Sukses

Tips Siapkan Dana Pendidikan Anak ala OCBC NISP

Semakin ke depan biaya pendidikan semakin tinggi, sehingga perlu memahami bagaimana mempersiapkan dana tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) menyampaikan terkait mempersiapkan dana pendidikan bagi anak, karena semakin ke depan biaya pendidikan semakin tinggi.

Wealth Management Division Head Bank OCBC NISP, Juky Mariska menuturkan, semakin ke depan biaya pendidikan semakin tinggi, sehingga perlu memahami bagaimana mempersiapkan dana tersebut dengan pengelolaan biaya yang tepat.

“Sehingga perlu paham betul bagaimana mempersiapkan dana tersebut dengan pengelolaan biaya yang tepat. Terutama bagi para orang tua yang mempunyai rencana menyekolahkan anak di luar negeri,” kata Juky dalam keterangan resminya, Rabu, 7 September 2022.

Namun keinginan tersebut perlu diimbangi oleh persiapan dana keuangan yang tidak sedikit jumlahnya dari jauh-jauh hari, supaya jangan sampai terjadi ketidakcukupan dana yang dapat mengganggu keuangan keluarga di masa depan.

“Sejalan dengan hasil Financial Fitness Index Bank OCBC NISP 2022 menjelaskan bahwa 46 persen masyarakat Indonesia menabung secara rutin minimum 20 persen dari pendapatan,” ujar dia.

Menurutnya, masyarakat Indonesia sudah mengetahui pentingnya untuk menabung. Lantas, apakah penerapan serta pengelolaan sudah tepat? serta mengapa penting merencanakan dana pendidikan anak dari awal? Adapun, sejumlah tips rencanakan dana pendidikan anak dari OCBC.

Pertama, persiapan keuangan harus direncanakan dengan baik agar nantinya tabungan yang dilakukan tidak tergerus inflasi.

 

Kedua, dengan melihat kenaikan biaya pendidikan, apakah dengan menabung saja cukup? Sepertinya tidak.

“Tergantung jangka waktu persiapan dana, semakin singkat jangka waktunya, mungkin tabungan atau deposito akan menjadi pilihan. Semakin panjang jangka waktu persiapan, maka pilihan instrumen investasi lebih luas sesuai profil risiko investasi kita,” kata Juky.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Reksa Dana

 

Kemudian, untuk mendukung para orang tua untuk mempersiapkan pendidikan anak, Bank OCBC NISP menyediakan layanan FX yang terintegrasi di ONe Mobile secara komprehensif, baik itu dari kemudahan berbagai jenis mata uang, nilai tukar yang kompetitif, transaksi valas, hingga investasi valas, berupa Deposito dengan 7 mata uang, jangka waktu fleksibe dan suku bunga kompetitif.

Selain itu, ada juga reksadana yang mudah, nyaman, dan sebagai diversifikasi risiko serta Obligasi yang aman dan merupakan produk likuid.

“Sehingga Anda bisa menyesuaikan investasi valas sesuai dengan profil risiko yang Anda miliki dengan mata uang di mana anak Anda mau mengenyam pendidikan nantinya. Tentunya, akan lebih maksimal karena uang yang diinvestasikan tidak akan lekang dimakan inflasi,” kata dia.

Sementara itu, untuk melakukan investasi yang sudah direncanakan sesuai dengan profil risiko akan membantu mencapai tujuan secara optimal

"Berinvestasi yang terencana sesuai dengan profil risiko tentunya dapat membantu anda untuk mencapai tujuan (life goals) dengan lebih optimal. Kuncinya adalah rutin dalam berinvestasi dan tentukan jangka waktu investasinya,” imbuhnya.

Namun, yang terpenting selalu ingat bahwa #FinanciallyFit itu dimulai dari meningkatkan pemahaman dasar, memperbaiki kebiasaan manajemen keuangan yang salah dan meluruskan mindset terkait finansial yang keliru.

“Bank OCBC NISP selalu mendukung masyarakat untuk dapat #MelajuJauh lewat produk-produk yang kami miliki,” tutup Juky.

 

3 dari 4 halaman

Jurus Generasi Sandwich Dapat Investasi ala OCBC NISP

Sebelumnya, generasi muda, milenial dan Gen-Z yang saat ini menginjak usia produktif, acap dihadapkan dengan berbagai masalah keuangan. Di satu sisi, generasi muda mungkin bisa menghasilkan uang sebagai pemasukan.

Namun, pada saat bersamaan, muncul beban lain yang tak jarang membuat pengeluaran membengkak. Keadaan yang banyak menimpa generasi milenial saat ini, salah satunya adalah fenomena generasi sandwich atau generasi terjepit.

Generasi sandwich adalah istilah bagi seseorang yang masih harus menanggung kebutuhan hidup orangtua (generasi sebelumnya), sekaligus beban satu generasi di bawahnya. Padahal, mereka juga harus memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri.

Nyala Financial Fitness Coach OCBC NISP, Fellexandro Ruby mengatakan, hal pertama yang harus dilakukan adalah memahami diri sendiri. Dengan memahami kondisi finansial sendiri, diharapkan dapat menakar alokasi pendapatan.

"Intinya kurangi pengeluaran, tambah pendapatan, dan tambah porsi tabungan dan investasi,” kata dia dalam Konferensi Pers Peluncuran OCBC NISP Financial Fitness Index (FFI) 2022 di Jakarta, Senin (15/8/2022).

Sayangnya, persoalan tak sesederhana itu. Mengingat ini adalah persoalan generasi sandwich, tak lepas dari peran orang lain misalnya orangtua. Secara umum, Ruby menjelaskan adanya fenomena generasi sandwich lantaran orangtua berpikir anak adalah aset atau semacamnya. Sehingga saat anak bisa menghasilkan uang sendiri, saat itulah dianggap sebagai titik balik menuai ‘investasi’nya selama ini.

"Ini juga tergantung pola pikir orang tua. Menurut saya komunikasi dulu dengan orang tua, lalu masuk ranah berikutnya," imbuh Ruby.

Ranah berikutnya yang dimaksud Ruby adalah melakukan pengecekan terhadap aset orangtua yang masih bisa dioptimalkan. Sehingga bisa membantu menopang hidup orangtua sendiri tanpa membebani generasi setelahnya (anaknya).

4 dari 4 halaman

Butuh Komunikasi

Komunikasi tidak hanya dilakukan dengan orangtua, tetapi juga dengan seluruh keluarga yang terlibat. Serta harus jujur tentang kemampuan finansial sendiri, agar keluarga atau orangtua Anda mengerti tentang kondisi finansial dengan harapan tidak lagi ada semacam paksaan untuk membiayai mereka.

Memutus rantai sandwich generation memang bukan hal yang mudah, tapi bukan berarti tidak bisa diputus.

Salah satu caranya dengan perencanaan keuangan yang baik. Dengan jenis investasi sudah semakin berkembang, penyintas generasi sandwich bisa memilih produk mana yang cocok dengan profil risiko masing-masing, disertai kedisiplinan dan diversifikasi investasi.

"Konsep transformasi menabung dan investasi tidak sekadar menyimpan uang, tetapi bagaimana kita mendapatkan imbal hasil yang lebih optimal melalui pemilihan produk yang sesuai dengan  pengetahuan (risk appetite), profil risiko, dan jangka waktu investasi. Tentunya, tanpa terlupakan, kita juga perlu mempertimbangkan keabsahan lembaga keuangan yang harus diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” ungkap Retail Proposition Division Head Bank OCBC NISP, Chinni Yanti Tjhin dalam kesempatan yang sama.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.