Sukses

Cerestar Optimistis Kenaikan Harga Gandum Bakal Mereda, Ini Alasannya

PT Cerestar Indonesia Tbk (TRGU), optimistis kenaikan harga gandum di pasar global tidak akan mempengaruhi kinerja tahun ini.

Liputan6.com, Jakarta - PT Cerestar Indonesia Tbk (TRGU), emiten produsen tepung olahan gandum optimistis laba 2022 bisa tercapai di atas 100 persen di tengah tren kenaikan harga tepung terigu terkait perang Rusia-Ukraina yang berkepanjangan.

Kemudian, Perseroan optimistis kenaikan harga gandum di pasar global tidak akan mempengaruhi kinerja tahun ini, karena permintaan tepung terigu di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), impor gandum Indonesia pada 2021 sebesar 11,43 juta ton, meningkat 8,85 persen dari 2020.

Adapun untuk tahun ini, sampai dengan akhir Juni, impor gandum sudah mencapai 5.5 juta ton. Sedangkan, terkait kenaikan harga tepung terigu tersebut, Perseroan telah melakukan penyesuaian secara bertahap sehingga pelanggan mendapat kesempatan untuk menyesuaikan harga jual makanan yang diproduksinya.

“Jadi sekalipun kami punya stok yang dibeli dengan harga lama, kami tidak mengoptimalkan keuntungan dari kenaikan harga tersebut. Kita memilih melakukan adjustment secara bertahap, supaya pelanggan bisa melakukan penyesuaian juga,” kata Direktur Utama Cerestar Indonesia, Indra Irawan dalam keteramgan resminya, Selasa, 20 September 2022.Dengan pendekatan tersebut, penjualan tepung terigu perseroan tetap meningkat di tengah kenaikan harga akibat perang Rusia-Ukraina tersebut.

Sementara itu, pada semester I 2022 penjualan tepung terigu perseroan mencapai 242.000 MT meningkat dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar 226.000 MT.

Cerestar Indonesiaoptimistis kenaikan harga terkait kelangkaan pasokan gandum dunia akibat perang Rusia-Ukraina akan segera mereda, karena keberhasilan panen gandum di Australia, Kanada dan Amerika akan membantu mengisi kekurangan pasokan di pasar gandum dunia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Kinerja Semester I 2022

Sebelumnya, PT Cerestar Indonesia Tbk (TRGU) membukukan laba bersih Rp 19,69 miliar pada semester I 2022, atau telah mencapai 99 persen dari target laba bersih 2022 yang Rp 20 miliar. Raihan laba bersih itu naik 13,44 persen dibanding semester I 2021 sebesar Rp 17,36 miliar.

Permintaan gandum yang tetap tinggi membuat Cerestar Indonesia mampu mencatatkan penjualan Rp 1,56 triliun pada paruh pertama 2022, meningkat 5 persen dari Rp 1,49 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Merujuk laporan keuangan perseroan, penjualan lokal berkontribusi dominan sebesar Rp 1,53 triliun. Sementara sisanya sebesar Rp 29,21 miliar merupakan penjualan luar negeri atau ekspor. Adapun beban pokok penjualan naik 4 persen menjadi Rp 1,42 triliun. Sehingga laba bruto tercatat sebesar 136,87 miliar dibanding semester I 2021 sebesar Rp 116,05 miliar.

"Kita akan terus perkuat upaya pemasaran, supaya dalam situasi penuh tantangan saat ini penjualan perseroan dapat terus positif hingga akhir tahun, sehingga dapat memenuhi komitmen kepada pemegang saham ketika IPO,” kata Direktur Utama Cerestar Indonesia, Indra Irawan, Senin (15/8/2022).

Dari sisi aset perseroan sampai dengan Juni 2022 tercatat sebesar Rp 2,44 triliun, naik dibanding posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 1,98 triliun. Terdiri dari aset lancar senilai Rp 1,3 triliun dan aset tidak lancar Rp 1,14 triliun. Liabilitas sampai dengan Juni 2022 tercatat naik menjadi 1,75 triliun dibanding posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 1,31 triliun.

Terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar Rp 1,65 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 100,89 miliar. Sementara ekuitas sampai dengan Juni 2022 naik menjadi Rp 690,45 miliar dibanding posisi akhir Desember sebesar Rp 670,76 miliar.

3 dari 5 halaman

Prospek Perseroan

Perseroan memperkirakan permintaan gandum masih akan tetap tinggi mengingat tiga alasan. Pertama, tingkat konsumsi gandum masyarakat Indonesia yang masih rendah, yaitu berada di kisaran 30 kg per kapita per annum.

Di Asia Tenggara, tingkat konsumsi gandum Indonesia berada di bawah Thailand, Malaysia dan Philipina. Kedua, generasi muda punya kecenderungan mengikuti tren mengkonsumsi berbagai jenis makanan yang terbuat dari tepung gandum, seperti berbagai jenis roti, kue, dan mi.

"Artinya, seiring dengan kehadiran generasi baru maka permintaan tepung gandum perseroan juga diyakini akan meningkat,” kata Indra.

Ketiga, peningkatan aktivitas usia pandmei mulai longgar berdampak pada meningkatnya permintaan bahan makanan, termasuk makanan yang berbahan dasar tepung gandum. Hal ini juga diyakini akan mendorong peningkatan permintaan tepung gandum produksi perseroan.

4 dari 5 halaman

Optimistis Capai Target 2022

Sebelumnya, PT Cerestar Indonesia Tbk (TRGU), emiten produsen tepung olahan gandum yang merupakan bagian dari grup Cerestar ini optimistis target penjualan 2022 bisa tercapai. Hal ini menanggapi berita ekspor gandum dari Ukraina mulai dibuka melalui Turki. 

Direktur Utama Cerestar Indonesia, Indra Irawan mengungkapkan, Cerestar yang baru IPO pada awal bulan ini menegaskan akan memakai dana hasil IPO ini untuk pembelian mesin baru guna meningkatkan kapasitas produksi, pembelian tanah sebagai tambahan fasilitas penunjang pabrik, serta untuk pembangunan fasilitas gudang dan pengepakan. 

"Kami melihat ruang besar untuk pertumbuhan penjualan, mengingat tingkat konsumsi gandum per kapita masyarakat Indonesia yang masih rendah dibanding negara-negara lain di Kawasan Asia Tenggara,” kata Direktur Utama Cerestar Indonesia, Indra Irawan dalam keterangan resminya, ditulis Rabu (27/7/2022).

Sementara itu, Cerestar Group sebagai induk Cerestar Indonesia sudah memulai usaha produksi tepung olahan gandum sejak 2007.

"ini kami masuk ke pasar modal melalui PT Cerestar Indonesia Tbk dengan kode saham TRGU ini, adalah dalam rangka upaya kami untuk ekspansi lebih jauh,” kata Indra Irawan. 

5 dari 5 halaman

Pangsa Pasar

Grup Cerestar, yang di dalamnya terdapat Cerestar Indonesia,saat ini menguasai 12,65 persen pangsa pasar tepung terigu di Indonesia. Grup usaha ini dimulai dengan pendirian perusahaan investasi asing bernama PT Cerestar Flour Mills pada 2007, disusul pendirian PT Harvestar Flour Mills pada 2013. 

Setelah mengakuisisi PT Agri First Indonesia pada 2018, kelompok usaha ini mendirikan PT Cerestar Indonesia Tbk pada 10 Agustus 2020, yang khusus disiapkan untuk menjadi perusahaan terbuka. 

PT Cerestar Indonesia Tbk sukses melaksanakan penawaran perdana saham dan mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed sampai 48,43 kali, dari 1,5 miliar saham yang ditawarkan atau 18,88 persen dari jumlah seluruh modal disetor perseroan setelah IPO. 

PT Cerestar Indonesia Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia pada  8 Juli 2022, perseroan memilih TRGU sebagai kode saham perseroan, supaya mudah diingat karena dekat dengan kata terigu, tepung olahan gandum produksi perseroan yang pasti akrab di telinga mayoritas masyarakat Indonesia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.