Sukses

Minat Taksi EV Tinggi, Blue Bird Tambah 150 Kendaraan Listrik

Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Sigit Djokosoetono menuturkan, minat masyarakat untuk naik taksi listrik cukup besar.

Liputan6.com, Jakarta - PT Blue Bird Tbk (BIRD) mengungkapkan minat masyarakat untuk naik taksi listrik atau kendaraan listrik (electric vehicle/EV) ini cukup besar. Hal itu tercermin dari penggunaan kendaraan listrik di bandara oleh sejumlah masyarakat. 

Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Sigit Djokosoetono menuturkan, minat masyarakat untuk naik taksi listrik cukup besar. 

“Cukup besar karena kalau kita lihat di bandara, EV kita juga menjadi salah satu tempat yang langsung berada di lobby ya. Jadi begitu tamu melihat ini apa? Ini EV, cobalah silakan. Inputnya sampai saat ini cukup baik,” kata Sigit kepada awak media, Rabu (28/9/2022).

Blue Bird juga menargetkan tambahan kendaraan listrik sebanyak 150 hingga akhir tahun ini. Namun, hingga saat ini Blue Bird baru melakukan impor sebanyak 50 lebih kendaraan sebelum akhir tahun. 

"Jadi kita tetep progress untuk membeli kendaraan listrik, tapi tantangan kita saat ini adalah supply kendaraan terbatas. Sehingga kita sudah mengimpor udah 50 lebih kendaraan yang akan kita dapatkan sebelum akhir tahun ini kita tetep coba akan tambahkan, memang kita harus cari supplynya yang bisa kita dapat, mungkin setelah G20 nanti supply akan lebih banyak karena banyak kendaraan dialokasikan ke G20 ya, setelah itu supply akan lebih baik,” kata dia.

Selain sulitnya pasokan kendaraan dari luar negeri, saat ini juga memang sedang terjadi kelangkaan chip. 

“Bukan hanya dari luar, karena penggunaan kendaraan listrik pada saat G20 di Bali cukup banyak itu memang dalam suatu proyek pemerintah yang cukup besar setelah itu demand itu sendiri juga ada peningkatan tapi supply belum siap, industri pasti mengejar pada kuartal I atau II. Semester  I ini supply kendaraan terhambat karena kekurangan chip,” ujar dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Dari Merek BYD dan Hyundai

Dia juga menjelaskan, 150 kendaraan listrik tersebut berasal dari merek BYD dan juga Hyundai.

“BYD karena fokus kita untuk kendaraan yang regular taxi, lalu disaat bersamaan sourcing Hyundai dan lainnya untuk kebutuhan kendaraan rental di perusahaan,” imbuhnya.

Tak hanya itu, Bluebird juga menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp 1,2 triliun untuk penambahan dan peremajaan armada, termasuk untuk kendaraan listrik. Hingga saat ini belanja modal tersebut sudah terserap 50 persen.

"Saat ini hampir 50 persen lebih sudah terealisasi karena memang kendaraan supply bukan hanya kendaraan listrik kita capex untuk kendaraan keseluruhan, semester I ini supply kendaraan terhambat karena kekurangan chip,” kata dia.

Sigit mengharapkan apa yang sudah direncanakan sebelumnya bisa tercapai dan menunggu kepastian pasokan kendaraan. 

"Sekarang mengejar, Insyaallah kita bisa dapat tercapai. Kita tentunya menunggu kepastian supply kalau dilihat dari supply kendaraan non listrik stabil, kita akan realisasikan pada kuartal IV,” pungkasnya.

 

 

3 dari 4 halaman

Harga BBM Naik, Bagaimana Tarif Blue Bird?

Sebelumnya, PT Blue Bird Tbk (BIRD) memberikan tanggapan terkait kebijakan pemerintah terkait kenaikan harga BBM bersubsidi maupun non-subsidi. Blue Bird memahami dan mendukung seluruh langkah dan kebijakan Pemerintah yang dilakukan untuk mempertahankan stabilitas ekonomi demi mempertahankan pemulihan perekonomian Indonesia.

Kemudian, terkait kenaikan harga Pertalite yang telah terjadi, Blue Bird saat ini tengah merampungkan skenario perhitungan tarif taksi yang baru dan akan mengumumkan kebijakan tarif baru dalam beberapa waktu ke depan. 

"Kami memastikan kebijakan yang diambil oleh perseroan akan memperhatikan prinsip kehati-hatian dengan mempertimbangkan daya beli konsumen," tulis Perseroan dalam keterangan resminya, ditulis Minggu (4/9/2022).

Sebagai perusahaan yang menempatkan human connection sebagai DNA dari layanan dan kebijaka operasionalnya, selain memperhatikan daya beli konsumen, Blue Bird juga menempatkan kesejahteraan pengemudi yang merupakan salah satu pemangku kepentingan sebagai dasar pertimbangan terpenting terhadap strategi operasional dan kebijakan Perseroan.

Sementara itu, berdasarkan pengalaman tren kenaikan harga BBM selama belasan tahun terakhir, hal tersebut sedikit banyak akan berpotensi pada perubahan pola permintaan pelanggan. 

Namun, Blue Bird mengharapkan koreksi permintaan terjadi dalam beberapa minggu setelahnya sebagai masa penyesuaian.

"Melewati berbagai tantangan sepanjang perjalanan Bluebird melayani masyarakat Indonesia selama lebih dari 50 tahun, kami optimis pertumbuhan sektor transportasi darat tetap positif hingga akhir tahun, di tengah kondisi perekonomian global yang tidak menentu bahkan kenaikan BBM di dalam negeri," kata Direktur Utama PT Blue Bird Tbk Sigit Djokosoetono. 

4 dari 4 halaman

Langkah Perseroan

Hal ini sejalan dengan berbagai langkah dan kebijakan yang diambil Pemerintah sehingga kondisi pasar segera membaik, stabilitas ekonomi tetap terjaga dan Indonesia dapat mencapai target pertumbuhan nasional yang dicanangkan.

Untuk meningkatkan efisiensi biaya dan operasional yang berdampak pada layanan konsumen maupun kinerja perusahaan, Perseroan selalu berupaya meningkatkan efisiensi operasional dan memenuhi komitmen Perusahaan untuk mewujudkan visi berkelanjutan Blue Bird 50:30, yaitu mengurangi emisi karbon dan gas buang operasional Perseroan sebesar 50 persen pada 2030.

Bluebird telah melakukan beberapa langkah strategis antara lain, mengkonversi 23 persen dari total armada Bluebird yang beroperasional ke bahan bakar CNG (Compressed Natural Gas), melakukan pengadaan taksi listrik, efisiensi mesin melalui perawatan berkala dan inovasi bengkel.

Sebagai perusahaan transportasi, Bluebird berkomitmen menyediakan layanan mobilitas terbaik yang aman, nyaman dan dapat diandalkan bagi seluruh masyarakat.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.