Sukses

Beranjak dari Rugi, Rig Tenders Indonesia Kantongi Laba Setara Rp 36,77 Miliar pada Semester I 2022

PT Rig Tenders Indonesia Tbk (RIGS) membukukan pertumbuhan pendapatan dan cetak laba pada semester I 2022.

Liputan6.com, Jakarta - PT Rig Tenders Indonesia Tbk (RIGS) mengumumkan kinerja keuangan perseroan untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2022.

Pada periode tersebut, perseroan mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 2,41 juta atau sekitar Rp 36,77 miliar (kurs Rp 15.242 per USD). Raihan laba itu berbanding terbalik dari rugi USD 4,82 juta yang dicatatkan pada periode yang sama tahun lalu.

Mengutip laporan keuangan perseroan, Jumat (30/9/2022), pendapatan laba semester I 2022 ditopang pendapatan yang naik 24,36 persen menjadi USD 20,85 juta dari USD 16,77 juta pada semester I 2021. Bersamaan dengan itu, perseroan berhasil menekan beban pokok pendapatan menjadi sebesar USD 16,47 juta dari USD 19,76 juta pada semester I 2021.

Alhasil, perseroan mengukuhkan laba kotor senilai USD 4,3 juta dari rugi kotor USD 2,99 juta pada semester I 2021. Pada periode ini, perseroan mencatatkan pendapatan lain-lain sebesar USD 137.176, turun dari USD 346 pada semester I 2021.

Meski begitu, beban umum dan administrasi turun menjadi USD 2,07 juta dari USD 2,14 juta. Sehingga pada semester I 2022, perseroan mamu mencatatkan laba usaha sebesar USD 2,44 juta dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan rugi usaha sebesar USD 4,78 juta. Setelah dikurangi beban lain-lain dan beban pajak, perseroan mencatatkan laba bersih tahun berjalan sebesar USD 2,41 juta.

Berbanding dari semester I 2022 dengan rugi bersih tahun berjalan sebesar USD 4,81 juta. Dari sisi aset Rig Tenders Indonesia sampai dengan Juni 2022 tercatat sebesar USD 43,71 juta. Terdiri dari aset lancar senilai USD 13 juta dan aset tidak lancar USD 30,7 juta. Liabilitas hingga Juni 2022 tercatat sebesar USD 2,14 juta. Sementara ekuitas tercatat sebesar USD 41,57 juta.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pembukaan IHSG 30 September 2022

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada pembukaan perdagangan saham Jumat (30/9/2022). Laju IHSG ini mengikuti bursa saham global yang juga lesu dan seluruh sektor saham tertekan.

Mengutip data RTI, pada pembukaan perdagangan, IHSG stagnan di posisi 7.036,19. Pada pukul 09.10 WIB, IHSG melemah 0,65 persen ke posisi 6.990. Indeks LQ45 tergelincir 0,56 persen ke posisi 1.003. Seluruh indeks acuan kompak tertekan.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 7.036,19 dan terendah 6.983,45. Sebanyak 355 saham melemah sehingga menekan IHSG. 98 saham menguat dan 137 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 129.381 kali dengan volume perdagangan 2,6 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 1,1 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.254.

Seluruh sektor saham tertekan. Indeks sektor saham IDXtransportasi melemah 1,88 persen, dan catat koreksi terbesar.

Diikuti indeks sektor saham IDXindustry susut 1,56 persen, indeks sektor saham IDXtechno melemah 1,28 persen, indeks sektor saham IDXenergy merosot 1,04 persen, indeks sektor saham IDXproperty turun 1,14 persen. Selain itu, indeks sektor saham IDXinfrastruktur melemah 0,93 persen, indeks sektor saham IDXsiklikal melemah 0,75 persen, dan indeks sektor saham IDXnonsiklikal terpangkas 0,19 persen.

3 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia

Sebelumnya, bursa saham Asia tertekan menjelang akhir pekan ini. Indeks Hang Seng turun 0,37 persen, indeks Korea Selatan Kospi merosot 0,38 persen, indeks Jepang Nikkei susut 1,67 persen. Sementara itu, indeks Shanghai merosot turun 0,36 persen, indeks Singapura tergelincir 0,54 persen dan indeks Taiwan merosot 1 persen.

Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG melemah 0,6 persen di tengah volume perdagangan yang tipis. Sentimen pasar global terus mendorong ke arah pasar yang berisiko seiring kembalinya pelaku pasar fokus pada inflasi dan risiko resesi global. Harga saham bank digital kembali melemah dan mencetak posisi terendah baru year to date (ytd).

Sementara itu, aliran dana investor asing melakukan sedikit aksi beli saham di saham bank, sedangkan transaksi investor domestik sepi.

Di sisi lain, rupiah terus melemah dan berpeluang dipertahankan oleh Bank Indonesia (BI) di kisaran 15.263.

Saham bank besar beragam pada perdagangan Kamis pekan ini. Saham BBCA naik 0,6 persen, saham BBRI melemah 0,9 persen, saham BBNI susut 0,3 persen, saham BMRI tergelincir 0,5 persen dan saham ASII turun 0,4 persen. Saham ASII melemah tipis setelah pengumuman potensi investasi di bandara dan infrastruktur pariwisata.

Selain itu, INA-Blackrock-Allianz bergabung untuk pendanaan Traveloka USD 300 juta.

4 dari 4 halaman

Top Gainers-Losers 30 September 2022

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham SINI melompat 25 persen

-Saham FIRE melompat 20 persen

-Saham FIRE melompat 20,91 persen

-Saham VICO melompat 20 persen

-Saham BAPA melompat 15,20 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham AMMS melemah 10 persen

-Saham KLIN melemah 8,62 persen

-Saham PGJO melemah 7,89 persen

-Saham OKAS melemah 6,99 persen

-Saham WAPO melemah 6,96 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

-Saham BBRI senilai Rp 240,3 miliar

-Saham BBCA senilai Rp 164,6 miliar

-Saham BUMI senilai Rp 132 miliar

-Saham BHAT senilai Rp 108,4 miliar

-Saham BEBS senilai Rp 66,7 miliar

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

-Saham NETV tercatat 7.778 kali

-Saham RAFI tercatat 6.699 kali

-Saham BBRI tercatat 5.772 kali

-Saham BUMI tercatat 4.990 kali

-Saham FIRE tercatat 4.566 kali

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.