Sukses

IHSG Melemah Ikuti Bursa Asia, Mayoritas Sektor Saham Tertekan

Pada pembukaan perdagangan, Senin (22/8/2022), IHSG merosot 22 poin ke posisi 7.150,41

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada perdagangan saham Senin, 22 Agustus 2022. Tekanan IHSG didorong mayoritas sektor saham yang tertekan dan bursa saham Asia Pasifik juga lesu.

Mengutip data RTI, pada pembukaan perdagangan, IHSG merosot 22 poin ke posisi 7.150,41. Indeks LQ45 tergelincir 0,48 persen ke posisi 1.018. Seluruh indeks acuan kompak tertekan. Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 7.161,30 dan terendah 7.121,40. Sebanyak 256 saham melemah sehingga menekan IHSG. 169 saham menguat dan 205 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 209.361 kali. Total volume perdagangan saham 3,9 miliar saham. Nilai transaksi Rp 1,8 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.858.

Mayoritas sektor saham tertekan. Indeks sektor saham IDXbasic susut 1,12 persen, dan catat koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXtransportasi merosot 1,04 persen, indeks sektor saham IDXtechno turun 0,79 persen, indeks sektor IDXfinance susut 0,45 persen.

Lalu indeks sektor saham IDXproperty merosot 0,51 persen, indeks sektor saham IDXinfrastruktur terpangkas 0,54 persen. Sedangkan indeks sektor saham IDXsiklikal menguat 0,87 persen, indeks sektor saham IDXhealth menanjak 0,54 persen dan indeks sektor saham IDXnonsiklikal bertambah 0,04 persen.

Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoninsih prediksi IHSG bergerak variasi dengan kecenderungan menguat terbatas. IHSG akan bergerak di kisaran 7.105-7.227 pada Senin pekan ini.

Adapun sentimen yang pengaruhi IHSG antara lain,  Ratih mengatakan, dalam sepekan, arus permodalan investor asing (foreign flow) pada pasar saham dalam negeri tercatat melakukan aksi beli bersih (Net Buy) senilai Rp2,8 triliun, secara kumulatif MtD sejak awal Agustus 2022, Foreign Inflow di pasar saham dalam negeri terus bertambah mencapai Rp12,56 triliun.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sentimen Global

Dari mancanegara, Biro Statistik Inggris melaporkan penjualan ritel masih turun 3,4 persen YoY pada Juli 2022, menandai penurunan keempat berturut-turut karena harga yang lebih tinggi mengganggu keterjangkauan konsumen.

Di Asia, inflasi inti Jepang naik sebesar 2,4 persen YoY pada Juli 2022, sesuai estimasi dan lebih cepat dari kenaikan 2,2 persen YoY pada  Juni 2022. Meskipun inflasi inti sudah berada di atas target 2 persen selama 4 bulan terakhir,

Bank Sentral Jepang (BOJ) kemungkinan besar masih akan mempertahankan kebijakan moneter yang super longgar mengingat tingkat inflasi Jepang yang masih rendah dibandingkan dengan tingkat inflasi di negara-negara maju lainnya. 

Untuk saham pilihan yang dapat dicermati dari PT Ajaib Sekuritas antara lain saham AVIA, PTBA, MSIN dan INDY.

Mengutip riset PT Ashmore Asset Manajemen Indonesia, IHSG turun 0,2 persen ke posisi 7.171 pada Jumat, 19 Agustus 2022. Aksi beli investor asing belum menunjukkan tanda-tanda melambat meski rupiah kembali tertekan.

Di sisi lain, berita terbaru mengenai pajak ekspor nikel tidak pengaruhi emiten logam antara lain ANTM dan INCO seiring pasar telah memperkirakan kemungkinan pajak baru. Selain itu, saham bank melemah dengan saham BBCA turun 1,3 persen, BBNI susut 1,7 persen, BMRI melemah 1,2 persen.

Sementara itu, Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menuturkan, Presiden Jokowi akan umumkan harga BBM baru pekan ini. Dikabarkan, harga BBM akan dibanderol Rp 10.000 dari sebelumnya Rp 7.650. Ia menuturkan, pemerintah mendorong skenario pembatasan volume BBM bersubsidi dan keputusan akhir tetap di tangan presiden.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Top Gainers-Losers pada 19 Agustus 2022

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham CENT melambung 16,47 persen

-Saham MEDS melambung 15,96 persen

-Saham AHAP melambung 10 persen

-Saham PANI melambung 9,8 persen

-Saham MSIN melambung 9,22 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham OLIV merosot 8,89 persen

-Saham BNBR merosot 6,94 persen

-Saham WEHA merosot 6,92 persen

-Saham YPAS merosot 6,92 persen

-Saham JIHD merosot 6,67 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

-Saham TLKM senilai Rp 108,7 miliar

-Saham BBCA senilai Rp 108,1 miliar

-Saham CARE senilai Rp 100,5 miliar

-Saham BEBS senilai Rp 92,9 miliar

-Saham MDKA senilai Rp 86,7 miliar

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

-Saham MEDS tercatat 14.303 kali

-Saham RAFI tercatat 9.750 kali

-Saham KRYA tercatat 9.476 kali

-Saham BIMA tercatat 6.305 kali

-Saham KKES tercatat 5.961 kali

4 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia pada 22 Agustus 2022

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik jatuh pada Senin (22/8/2022), karena kekhawatiran atas kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve (the Fed) yang agresif kembali muncul.

Bursa saham China turun setelah China pangkas suku bunga pinjaman. Indeks Hang Seng Hong Kong turun 1 persen. Indeks Shanghai merosot 0,25 persen, dan indeks Shenzhen susut 0,324 persen.Kemudian, di Jepang, Nikkei 225 turun 0,59persen dan indeks Topix susut 0,26 persen.

Indeks Kospi Korea Selatan melemah 0,73 persen dan indeks Kosdaq kehilangan 0,94 persen. Indeks S&P/ASX 200 di Australia turun 0,79 persen. Sedangkan, indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,74 persen.

"Pembicara Fed baru-baru ini telah menekankan pesan bahwa lebih banyak kenaikan suku bunga akan datang mengingat perang melawan inflasi belum dimenangkan," tulis Ahli strategi mata uang di National Australia Bank, Rodrigo Catril, dalam catatan pada Senin, dikutip dari CNBC, Senin (22/8/2022).

Investor menantikan simposium ekonomi Jackson Hole tahunan Fed yang dimulai Kamis di Amerika Serikat.Akhir pekan ini, raksasa teknologi China JD.com dan Meituan akan melaporkan kinerja keuangan, sementara Singapura akan merilis data inflasi.

Sementara itu, investor telah berbondong-bondong ke growth stock (growth stock merupakan saham perusahaan yang diantisipasi untuk tumbuh signifikan di atas rata-rata pertumbuhan pasar) akhir-akhir ini, tetapi karena kekhawatiran resesi meningkat, pengamat pasar memutuskan apakah akan beralih ke taruhan yang lebih aman.

JPMorgan, bagaimanapun, berpikir reli masih harus berlanjut, dan menyebutkan beberapa indikator yang harus diperhatikan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.