Sukses

Adhi Karya Rights Issue 7,12 Miliar Saham, Catat Jadwalnya

Pelaksanaan rights issue ini sehubungan dengan penyertaan modal negara (PMN) oleh pemerintah selaku pemilik saham Adhi Karya (ADHI).

Liputan6.com, Jakarta - PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) akan segera melaksanakan penambahan modal melalui penawaran umum terbatas (PUT) II dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Dalam aksi tersebut, perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 7.121.658.184 lembar saham baru seri B dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Pelaksanaan rights issue ini sehubungan dengan penyertaan modal negara (PMN) oleh pemerintah selaku pemilik saham Adhi Karya dengan porsi 51 persen. Dalam aksi tersebut, pemerintah akan melakukan penyertaan sebesar paling banyak Ro 1,98 triliun yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2022.

Perseroan telah mendapatkan persetujuan rencana rights issue melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan pada 7 April 2022.

Seluruh dana yang diperoleh dari hasil PUT II baik dari pemegang saham pengendali maupun dana publik, sekitar Rp 1,4 triliun akan dialokasikan untuk proyek Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulon Progo. Lalu sekitar Rp 0,4 triliun untuk proyek Tol Yogyakarta-Bawen, dan sekitar Rp 0,2 triliun untuk SPAM Karian-Serpong (Timur).

Jika terdapat sisa dana hasil PUT II, akan dialokasikan untuk penyertaan dan modal kerja konstruksi Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Non PSN di antaranya Proyek Jalan Tol, Preservasi Jalan Lintas, SPAM, Pengelolaan Limbah dan Proyek Infrastruktur lainnya.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jadwal Rights Issue

Jadwal rights issue PT Adhi Karya (Persero) Tbk:

- Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST): 7 April 2022  

- Tanggal efektif pernyataan pendaftaran HMETD dari OJK: 7 Oktober 2022  

- Tanggal terakhir pencatatan (recording date) untuk memperoleh HMETD: 19 Oktober 2022

- Tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD (cum-right)

Pasar reguler dan pasar negosiasi: 17 Oktober 2022

Pasar tunai: 19 Oktober 2022

-Tanggal mulai perdagangan saham tanpa hmetd (ex-right)

Pasar reguler dan pasar negosiasi: 18 Oktober 2022

Pasar tunai: 20 Oktober 2022

-Tanggal distribusi HMETD: 20 Oktober 2022

-Tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia: 21 Oktober 2022

-Periode perdagangan HMETD: 21–31 Oktober 2022

-Periode pendaftaran, pembayaran dan pelaksanaan HMETD: 21–31 Oktober 2022

-Periode penyerahan saham hasil pelaksanaan HMETD: 25 Oktober — 2 November 2022

-Tanggal terakhir pembayaran pemesanan saham tambahan: 2 November 2022

-Tanggal penjatahan: 3 November 2022

-Tanggal pengembalian uang pemesanan atas pemesanan saham tambahan: 7 November 2022

 

 

3 dari 4 halaman

Kantongi Rp 2,8 Triliun dari Dua Proyek

Sebelumnya, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) telah menerima realisasi pembayaran untuk pekerjaan dua proyek besar dengan total Rp 2,8 triliun.

PT Adhi Karya Tbk mengerjakan proyek LRT Jabodebek tahap I sebesar Rp1,6 triliun (termasuk PPN) dari Pemerintah melalui PT Kereta Api Indonesia (Persero) pada semester I 2022. Selain itu, Adhi Karya juga mendapatkan kas dari pekerjaan proyek Jalan Tol Sigli-Banda Aceh sebesar Rp1,2 triliun (termasuk PPN) dari PT Hutama Karya (Persero).

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (22/8/2022), pembayaran kedua proyek besar tersebut diharapkan dapat meningkatkan likuiditas Adhi Karya untuk mendukung percepatan penyelesaian proyek-proyek perseroan khususnya proyek strategis nasional.

Proyek Pembangunan LRT Jabodebek diharapkan menjadi salah satu alternatif pengurai kemacetan di Ibu Kota Jakarta dengan kota penyangganya. Kemudian untuk proyek pembangunan Jalan Tol Sigli – Banda Aceh diharapkan dapat menjalin konektivitas di Pulau Sumatera Wilayah Utara.

Kedua proyek ini diharapkan dapat meningkatkan arus orang, barang dan jasa, serta kehidupan perekonomian agar tercipta efisiensi ekonomi.

Sementara itu, sampai dengan semester I 2022, ADHI membukukan pendapatan sebesar Rp 6,3 triliun atau naik sebesar 42,3 persen dibandingkan periode yang sama pada 2021 sebesar Rp 4,4 triliun.

Dari sisi laba kotor, ADHI mencetak laba kotor sebesar Rp 699,3 miliar. Adhi Karya mencetak laba selama semester I 2022 sebesar Rp10,2 miliar atau naik sebesar 23,5 persen dari laba bersih periode yang sama 2021 yang lalu sebesar Rp8,3 miliar.

 

 

4 dari 4 halaman

Kinerja Perseroan

Peningkatan laba bersih ini mengindikasikan ADHI tetap bertumbuh di tengah kondisi recovery Covid19 dan dampak kenaikan harga bahan baku. Total aset ADHI pada semester I 2022 mencapai Rp 39,2 triliun. Liabilitas ADHI pada semester I 2022 mencapai Rp33,2 triliun, atau turun dibandingkan akhir 2021 yang mencapai Rp 34,2 triliun.

Sedangkan ekuitas ADHI pada semester I 2022 sebesar Rp6,1 triliun atau naik 7,2 persen dibandingkan dibandingkan akhir 2021 yang mencapai Rp5,7 triliun. Kenaikan ekuitas ini salah satunya berasal dari IPO anak usaha ADHI, yaitu PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP) pada Februari 2022.

Lalu, penurunan liabilitas dan kenaikan ekuitas pada semester I 2022 ini mengindikasikan Adhi Karya tengah berupaya untuk terus melakukan penguatan struktur permodalan dan mengendalikan rasio likuiditas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.