Sukses

Adhi Karya Incar Rp 3,87 Triliun dari Rights Issue

Adhi Karya (ADHI ) akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 7.121.658.184 lembar saham baru seri B dengan nilai nominal Rp 100 per saham dalam rangka rights issue.

Liputan6.com, Jakarta - PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) mengincar dana Rp 3,87 triliun dari gelaran rights issue. Angka itu termasuk penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp 1,98 triliun melalui rights issue, di mana pemerintah merupakan pemilik 51 persen saham ADHI.

"Jumlah yang kami harapkan dari PMN dan rights issue adalah Rp 3.918 miliar. Diharapkan pada minggu ke-3 bulan ini kita sudah terima PP dan bisa registrasi III di OJK untuk rights issue. Sehingga bisa berproses pada Oktober,” kata Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson dalam Public Expose Live 2022, Senin (12/9/2022).

Dana PMN rencananya akan digunakan untuk tiga proyek, yaitu Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA (Kulonprogo) senilai Rp 1,4 triliun, Jalan Tol Yogyakarta-Bawen Rp 390 miliar, dan SPAM Karian-Serpong Rp 185 miliar. Sementara perseroan mengincar Rp 1.898 miliar atau Rp 1,9 dari partisipasi publik.

Dari angka itu, rencananya sebesar Rp 350 miliar untuk menambah penyertaan ke proyek Tol Solo-Yogyakarta-YIA (Kulonprogo). Kemudian penyertaan tambahan ke Jalan Tol Yogyakarta-Bawen Rp 145 miliar, SPAM Karian-Serpong Rp 69 miliar.

Kemudian lainnya sebesar Rp 495 miliar untuk  Fasilitas Pengelolaan Limbah Terpadu (FPLT) Kawasan Limbah di Medan, untuk penyertaan di Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Elevated Cikunir–Ulujami Rp 662 miliar dan penyertaan preservasi Jalan Nasional Lintas Timur Sumatera di Sumatera Selatan Rp 177 miliar.

“Kita masih menunggu Perpres untuk ditandatangani oleh Pak Presiden. Kami sudah daftar ke OJK registrasi I, dan diharapkan minggu ini atau selambat-lambatnya minggu depan sudah registrasi II,” beber Entus.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Rights Issue Adhi Karya

Sebelumnya, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) akan segera melaksanakan penambahan modal melalui penawaran umum terbatas (PUT) II dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Dalam aksi tersebut, perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 7.121.658.184 lembar saham baru seri B dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Pelaksanaan rights issue ini sehubungan dengan penyertaan modal negara (PMN) oleh pemerintah selaku pemilik saham Adhi Karya dengan porsi 51 persen. Dalam aksi tersbeut, pemerintah akan melakukan penyertaan sebesar paling banyak Ro 1,98 triliun yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2022.

Perseroan telah mendapatkan persetujuan rencana rights issue melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan pada 7 April 2022.

Seluruh dana yang diperoleh dari hasil PUT II baik dari pemegang saham pengendali maupun dana publik, sekitar Rp 1,4 triliun akan dialokasikan untuk proyek Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulon Progo. Lalu sekitar Rp 0,4 triliun untuk proyek Tol Yogyakarta-Bawen, dan sekitar Rp 0,2 triliun untuk SPAM Karian-Serpong (Timur).

Jika terdapat sisa dana hasil PUT II, akan dialokasikan untuk penyertaan dan modal kerja konstruksi Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Non PSN di antaranya Proyek Jalan Tol, Preservasi Jalan Lintas, SPAM, Pengelolaan Limbah dan Proyek Infrastruktur lainnya.

3 dari 4 halaman

Kontrak Baru hingga 12 September 2022

Sebelumnya, PT Adhi Karya Tbk mengantongi kontrak baru Rp 15,9 triliun hingga Juli 2022. Kontrak baru itu bertambah 104 persen dibandingkan pada Juli 2021 sebesar Rp 7,8 triliun.

Realisasi kontrak baru Adhi Karya berdasarkan sumber dana, dengan komposisi pemerintah 14 persen, BUMN dan BUMD 7 persen. Sementara itu, proyek kepemilikan swasta sebesar 79 persen. Sedangkan berdasarkan lini bisnis, kontribusi kontrak baru didominasi lini engineering dan kontribusi sebesar 87 persen, bisnis properti dan hospitality sebesar 8 persen dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya.

Sejumlah tambahan kontrak besar yang diperoleh Adhi Karya pada Juli 2022 antara lain proyek construction service work unit rate (CS-WUR) di Riau, Masjid Raya Batam Center, dan pekerjaan MRT fase 2A Contract Package 202 (CP 202).

Adapun PT MRT Jakarta (Perseroda) telah menetapkan Shimizu Adhi Karya Joint Venture-SAJV sebagai kontraktor pelaksana pembangunan MRT Jakarta fase 2A CP202. Proyek kontruksi MRT fase 2ACP 202 merupakan kerja sama Shimizu dan Adhi Karya dengan porsi Adhi Karya sebesar 35 persen.

Sebelumnya, SAJV juga telah bekerja sama dalam pembangunan MRT Jakarta Fase 2A CP201 (Bundaran HI-Harmoni). Proyek MRT Fase 2A CP 202 meliputi pembangunan tiga buah stasiun bawah tanah, serta jalur tunnel atau terowongan bawah tanah dari Harmoni hingga Mangga Besar.

Melalui pekerjaan proyek ini, Adhi Karya terus mengembangkan kompetensi di bidang prasarana perkeretapian. Sebelumnya mengerjakan proyek prasarana LRT Jabodebek dengan struktur elevated, Adhi Karya meningkatkan pengembangan kompetensi di prasarana perkeretapian dengan struktur underground.

4 dari 4 halaman

Bidik Proyek IKN

PT Adhi Karya Tbk (ADHI) membidik kontrak senilai Rp 3,5 triliun dari proyek Ibu Kota Negara (IKN) pada 2022.

Hingga 12 September 2022, Direktur Human Capital dan Sistem Adhi Karya Agus Karianto mengatakan perseroan telah mengantongi setengahnya atau sebesar Rp 1,5 triliun.

“Sementara, Rp 1,5 triliun sudah kita dapatkan dari target Rp 3–Rp 3,5 triliun untuk IKN tahun ini,” kata Agus dalam Public Expose Live 2022, Senin (12/9/2022).

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat gelar 19 paket pekerjaan infrastruktur IKN. Dari total itu, perseroan berhasil memperoleh empat paket senilai Rp 1,5 triliun. Rinciannya, ada proyek pembangunan hunian pekerja dengan sistem modular. Dalam proyek ini, perseroan akan melakukan kerja sama operasional (KSO) dengan BUMN lain, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).

"KSO dengan Wijaya Karya modular hunian pekerja. Di mana yang punya saat ini di BUMN karya baru Adhi Karya dan Wijaya Karya,” imbuh Agus.

Kemudian proyek Jembatan Pulau Balang yang akan menghubungkan Balikpapan dengan lokasi IKN. Pada proyek ini, perseroan juga melakukan KSO dengan porsi kontrak yang diperoleh ADHI senilai Rp 100 miliar. Selanjutnya, perseroan juga andil dalam proyek pembangunan Jalan Tol IKN Segmen Karangjoang-KKT Karangjoang, dengan porsi kontrak senilai Rp 1,1 triliun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.