Sukses

Waskita Karya Bidik Rp 900 Miliar dari Rights Issue

Waskita Karya saat ini menanti penerbitan Peraturan Pemerintah tentang PMN yang diharapkan dapat terbit pada 16 September 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Waskita Karya Tbk (WSKT) mengharapkan dapat meraih dana Rp 900 miliar dari rights issue. Jika dana rights issue itu tercapai, struktur kepemilikan saham Waskita Karya antara lain pemerintah sebesar 75,35 persen milik pemerintah dan 24,65 persen dari publik.

Direktur Utama PT Waskita Karya Tbk Destiawan Soewardjono menuturkan, dengan penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp 3 triliun, bila komposisi saham ingin tetap, rights issue yang diharapkan Rp 900 miliar.

"Apabila ini tercapai, struktur kepemilikan saham Waskita Karya ialah 75,35 persen milik pemerintah dan 24,65 persen dari publik," ujar Destiawan dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI dikutip dari Antara, Selasa (13/9/2022).

Perseroan alokasikan PMN Rp 3 triliun untuk penyelesaian ruas tol Kayu Agung-Palembang-Betung senilai Rp 2 triliun dan penyelesaian ruas Tol Ciawi-Sukabumi Rp 996 miliar. Destiawan menuturkan, dana rights issue akan digunakan untuk memenuhi modal kerja proyek infrastruktur strategis.

"Apabila target rights issue publik tidak tercapai, Waskita perlu mencari alternatif lain agar proyek-proyek strategis tersebut dapat kami selesaikan,” kata dia.

Dengan rights issue itu dilakukan agar Waskita Karya tidak perlu mengajukan pinjaman kepada perbankan. “Seandainya target Rp 900 miliar tersebut tidak kami dapatkan, artinya kami akan mendatangi bank lagi untuk melakukan pinjaman,” ujar dia.

Waskita Karya saat ini menanti penerbitan Peraturan Pemerintah tentang PMN yang diharapkan dapat terbit pada 16 September 2022 dan disusul dengan pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 26 September 2022.

Kemudian penyertaan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait rights issue diharapkan bakal dilakukan pada 26 Oktober 2022, sedangkan dana PMN dari pemerintah diharapkan diterima pada 16 November 2022.

Destiwan mengatakan, manfaat penambahan PMN dan rights issue dapat ditunjukkan dari kinerja operasional perseroan yang diharapkan dalam tiga tahun ke depan meningkat baik untuk pendapatan dan laba bersih.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Waskita Karya Raih Kontrak Rp 252 Miliar dari Proyek Gedung di RSCM

Sebelumnya, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) kembali mengerjakan proyek konstruksi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). 

Hal ini seiring Waskita Karya memenangkan tender untuk melanjutkan pembangunan Gedung Central Medical Unit 3  (CMU3) RSUP Nasional dr Cipto Mangunkusumo dengan nilai kontrak Rp252 miliar.

Penandatanganan kontrak dilakukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Barang/Jasa Perencanaan, Organisasi dan Umum dr. Arif Rahman Sadad, Sp.KF (K), M. Si. Med., S.H., DHM  dengan SVP Building Division A. Agung Gede Sumadi yang disaksikan oleh Direktur Utama RSCM, dr. Lies Dina Liastuti, SpJP(K), MARS, FIHA, Director of Operation I & QSHE PT Waskita Karya, I Ketut Pasek Senjaya Putra dan juga Project Manager, Marco Sulistyo.

Penandatangan berlangsung di RSCM pada Senin, 5 September 2022. Pasek menyambut baik dengan adanya pembangunan Gedung CMU3 ini.

"Diharapkan dengan adanya pembangunan Gedung Central Medical Unit 3 (CMU3) di RSUP Nasional dr Cipto Mangunkusumo ini dapat mendukung penyediaan layanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia khususnya di daerah Provinsi DKI Jakarta,” ujar Pasek dalam keterangan resminya, Kamis (8/9/2022). 

 

3 dari 4 halaman

Komitmen Perseroan

Sementara itu, Perseroan sebelumnya mendapat penugasan menyiapkan RS COVID-19 DI Gedung Kiara RSCM dalam waktu satu bulan. Berbekal pengalaman ini, RSCM sangat percaya dengan pengalaman Waskita dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut sesuai target.

Pasek juga menambahkan, Waskita Karya juga memiliki pengalaman membangun beberapa rumah sakit seperti RS Cahya Kawaluyan Padalarang, RSUD Pasar Minggu dan RS Darurat COVID-19 Pulau Galang, Batam dan beberapa RS Darurat COVID-19 lainya dengan waktu singkat. 

"Kami akan mengirimkan tim yang handal dan kompeten untuk menerapkan standarisasi lean construction dan digitalisasi Building Information Modeling (BIM). Waskita berkomitmen akan mengerjakan proyek ini dengan tepat mutu, tepat waktu sehingga akan terjamin kualitasnya dan menambah portofolio Perseroan dalam membangun rumah sakit,” ujar Pasek.

4 dari 4 halaman

Selesai Desember 2022

SVP Corporate Secretary Perseroan, Novianto Ari Nugroho menuturkan, pekerjaan konstruksi ini membutuhkan waktu selama 120 hari dan ditargetkan selesai pada 29 Desember 2022. Dengan lingkup pekerjaan, antara lain pekerjaan site development, struktur, arsitektur, mekanikal elektrikal dan plumbing serta interior. 

“Dengan adanya kontrak ini tentunya menambah raihan nilai kontrak baru kami, dan ini yang menjadi fokus Perseroan dalam mengejar target NKB tahun ini,” kata Novianto.

Untuk diketahui, Gedung CMU3 RSCM akan dibangun diatas tanah seluas 2.400 m2 dengan luas bangunan 24.500 m2 yang memiliki 12 lantai, 1 basement dan luas lantai dasar 1.800 m2.

Pada penutupan perdagangan Kamis, 8 September 2022 sesi pertama, saham WSKT naik 0,93 persen ke posisi Rp 545 per saham. Saham WSKT dibuka naik lima poin ke posisi Rp 545 per saham.

Saham WSKT berada di level tertinggi Rp 550 dan terendah Rp 535 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.192 kali dengan volume perdagangan 129.825 saham. Nilai transaksi Rp 7 miliar.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.