meski demikian, Darwin mengaku dari sisi margin terdapat kecenderungan terjadi kontraksi.

"Di sisi margin ada kecenderungan kontraksi, kita akan upayakan mempertahankan margin kita. Namun, kita mesti melihat kondisi pasar yang bergerak di beberapa bulan terakhir," imbuhnya.

Tak hanya itu, Bank Permata juga memiliki prioritas strategi bank antara lain, menciptakan deposit dan wealth franchise terkemuka, menjadi mitra ekosistempilihan bagi bisnis dan pemain teknologi dan enjadi pemimpin dalam inovasi solusi perbankan digital untuk memberikan layanan nasabah yang terbaik.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.