Sukses

Intip Laju Saham DNET hingga Sesi I Hari Ini 7 Oktober 2022

Sepanjang 2022, saham DNET naik 12,46 persen ke posisi Rp 3.700 per saham.

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) berada di zona merah hingga penutupan perdagangan saham sesi pertama, Jumat (7/10/2022).

Mengutip data RTI, saham DNET melemah tipis 0,54 persen ke posisi Rp 3.680 per saham. Saham DNET dibuka stagnan Rp 3.700 per saham. Saham DNET berada di level tertinggi Rp 3.700 dan terendah Rp 3.680 per saham. Total frekuensi perdagangan lima kali dan nilai transaksi Rp 1,8 juta.

Sementara itu, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah hingga sesi pertama perdagangan saham Jumat pekan ini. IHSG tersungkur 0,65 persen ke posisi 7.030,51. Indeks LQ45 melemah 0,90 persen ke posisi 1.001,58. Seluruh indeks acuan kompak tertekan.

Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 7.081,01 dan terendah 7.016,78. Sebanyak 335 saham melemah sehingga menekan IHSG. 183 saham menguat dan 162 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 736.839 kali dengan volume perdagangan 16,2 miliar saham. Nilai transaksi Rp 6,9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.234.

Mayoritas sektor saham tertekan kecuali indeks sektor saham IDXenergy melonjak 0,79 persen dan indeks sektor saham IDXhealth naik 0,21 persen. Sementara itu, indeks sektor saham IDXtechno melemah 1,1 persen dan catat koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXinfrastruktur susut 1,04 persen, dan indeks sektor saham IDXtransportasi melemah 0,84 persen.

Laju saham DNET cenderung stagnan pada pekan ini. Pada 3  dan 4 Oktober 2022, saham DNET stagnan di posisi Rp 3.710 per saham. Pada 5 Oktober 2022, saham DNET melemah 0,27 persen ke posisi Rp 3.700 per saham. Pada 6 Oktober 2022, saham DNET stagnan di posisi Rp 3.700 per saham.

Sepanjang 2022, saham DNET naik 12,46 persen ke posisi Rp 3.700 per saham. Saham DNET berada di level tertinggi Rp 4.100 dan terendah Rp 3.100 per saham. Total volume perdagangan 213.942.600 saham dengan nilai transaksi Rp 653,5 miliar. Total frekuensi perdagangan 3.202 kali.

Pemegang saham PT Indoritel Makmur Internasional Tbk per 14 Februari 2022 antara lain Hannawell Group Limited sebesar 39,35 persen, Anthoni Salim sebesar 25,30 persen, PT Megah Eraraharja sebesar 25,13 persen dan masyarakat sebesar 10,22 persen.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Indoritel Makmur Internasional Siapkan Belanja Modal hingga Rp 700 Miliar

Sebelumnya, PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) menyiapkan anggaran belanja modal (capital expenditure atau capex) sebesar Rp 600 miliar-Rp 700 miliar melalui entitas anak, PT Mega Akses Persada (MAP/Fiberstar).

Presiden Direktur Indoritel Makmur Internasional, Haliman Kustedjo mengatakan, belanja modal yang dianggarkan pada 2022 sebesar Rp 600 miliar-Rp 700 miliar.

"Capex yang dianggarkan oleh Indoritel Makmur Internasional melalui entitas anaknya karena dikonsolidasikan dengan MAP, tahun ini kita perkirakan masih mirip di angka Rp 600-700 miliar,” ujar Haliman dalam paparan publik DNET, Selasa (19/7/2022).

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Indoritel Makmur Internasional, Kiki Yanto mengungkapkan, belanja modal untuk ekspansi MAP.

"Entitas anak masih membutuhkan ekspansi dan gelaran tahap kedua, setelah 7 tahun beroperasi Mega Akses Persada (MAP/FiberStar) berhasil mencapai 1 juta home-passed pada tahun lalu dan 2022 ini mereka berencana menggelar 1 juta home-passed pada tahap kedua,” kata Kiki. 

 

3 dari 4 halaman

Kinerja Entitas Anak

Kinerja Entitas Anak MAP

Secara konsolidasi, pendapatan Indoritel pada kuartal I 2022 tumbuh 66,2 persen menjadi Rp225 miliar, dibandingkan kinerja periode yang sama 2021 sebesar Rp 135 miliar.

Haliman Kustedjo mengatakan, pencapaian tersebut tidak lepas dari kinerja entitas anak, PT Mega Akses Persada (MAP) dengan merek dagang jaringan serat optik pita lebar, FiberStar. Dalam hal ini, perseroan berhasil meningkatkan penetrasi pasar di Indonesia sehingga sambungan pelanggan terus meningkat secara eksponensial. 

FiberStar pada 2022 ditargetkan memiliki gelaran kabel sepanjang 37.803 km dengan target home connected yang berkontribusi terhadap pendapatan sebesar 327.000-unit atau tumbuh 21,23 persen year-on-year. 

Haliman menambahkan, pencapaian tersebut membuat Indoritel sebagai perusahaan induk memiliki sumber pendapatan yang solid. Masuknya teknologi baru 5G dan potensi pertumbuhan bisnis berbasis Internet of Things (IoT) berdampak positif terhadap Perseroan.

4 dari 4 halaman

Absen Tebar Dividen 2021

Sebelumnya, PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) absen bagikan dividen tunai untuk periode tahun buku 2021. Keputusan tersebut diperoleh berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Indoritel Makmur Internasional yang digelar pada 19 Juli 2022.

Presiden Direktur Indoritel Makmur Internasional, Haliman Kustedjo mengatakan, perseroan belum membagikan dividen karena dananya dialokasikan untuk investasi lain. 

"Untuk tahun buku 2021, kami masih belum membagikan dividen karena kami sedang mengupayakan untuk investasi di tempat yang lain,” kata Haliman dalam paparan publik DNET, Selasa, 19 Juli 2022.

Sementara itu, Direktur Indoritel Makmur Internasional, Kiki Yanto mengungkapkan, dividen tidak dibagikan karena belum terdapat surplus kas yang cukup.

"Kami pada tahun ini masih belum membagikan dividen karena belum terdapat surplus kas yang cukup setelah dikurangi karena dari entitas anak masih membutuhkan ekspansi dan gelaran tahap kedua,” kata Kiki Yanto.

Dia menambahkan, setelah 7 tahun beroperasi Mega Akses Persada (MAP/FiberStar) berhasil mencapai 1 juta home-passed pada tahun lalu dan 2022 ini mereka berencana menggelar 1 juta home-passed pada tahap kedua.

"Jadi dananya masih diperlukan untuk capital expenditure (belanja modal). Begitu pula pada entitas asosiasi seperti di Indomaret masih disimpan dananya untuk ekspansi pembukaan gerai, penambahan armada, dan sumber daya manusia,” katanya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.