Sukses

Adi Sarana Armada Buka Suara Terkait Isu Akuisisi Saham RCCC

PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) beri penjelasan kepada BEI terkait kabar akuisisi 60 persen saham PT Utama Radar Cahaya Tbk (RCCC).

Liputan6.com, Jakarta - PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) buka suara terkait kabar akuisisi 60 persen saham PT Utama radar Cahaya Tbk (RCCC) oleh salah satu anak usaha perseroan.

Sekertaris Perusahaan, PT Adi Sarana Armada Tbk, Jerry Fandy Tunjungan menegaskan, perseroan maupun entitas anak tidak melakukan aksi korporasi dimaksud.

"Kami tidak melakukan aksi korporasi sebagaimana disebutkan pada pemberitaan yang ada. Tidak ada anak usaha ASSA yang melakukan akuisisi saham PT Utama Radar Cahaya Tbk,” ujar Jerry dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Rabu (21/9/2022).

Secara terpisah, Sekretaris Perusahaan PT Utama Radar Cahaya Tbk, Felice Livia Wijaya turut menampik kabar backdoor listing oleh anak usaha PT Adi Sarana Armada Tbk. Dia menegaskan, hingga saat ini, baik perseroan dan pemegang saham pengendali (PSP) tidak memiliki rencana penjualan saham ke pihak manapun termasuk juga tindakan aksi korporasi berupa backdoor listing.

“Saat ini Perseroan berfokus untuk memaksimalkan kinerja operasional perusahaan untuk dapat menghasilkan kinerja operasional dan keuangan yang baik sesuai dengan rencana bisnis perseroan,” kata dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Adi Sarana Armada Kantongi Pinjaman Rp 300 Miliar dari Bank Muamalat

Sebelumnya, PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) menandatangani perjanjian pembiayaan dengan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. Hal itu terkait fasilitas pinjaman Rp 300 miliar untuk pembelian unit kendaraan baru.

Corporate Secretary Adi Sarana Armada, Jerry Fandy Tunjungan mengatakan, perseroan telah melakukan penandatanganan perjanjian pembiayaan dengan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk atas fasilitas pembiayaan line facility al-musyarakah (reimbursement) – non revolving dengan jumlah sebesar Rp 300 miliar untuk pembelian unit kendaraan baru.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (19/8/2022), dampak kepada Perseroan atas fasilitas pembiayaan yang diterima dari bank ada dua, salah satunya pembelian unit kendaraan untuk disewakan kepada pelanggan Perseroan.

“Dampak kepada Perseroan atas fasilitas pembiayaan yang diterima dari Bank, yakni pembelian unit kendaraan untuk disewakan kepada pelanggan Perseroan dan revenue atau pendapatan Perseroan meningkat sehingga kegiatan usaha Perseroan berkembang,” kata Jerry, Jumat (19/8/2022).

 

3 dari 4 halaman

Selanjutnya

Sebelumnya, PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) membidik pertumbuhan pendapatan 30 persen hingga akhir 2022. Presiden Direktur PT Adi Sarana Armada Tbk, Prodjo Sunarjanto memperkirakan, kontribusi segmen jasa pengiriman masih akan mendominasi raihan pendapatan perseroan pada 2022.

"Saat ini proyeksi target growth kita baik top line maupun bottom line kira-kira 30 persen. Itu adalah target kita di 2022,” kata dia dalam paparan publik perseroan, Kamis (21/7/2022).

Untuk tahun ini, Adi Sarana Armadajuga berencana membeli mobil sedikitnya 28 unit hingga akhir tahun. Sementara untuk lini bisnis logistik, perseroan menargetkan dapat melakukan pengiriman rata-rata 1,1 juta pengiriman per hari sampai Desember 2022, atau tumbuh sekitar dua kali lipat dibandingkan rata-rata pengiriman per hari pada tahun sebelumnya.

4 dari 4 halaman

Kinerja Perseroan

Adapun hingga paruh pertama tahun ini, pendapatan ASSA naik 59,5 persen secara year on year (yoy) atau tercatat Rp 1,5 triliun dibanding kuartal I 2021 sebesar Rp 963,2 triliun.

Sementara dari laba bersih, Adi Sarana Armada mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 72,9 miliar atau tumbuh 123,5 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021 yang tercatat sebesar Rp 32,7 miliar.

"Salah satu pendorong kinerja ASSA di kuartal pertama ini masih dari lini bisnis delivery express Anteraja yang memberikan kontribusi terhadap pendapatan ASSA mencapai 58 persen,” kata Prodjo.

Hingga Maret 2022, pendapatan ASSA didominasi oleh Anteraja dengan kontribusi sebesar Rp 899,1 miliar atau tumbuh 129,7 persen dibandingkan periode yang sama di 2021 yang tercatat sebesar Rp 391,5 miliar.

Kemudian dari bisnis rental mobil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 401,8 miliar, bisnis lelang sebesar Rp 32,1 miliar, jual beli kendaraan bekas sebesar Rp 161,5 miliar. Sedangkan dari jasa logistik memberikan kontribusi sebesar Rp 41,7 miliar terhadap total pendapatan ASSA pada kuartal I 2022.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.