Sukses

IHSG Berpeluang Menguat, Cermati Rekomendasi Saham Hari Ini 26 September 2022

CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, IHSG masih belum memperlihatkan kekuatan naik yang besar.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Senin, (26/9/2022).

CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, IHSG masih belum memperlihatkan kekuatan naik yang besar. Di sisi lain minimnya sentime juga menjadi salah satu faktor yang kurang dapat dongkrak pergerakan IHSG.

William menuturkan, untuk jangka panjang IHSG masih berada dalam jalur uptrend sehingga peluang koreksi masih dapat dimanfaatkan investor untuk melakukan akumulasi pembelian.

“Hari ini IHSG berpotensi menguat, kisaran 7.123-7.273,” ujar dia dalam catatannya.

Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, menutup perdagangan pada Jumat, 23 September 2022, IHSG melemah 0,6 persen ke posisi 7.178 dan pergerakannya masih tertahan di area moving average (MA) 20 harian.

“Kami memperkirakan, posisi IHSG masih berada di awal wave (c) dari wave [y] dari wave B, hal tersebut berarti pergerakan IHSG masih rawan terkoreksi dan akan lebih terkonfirmasi bila IHSG terkoreksi menembus supportnya di 7.073 yang akan mengarahkan IHSG ke rentang 6.872-7.065,” ujar dia.

Ia prediksi, level support IHSG di 7.073,7.015 dan level resistance 7.252,7.355 pada Senin pekan ini.

Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), PT Mitra Pinastika Musthika Tbk (MPMX), dan PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (PNBS).

Sedangkan William memilih saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR),PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Jasa Marga Tbk (JSMR).

Kemudian PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA), dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM).

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Rekomendasi Teknikal

Berikut rekomendasi teknikalnya:

INCO - Spec Buy (6,625)

INCO ditutup terkoreksi 0,4% ke level 6,625 pada perdagangan Jumat (23/9) dan pergerakannya masih cenderung sideways. Selama tidak terkoreksi ke bawah 6,400 sebagai supportnya, maka posisi INCO saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave (v) dari wave [a] dari wave Y pada label hitam.

Spec Buy: 6,525-6,600

Target Price: 7,125, 7,550

Stoploss: below 6,400

 

MIKA - Buy on Weakness (2,700)

MIKA ditutup menguat 1,5% ke level 2,700 pada perdagangan Jumat (23/9), pergerakan MIKA masih berada di atas cluster MA20 dan MA60. Kami memperkirakan, posisi MIKA saat ini sedang berada di awal wave c dari wave (iii) dari wave [c] sehingga MIKA berpeluang melanjutkan penguatannya.

Buy on Weakness: 2,670-2,700

Target Price: 2,850, 3,000

Stoploss: below 2,580

 

MPMX - Buy on Weakness (1,075)

MPMX ditutup menguat 3,4% ke level 1,075 pada perdagangan Jumat (23/9) dan mampu menembus resistance di 1,060. Kami perkirakan, posisi MPMX saat ini sedang berada pada bagian dari wave iii dari wave (c) dari wave [y], sehingga MPMX berpeluang melanjutkan penguatannya.

Buy on Weakness: 1,050-1,070

Target Price: 1,160, 1,240

Stoploss: below 1,020

 

PNBS - Spec Buy (86)

PNBS ditutup menguat 7,5% ke level 86 pada perdagangan Jumat (23/9) dan mampu menembus resistancenya di 83. Kami perkirakan, posisi PNBS saat ini sedang berada pada bagian dari wave c dari wave (iii).

Spec Buy: 83-86

Target Price: 100, 116

Stoploss: below 78

3 dari 4 halaman

Penutupan IHSG pada 23 September 2022

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah hingga penutupan perdagangan saham Jumat, (23/9/2022). Mayoritas sektor saham tertekan.

Mengutip data RTI, IHSG merosot 0,56 persen ke posisi 7.178,58. Indeks LQ45 turun 0,68 persen ke posisi 1.025,63. Seluruh indeks acuan kompak tertekan. Jelang akhir pekan, IHSG berada di level tertinggi 7.219,02 dan terendah 7.172,53.

Sebanyak 268 saham menguat dan 248 saham melemah. 182 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.375.781 kali dengan volume perdagangan 24 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 14,6 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.966.

Sebagian besar sektor saham merosot kecuali indeks sektor saham IDXnonsiklikal naik 0,70 persen dan indeks sektor saham IDXtransportasi bertambah 0,50 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXenergy turun 1,41 persen, dan catat koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXproperty merosot 1,11 persen, indeks sektor saham IDXindustry turun 0,99 persen, indeks sektor saham IDXtechno merosot 0,71 persen, indeks sektor saham IDXsiklikal tergelincir 0,33 persen.

Kemudian indeks sektor saham IDXbasic merosot 0,23 persen, indeks sektor saham IDXfinance terpangkas 0,16 persen, indeks sektor saham IDXinfrastruktur melemah 0,10 persen, dan indeks sektor saham IDXhealth merosot 0,04 persen.

 

4 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia pada 23 September 2022

Bursa saham Asia Pasifik merosot pada perdagangan Jumat, 23 September 2022 seiring investor mencerna keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve yang agresif dongkrak suku bunga.

Di Australia, indeks ASX 200 turun ke level terendah sejak Juli 2022. Indeks ASX 200 melemah 1,87 persen ke posisi 6.574,70. Indeks Korea Selatan Kospi tersungkur 1,81 persen ke posisi 2.290.

Indeks Hong Kong Hang Seng turun 0,85 persen. Bursa saham China juga tertekan. Indeks Shanghai terpangkas 0,66 persen ke posisi 3.088,25. Indeks Shenzhen susut 0,972 persen ke posisi 11.006,41.

Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang tergelincir 1,35 persen. Bursa saham Jepang libur.

Di sisi lain, inflasi di Malaysia sesuai harapan. Indeks harga konsumen Singapura naik lebih dari yang diharapkan. Indeks Singapura Straits Times melemah 1,14 persen.

Di wall street, indeks acuan alami koreksi pada hari ketiga berturut-turut seiring kekhawatiran resesi menyusul kenaikan suku bunga the Fed 75 basis poin. Indeks S&P 500 melemah 0,8 persen ke posisi 3.757,99. Indeks Nasdaq merosot 1,4 persen ke posisi 11.066,81. Indeks Dow Jones susut 107,10 poin atau 0,3 persen ke posisi 30.076,68.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.