Sukses

Menakar Prospek Saham Bumi Resources Usai Grup Salim Masuk Lewat Private Placement

Research Analyst Henan Putihrai Sekuritas, Jono Syafei mengatakan, dengan private placement senilai Rp 24 triliun, yang tujuannya membayar utang akan menjadi sentimen positif.

Liputan6.com, Jakarta - Analis menilai aksi korporasi penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD/private placement) yang dilakukan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menjadi katalis positif.

Research Analyst Henan Putihrai Sekuritas, Jono Syafei mengatakan, dengan private placement senilai Rp 24 triliun, yang tujuannya membayar utang akan menjadi sentimen positif.

"Private placement senilai Rp 24 triliun, di mana tujuannya untuk membayar utang tentu akan menjadi sentimen positif bagi para pemegang saham. Terutama karena masuknya Grup Salim sebagai investor strategis yang juga dapat memulihkan kepercayaan investor,” kata Jono kepada Liputan6.com, Selasa, 11 Oktober 2022.

Di sisi lain, Jono mengatakan, bisnis batu bara terlihat masih menarik bagi pengusaha karena harga jual yang diperkirakan masih akan tinggi.

“Bisnis batu bara tampaknya masih menarik bagi pengusaha karena booming komoditas yang sedang terjadi dan harga jual yang diperkirakan masih tinggi dapat memberikan keuntungan besar, walaupun para pemain batubara sudah mulai beralih ke energi baru terbarukan,” kata dia.

Selain itu, Jono juga mengatakan, saham BUMI memiliki pergerakan yang sangat volatil. Bagi investor perlu mencermati risiko yang ada di area support dan resistance.

"Untuk saham BUMI karena pergerakannya sangat volatile, maka disarankan untuk tidak terburu-buru dan memperhatikan resiko dengan melihat area support dan resistance terdekat,” ujar dia.

 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sinergi

Sementara itu, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas, Cheryl Tanuwijaya menuturkan, prospek saham BUMI semakin membaik karena bisnisnya dapat saling bersinergi sehingga semakin kuat.

"Kalau secara harga, BUMI memang sedang uptrend, fluktuasi harga yang terjadi merupakan hal wajar namun kecenderungannya naik,” kata Cheryl.

Cheryl menuturkan, Grup Salim masuk ke PT Bumi Resources Tbk akan membuat fundamental BUMI semakin baik khususnya dari segi permodalan.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa, 11 Oktober 2022, saham BUMI melemah 6,82 persen ke posisi Rp 164 per saham.

Saham BUMI dibuka naik tipis satu poin ke posisi Rp 177 per saham. Saham BUMI berada di level tertinggi Rp 187 dan terendah Rp 164 per saham. Total frekuensi perdagangan 99.012 kali dengan volume perdagangan 92.000.192 saham. Nilai transaksi Rp 1,6 triliun.

3 dari 4 halaman

RUPSLB BUMI Sepakati Private Placement

Sebelumnya, pemegang saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI), emiten batu bara terbesar di Indonesia menyetujui rencana penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau private placement senilai USD 1,6 miliar. Nilai private placement itu sekitar Rp 24,57 triliun (asumsi kurs Rp 15.360 per dolar AS).

PT Bumi Resources Tbk akan menerbitkan maksimal 200 miliar saham baru. 85 persen akan dibeli oleh Mach Energy Ltd yang berbasis di Hong Kong, sementara Treasure Global Investments Ltd (TGIL) akan mengambil 15 persen sisanya, berdasarkan rencana penjualan.

Mach Energy dikendalikan bersama oleh konglomerasi grup Bakrie dan grup Salim. Sedangkan 85 persen TGIL dikendalikan oleh Salim, menurut prospektus yang dirilis sebelum rapat pemegang saham.

Direktur Bumi Resources Dileep Srivastava menuturkan, setelah rapat pemegang saham, rencana private placement telah disetujui.

Mengutip laman Nasdaq, Selasa (11/10/2022), Dileep menuturkan, Salim dan grup Bakrie akan mengendalikan perseroan setelah private placement. PT Bumi Resources Tbk akan memakai sebagian besar private placement untuk melunasi utang dari proses restrukturisasi utang yang diperkirakan sekitar USD 1,5 miliar, menurut prospektus.

"(penerbitan saham-red) sekitar 200 miliar saham dengan harga Rp 120 per saham. (Nilai private placement-red) Rp 24 triliun, untuk melunasi utang Bumi Resources,” ujar Dileep saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat.

 

4 dari 4 halaman

Selanjutnya

Setelah penjualan, investor akan memperoleh gabungan saham sekitar 58 persen dari Bumi Resources. Lebih dari 70 persen saham BUMI saat ini dimiliki oleh pemegang saham publik.

Pada penutupan perdagangan sesi pertama, saham BUMI naik 3,41 persen ke posisi Rp 182 per saham. Saham BUMI dibuka naik satu poin ke posisi Rp 177 per saham. Saham BUMI berada di level tertinggi Rp 187 dan terendah Rp 177 per saham. Total frekuensi perdagangan 49.077 kali dengan volume perdagangan 49.023.196 saham dengan nilai transaksi Rp 889,7 miliar.

Pemegang saham Bumi Resources per 30 September 2022 antara lain HSBC-Fund SVS A/C Chendong sebesar 10,32 persen, NBS Clients sebesar 9,11 persen, Watiga Trust Ltd sebesar 5,36 persen, Long Haul Holdings Ltd sebesar 2,01 persen, PT Biofuel Indo Sumatra sebesar 1,57 persen, PT Bakrie Capital Indonesia sebesar 0,06 persen, dan masyarakat 71,57 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.