Sukses

Ini Rekomendasi Saham Senin 3 Oktober 2022 dari Ajaib Sekuritas

Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih menuturkan, IHSG akan bergerak di kisaran 7.000-7.122 pada awal pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Ajaib Sekuritas prediksi laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi pada perdagangan saham Senin, 3 Oktober 2022.

Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih menuturkan, IHSG akan bergerak di kisaran 7.000-7.122 pada awal pekan ini.

Sebelumnya, pada perdagangan saham 30 September 2022, IHSG ditutup naik 0,07 persen ke posisi 7.040,80. 

Untuk sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG, Ratih menuturkan, Pemerintah Indonesia optimistis akan pertumbuhan ekonomi pada 2023 dapat mencapai 5,2 persen.  Realisasi pendapatan negara sampai dengan 31 Agustus 2022 tumbuh 49 persen YoY mencapai Rp1.764,4 triliun.

Sementara itu, Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk bulan September 2022 diperkirakan akan meningkat dibandingkan dengan kinerja pada bulan Agustus 2022. Pada periode bulan lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat deflasi sebesar 0,21 persen.

“IHK berpotensi mengalami peningkatan akibat kenaikan harga BBM. Dengan kenaikan harga BBM, inflasi Administered Price berpotensi mengalami kenaikan 1,58 persen MoM, sedangkan inflasi inti September 2022 diperkirakan mencapai 0,95 persen MoM atau 3,88 persen YoY, “ kata dia.

Dari mancanegara, Produk Domestik Bruto Inggris tercatat mengalami pertumbuhan 0,2 persen QoQ pada Kuartal-II 2022.

Hal ini melampaui estimasi sebelumnya yang diperkirakan kontraksi -0,1 persen QoQ, dalam periode tahunan produk domestik bruto (PDB) kuartal-II 2022 Inggris yang tercatat tumbuh 4,4 persen YoY, di atas estimasi sebelumnya yang diperkirakan 2,9 persen YoY.

Sementara itu, rilis indeks Manufacture PMI China naik ke level 50,1 untuk periode September 2022, lebih tinggi dibandingkan konsensus di level 49,6. Di sisi lain, Bank Sentral India (RBI) menaikkan suku bunga acuan Repo Rate sebesar 50 bps menjadi sebesar 5,9 persen.

"Hal tersebut merupakan kenaikan suku bunga acuan selama 4 kali beruntun sepanjang tahun ini,” ujar dia.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Saham Pilihan

Untuk saham pilihan Ajaib Sekuritas, Ratih menuturkan, pelaku pasar dapat mencermati saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), dan PT Elnusa Tbk (ELSA).

Berikut saham pilihan Ajaib Sekuritas:

1.PT Semen Indonesia Tbk (SMGR)

Buy: 7.475

TP: 7.700

Stop loss: <7.250

Dalam riset Ajaib Sekuritas menyebutkan, SMGR bekerja sama dengan Amazon Web Services (AWS) untuk melakukan percepatan transformasi digital dengan memanfaatkan Teknologi Cloud. SIG memiliki wilayah operasional yang tersebar di wilayah Indonesia dan Vietnam, mencakup pabrik semen terintegrasi di 8 lokasi, pabrik pengemasan di 26 lokasi, 6 pabrik penggilingan semen dan 7 pelabuhan. 

Secara teknikal saham SMGR bergerak uptrend secara jangka menengah terlihat dari pola golden cross antara MA-5 terhadap MA-20.

 

 

2.PT HM Sampoerna Tbk (HMSP)

Buy: 910

TP: 940

Stop loss: <885

HMSP melanjutkan ekspansi bisnis produk rokok bebas asap HEETS untuk memenuhi permintaan domestik maupun ekspor di kawasan Asia Pasifik.   Secara teknikal saham HMSP bergerak di atas MA-20 dengan volume meningkat dalam 2 hari terakhir.

 

3.PT Elnusa Tbk (ELSA)

Buy: 308

TP: 318

Stop loss: <300

ELSA sukses mencapai target kontrak baru hingga 97 persen pada September 2022 dengan target Rp9 triliun sepanjang 2022 ini.  

Secara teknikal saham ELSA berpotensi rebound terlihat dari indikator stochastic yang sudah berada di area oversold dan membentuk pola golden cross.

 

3 dari 4 halaman

Penutupan Bursa Saham Asia 30 September 2022

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik sebagian besar melemah pada perdagangan Jumat, 30 September 2022, dan perdagangan terakhir pada kuartal III 2022. Koreksi bursa saham Asia melemah seiring wall street yang tertekan. Di sisi lain, data aktivitas pabrik China secara mengejutkan meluas pada Agustus 2022, mengalahkan harapan.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 melemah 1,83 persen ke posisi 25.937,21. Indeks Topix merosot 1,76 persen ke posisi 1.835,94. Indeks Australia ASX 200 susut 1,2 persen ke posisi 6.474,20.

Indeks Hang Seng menguat 0,27 persen. Sementara itu, indeks Hang Seng teknologi turun 1,05 persen. Di bursa saham China, indeks Shanghai melemah 0,55 persen ke posisi 3.024,39. Indeks Shenzhen turun 1,29 persen ke posisi 10.778,61.

Indeks Korea Selatan Kospi tergelincir 0,71 persen ke posisi 2.155,49 dan indeks Kosdaq melemah 0,36 persen ke posisi 672,65. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,11 persen.

“Risiko geopolitik dan inflasi tidak mereda, dan aset berisiko mengambil tekanan karena ekspektasi pertumbuhan yang lebih rendah dan biaya pendanaan lebih tinggi terus meresap,” tulis Analis ANZ Research dikutip dari CNBC.

 

4 dari 4 halaman

Penutupan Wall Street 30 September 2022

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street anjlok pada perdagangan yang bergejolak pada Jumat, 30 September 2022. Wall street pun ditutup dengan kinerja yang buruk secara mingguan, bulanan dan kuartal. Bahkan koreksi yang terjadi membawa indeks S&P 500 ke level terendah baru pada 2022.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones ditutup turun di bawah 29.000 untuk pertama kalinya sejak November 2020. Indeks Dow Jones melemah 500,10 poin atau 1,71 persen ke posisi 28.725,51. Indeks Nasdaq melemah 1,51 persen ke posisi 10.575,62.

Sementara itu, indeks S&P 500 turun 1,51 persen pada Jumat pekan ini ke posisi 3.585,62. Indeks acuan tersebut menutup bulan terburuk sejak Maret 2020.

Pada perdagangan Jumat menandai hari terakhir September 2022 dan kuartal III 2022. Pada September 2022, indeks Dow Jones melemah 8,8 persen. Indeks S&P 500 turun 9,3 persen dan indeks Nasdaq tergelincir 10,5 persen.

“Ini adalah lingkungan yang sulit dan sulit untuk saham dan pendapatan tetap, sesuatu yang kami harapkan mengingat pandangan kami tentang the Fed mempertahankan suku bunga acuan lebih tinggi lebih lama dan pasar mulai melihat pandangan itu,” ujar Head of Portfolio Managamenet Horizon Investments, Zachary Hill, dikutip dari CNBC, Sabtu (1/10/2022).

Hill menuturkan, volatilitas pasar akan berlanjut dengan kecenderungan melemah di tengah menuju musim laporan keuangan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.