Sukses

Rilis Data Ekonomi AS Bakal Bayangi IHSG Sepekan

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan berada di support 6.900 dan resistance 7.200.

Liputan6.com, Jakarta - Laju pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan ke depan dinilai berpotensi bergerak pada rentang 6.900-7.200. Hal itu seiring akan banyak rilis data ekonomi global dari Amerika Serikat (AS)

“Sepekan ke depan ada banyak rilis data ekonomi global daari AS, seperti data ketenagakerjaan dan berbagai pidato dari beberapa gubernur bank sentral AS (the Fed) dari negara-negara bagian," kata Analis Jasa Utama Capital Sekuritas, Cheryl Tanuwijaya, Senin (3/10/2022).

Cheryl menuturkan, pelaku pasar akan mencermati terkait kenaikan suku bunga pada November dan data ketenegakerjaan untuk melihat pengaruh kenaikan suku bunga terhadap pasar tenaga kerja.

"Pelaku pasar akan mencermati apakah kenaikan suku bunga November akan benar-benar 75 bps dan akan mencermati data ketenagakerjaan untuk melihat pengaruh kenaikan suku bunga terhadap pasar tenaga kerja,” kata dia.

Ia prediksi, IHSG selama sepekan berada di support 6.900 dan resistance 7.200.

"Sepekan ke depan IHSG berpotensi bergerak dalam range 6.900-7.200,” kata Cheryl.

Kemudian, untuk rekomendasi saham selama sepekan ke depan, Cheryl memilih saham antara lain PT Chandra Astri Tbk (TPIA), PT Timah Tbk (TINS), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS). 

“Saham untuk swing mulai Senin hingga sepekan antara lain, TPIA: Buy 2.350-2.370, TP 2.500, SL 2.280, TINS: Buy 1.320-1.330, TP 1.430, SL 1.280 dan PGAS: Buy 1.745-1.755, TP 1.820, SL 1.670,” kata dia.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kinerja IHSG pada 26 September-30 September 2022

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak lesu pada 26-30 September 2022. Sentimen global seperti kekhawatiran resesi global menekan IHSG.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu ( 1/10/2022), IHSG melemah 1,92 persen ke posisi 7.040,79 dari pekan sebelumnya 7.178,58. Kapitalisasi pasar bursa merosot 1,98 persen menajdi Rp 9.238,08 triliun pada pekan ini. Kapitalisasi pasar terpangkas Rp 186,84 triliun dari pekan lalu di posisi Rp 9.424,93 triliun.

Selain itu, rata-rata frekuensi harian susut 7,82 persen menjadi 1.238.025 transaksi dari 1.343.102 transaksi pada pekan lalu. Sementara itu, rata-rata nilai transaksi harian melemah 1,55 persen menjadi Rp 13,91 triliun dari Rp 14,13 triliun pada pekan lalu. Rata-rata volume transaksi harian bursa melemah 17,03 persen menjadi 23,28 miliar saham dari 28,07 miliar saham pada pekan sebelumnya.

 

3 dari 4 halaman

Selanjutnya

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG bergerak pada fase bearish atau melemah yang didorong sentimen bursa global. Pada pekan ini, bursa saham global juga tertekan seiring ancaman resesi global hingga inflasi yang masih cukup tinggi. “Dan dana hawkish dari The Fed hingga akhir 2022,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu pekan ini.

Herditya prediksi, sentimen ancaman resesi global dan bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve (the Fed) bernada hawkish hingga 2023 untuk menekan inflasi hingga target 2 persen akan bayangi IHSG hingga akhir tahun. Hingga akhir 2022, ia perkirakan, IHSG berada di posisi bearish atau turun 6.743 dan bullish atau menguat 7.480.

Untuk perdagangan Senin, 3 Oktober 2022, Herditya prediksi, IHSG berpeluang menguat dengan level support 6.926 dan resistance 7.073. Pada pekan depan ada rilis data inflasi yang bayangi IHSG.

4 dari 4 halaman

Prediksi IHSG Senin 3 Oktober 2022

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan Senin, 3 Oktober 2022 Rilis data inflasi akan bayangi IHSG.

CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, pada awal Oktober 2022 terdapat rilis data ekonomi inflasi yang diprediksi masih dalam rentang stabil. William menilai, hal itu memberikan sentimen positif terhadap pola gerak IHSG ke depan meski saat ini IHSG masih terlihat memiliki potensi tekanan cukup besar.

Hal ini seiring kondisi global dan regional yang masih berada dalam ketidakpastian terkait ekonomi. Sedangkan aliran dana investor asing secara year to date (ytd), menurut William masih menunjukkan minat investasi cukup tinggi ke pasar modal Indonesia. Sepanjang 2022, aliran dana investor asing mencatat aksi beli bersih Rp 69,47 triliun.

"Hari ini IHSG berpotensi menguat di kisaran 6.872-7.236,” ujar dia dalam catatannya, Senin (3/10/2022).

Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, menutup perdagangan 30 September 2022, IHSG ditutup menguat 0,1 persen ke 7.040 dan area koreksi IHSG pun tertahan oleh MA200, penguatan IHSG juga disertai oleh tekanan beli yang cukup besar.

Worst case pada label hitam, di mana posisi IHSG sedang berada pada bagian dari wave c dari wave (a) dari wave [y] sehingga penguatan IHSG akan cenderung terbatas untuk menguji area 7.089-7.110 dan rawan terkoreksi menuju 6.870-6.920 kembali.

"Namun, best case di label merah, IHSG sudah berada di akhir wave c dari wave (a) dari wave [y], sehingga IHSG berpeluang menguat menguji 7.130-7.200,” ujar dia.

Ia prediksi, level support IHSG di kisaran 6.900,7.015 dan level resistance di 7.135,7.156.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.