Sukses

IHSG Menguat di Tengah Kenaikan Suku Bunga Bank Indonesia, Ini Kata Analis

IHSG mampu bertahan di zona hijau di tengah kenaikan suku bunga acuan 50 basis poin (bps) oleh Bank Indonesia (BI) pada Kamis, 22 September 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih mengalami penguatan di tengah Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan 50 basis poin (bps) menjadi 4,25 persen.

Analis menilai, penguatan IHSG tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya suku bunga BI yang membuat posisi nilai tukar rupiah menguat serta menarik investor asing karena imbal hasil akan lebih menarik.

"Dengan meningkatnya suku bunga juga dapat memperkuat posisi nilai tukar rupiah dan menarik lebih banyak investor terutama asing karena imbal hasil yang akan lebih menarik. Hal-hal tersebut tampaknya membuat IHSG berhasil ditutup positif,” kata Research Analyst Henan Putihrai Sekuritas, Jono Syafei saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (22/9/2022).

Jono juga menjelaskan, kenaikan suku bunga BI sudah diprediksi oleh para pelaku pasar, sehingga kenaikan tersebut meningkatkan optimisme seiring antisipasi untuk meredam kenaikan inflasi di Indonesia sehingga dapat dikendalikan.

“Kenaikan suku bunga BI tampaknya telah diprediksi para pelaku pasar, sehingga hal ini meningkatkan optimisme bahwa inflasi Indonesia dapat dikendalikan lebih awal karena BI dapat mengambil langkah untuk menaikkan suku bunga, bahkan sebelum inflasi melonjak,” kata dia.

Selain itu, Jono menyebutkan, sektor saham perbankan, komoditas dan konsumer masih menarik untuk dicermati pelaku pasar di tengah kenaikan suku bunga BI.

“Sektor yang menarik tentu masih dari perbankan yang berpotensi memperoleh kenaikan margin bunga bersih dari kenaikan suku bunga. Selain itu sektor yang produknya ekspor ke luar negeri seperti komoditas maupun konsumer,” kata dia.

Untuk rekomendasi saham perbankan, Jono memilih saham antara lain, BBCA, BBRI, BBTN.

“Perbankan bisa dicermati BBCA, BBRI BBTN,” ujar dia.

Sedangkan, sektor properti maupun infrastruktur mendapat sentimen negatif karena kenaikan suku bunga BI.

“Sedangkan yang mendapat sentimen negatif yaitu yang memiliki banyak utang seperti properti, infrastruktur karena beban bunga akan meningkat dan dapat menekan margin,” pungkasnya.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penutupan IHSG pada 22 September 2022

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau di tengah kenaikan suku bunga acuan 50 basis poin (bps) oleh Bank Indonesia (BI) pada Kamis, 22 September 2022. Mayoritas sektor saham menghijau sehingga dukung penguatan IHSG.

Mengutip data RTI, IHSG menguat 0,43 persen ke posisi 7.218,90. Indeks LQ45 menanjak 0,33 persen ke posisi 1.032,64. Sebagian besar indeks acuan menghijau. Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.225,55 dan terendah 7.127,45. Sebanyak 277 saham menguat dan 233 saham melemah. 185 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.424.766 kali dengan volume perdagangan 31 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 14,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.050.

Mayoritas sektor saham menghijau kecuali indeks sektor saham IDXhealth dan IDXtechno masing-masing turun 0,45 persen, serta indeks sektor saham IDXsiklikal tergelincir 0,37 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXenergy melambung 2,21 persen, dan pimpin penguatan. Diikuti indeks sektor saham IDXbasic menanjak 1,3 persen, indeks sektor saham IDXindustry mendaki 1,12 persen, indeks sektor saham IDXinfrastruktur menguat 0,65 persen, dan indeks sektor saham IDXtransportasi bertambah 0,55 persen.

Selain itu, indeks sektor saham IDXfinance menanjak 0,02 persen dan indeks sektor saham IDXproperty menguat 0,11 persen.

3 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia Anjlok pada 22 September 2022

Sebelumnya, bursa saham Asia juga anjlok pada perdagangan Kamis, 22 September 2022 setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) menaikkan suku bunga acuan. Ditambah the Fed beri sinyal dongkrak suku bunga lebih agresif sehingga berdampak ke bursa saham AS yang turun tajam.

Di sisi lain, yen Jepang menguat terhadap dolar AS ke posisi 140 setelah pengumuman intervensi terhadap mata uang. Bank sentral Jepang juga pertahankan suku bunga acuan sesuai dengan harapan.

Di Hong Kong, indeks Hang Seng turun 1,61 persen ke posisi 18.147,95. Indeks Hang Seng teknologi melemah 1,7 persen. Indeks Shanghai susut 0,27 persen ke posisi 3.108,91. Indeks Shenzhen melemah 0,83 persen ke posisi 11.114,43.

Sementara itu, di Jepang, indeks Nikkei melemah 0,58 persen ke posisi 27.153,83. Indeks Topix susut 0,24 persen ke posisi 1.916,12. Indeks Kospi Korea Selatan melemah 0,63 persen ke posisi 2.332,31. Indeks Kosdaq tergelincir 0,46 persen ke posisi 751,41. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang merosot 1,39 persen. Sedangkan bursa saham Australia libur.

4 dari 4 halaman

Top Gainers-Losers pada 22 September 2022

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham SLIS melambung 25 persen

-Saham UFOE melambung 24,75 persen

-Saham SBMA melambung 24,55 persen

-Saham ARKO melambung 15,11 persen

-Saham LEAD melambung 13,58 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham AMMS merosot 9,94 persen

-Saham RCCC merosot 7,26 persen

-Saham MBAP merosot 6,97 persen

-Saham SNLK merosot 6,97 persen

-Saham FPNI merosot 6,95 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

-Saham BUMI tercatat Rp 1,3 triliun

-Saham ADRO tercatat Rp 605,9 miliar

-Saham BBCA tercatat Rp 524,1 miliar

-Saham BBRI tercatat Rp 456,8 miliar

-Saham BMRI tercatat Rp 445,1 miliar

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

-Saham SLIS tercatat 78.303 kali

-Saham COAL tercatat 64.720 kali

-Saham BUMI tercatat 49.225 kali

-Saham AMMS tercatat 43.461 kali

-Saham SMDM tercatat 35.040 kali

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • Persentase dari pokok utang yang dibayarkan sebagai imbal jasa (bunga) dalam suatu periode tertentu disebut suku bunga.

    suku bunga

  • BI atau Bank Indonesia merupakan bank sentral milik Negara Republik Indonesia.

    Bank Indonesia

  • IHSG