Sukses

Cerita Kaesang Saat Belajar Investasi Pasar Modal

Kaesang memberikan tips bagi investor pemula untuk mengikuti webinar terkait investasi pasar modal dari para ahli agar bisa mendapatkan ilmu investasi.

Liputan6.com, Jakarta - Putra bungsu Joko Widodo Kaesang Pangarep tengah menggeluti dunia pasar modal sejak 2018. Kaesang pun mengatakan, sang ayah mengajarkan investasi sejak dini. 

Ia kemudian memberikan tips bagi investor pemula untuk mengikuti webinar terkait investasi pasar modal dari para ahli agar bisa mendapatkan ilmu investasi.

"Aku ikuti webinar-webinar, aku ikutin kelas-kelas para ahli. Investasi dari 2018 dari uang sendiri karena kenapa? Balik lagi keliatannya menjanjikan waktu itu. Waktu itu rugi banyak, terus 2019 belajar-belajar. 2020 belajar dari yang sudah ahli, semua kita pelajari, kita enggak pilih-pilih, kita belajar dari semua orang,” kata Kaesang kepada awak media, Selasa (27/9/2022).

Kaesang juga menjelaskan, sang ayah telah mengajarkan investasi sejak dini kepada anak-anaknya. Bahkan, sejak masih sekolah dasar juga Jokowi tengah mengajarkan investasi. 

"Sebenernya bapak sudah ngomong kayak begitu ke semua anaknya sudah dari kecil. Memang kalau untuk investasinya dalam bentuk apa bapak tidak pernah nyuruh. Misalnya mau investasi di sini apa yang penting duit cuma jangan ditabung saja, karena ditabung bunganya dikit deposito juga tadi cuma 4 sampai 5 persen, makanya coba diputerin duitnya supaya bisa lebih banyak,” kata Kaesang. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Luncurkan Aplikasi Saham Rakyat Pro

Sebelumnya, Youtuber Kevin Hendrawan dan putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kaesang Pangarep meluncurkan aplikasi Saham Rakyat Pro yang merupakan bagian dari Samuel Sekuritas pada Selasa (27/9/2022). 

Saham Rakyat Pro ini platform belanja saham dengan tampilan aplikasi yang lebih familiar bagi masyarakat awam, layaknya sebuah marketplace. Di mana pengguna dapat memasukkan beberapa saham sekaligus dalam keranjang belanja (cart) untuk selanjutnya menyelesaikan pembelian (check out) dalam satu waktu.

CEO Saham Rakyat Kevin Hendrawan menuturkan, Saham Rakyat ini awalnya komunitas, tetapi saat ini sudah bertransformasi menjadi aplikasi. 

"Kita mengubah pengalaman orang transaksi saham, maka dari itu saham rakyat trading apps yang mengusung belanja saham,” ujar Kevin Hendrawan, dalam konferensi pers di Menara Imperium, Selasa, 27 September 2022.

 

 

 

3 dari 4 halaman

Fitur Aplikasi

Kevin menuturkan, pengguna dapat memanfaatkan semua fitur pada aplikasi secara gratis. Fitur tersebut, yakni Ide Cuan, KECUP, Group Chat, dan juga edukasi webinar.

Fitur Ide Cuan  merupakan rekomendasi saham pilihan berdasarkan hasil analisis dari analis keuangan tersertifikasi), KECUP (Kelompok Cuan Pilihan) yang merupakan hasil kolaborasi dengan Thomas J Dorsey, sistem trading yang sudah diuji coba sejak 2014 dan terbukti memiliki rata-rata growth rate yang lebih tinggi dari IHSG.

Kemudian, group chat merupakan ruang diskusi terbuka dengan pengguna dapat bertanya dan dijawab langsung oleh analis keuangan Saham Rakyat dan edukasi webinar seputar analisis saham.

"Saham Rakyat versi Pro ini akan memberikan pengalaman trading saham yang berbeda, yang membuat trader sangat bisa memanfaatkan kesempatan meraih untung karena pergerakan harga saham yang cukup fluktuatif,” kata Kevin.

Pengguna dapat menentukan preferensinya sebagai traders maupun scalpers, di mana masing-masing preferensi menawarkan experience proses bidding dan antre yang berbeda, dengan UI/UX yang tentunya menarik dan mudah digunakan bagi pengguna.

 

4 dari 4 halaman

Investor Saham Indonesia Termasuk Tertinggi di ASEAN

Sebelumnya, jumlah investor saham di Indonesia termasuk tertinggi di kawasan ASEAN. Namun, secara rasio terhadap jumlah penduduk, investor di Indonesia masih kalah dibandingkan negara tetangga.

Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jeffrey Hendrik menuturkan, investor saham di Indonesia mencapai 4,1 juta, dan tertinggi di kawasan ASEAN. Hal ini jika dibandingkan jumlah investor di Thailand mencapai 3,5 juta, di Malaysia 2,5 juta, Vietnam 2,1 juta, Filipina 1,2 juta dan 921 ribu di Singapura.Akan tetapi, jumlah investor pasar modal di Indonesia baru 1,5 persen dari rasio penduduk.

"Dibandingkan negara ASEAN, Singapura 16,2 persen penduduknya investor saham, Malaysia 8,7 persen, Thailand 2 persen, Vietnam 2,6 persen, Indonesia hanya unggul dari Filipina 1,1 persen, Indonesia 1,5 persen," kata dia saat kelas edukasi pasar modal, Selasa (30/8/2022).

Ia menambahkan,investor hanya 1,5 persen dari rasio penduduk Indonesia bukan hal menggembirakan. Oleh karena itu, BEI juga mendorong pergerakan bersama untuk masyarakat menjadi investor di pasar modal Indonesia.

Adapun salah satu potensi terbesar dimiliki Indonesia adalah generasi muda. Berdasarkan data BEI, investor usia muda di bawah 40 tahun mencapai 3.234.091 investor. Per Juli 2022, investor baru dengan usia 18-25 tahun naik 157.332 atau 25,5 persen dari total investor baru 2022.

"Saat ini dari seluruh investor saham yang ada, 80 persen berusia di bawah 40 tahun," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.