Sukses

Melihat Prospek Saham Syariah di Tengah Sentimen Ekonomi Indonesia

Co-Founder Komunitas Saham Syariah Evan Kamaratul menuturkan, saat investasi saham syariah harus melihat saham yang sehat.

Liputan6.com, Jakarta - Co-Founder Komunitas Saham Syariah Evan Kamaratul mengatakan prospek saham syariah selalu baik. Hal itu tercermin dari ekonomi Indonesia yang kuat.

“Prospek saham syariah selalu baik kenapa? Ekonomi Indonesia kuat jadi secara kolektif itu prospeknya bagus,” kata Evan dalam Seminar Merdeka Finansial di Era Digital, Kamis (18/8/2022).

Meskipun demikian, saat investasi saham syariah harus melihat saham yang sehat. Hal itu bisa dilakukan dengan melihat saham tersebut berasal dari perusahaan apa dan bisnisnya berjalan dengan baik atau tidak, serta bisnisnya dekat atau tidak investor.

“Secara kolektif prospeknya bagus, dipilih lagi sahamnya terkait dengan kriteria saham sehat, sahamnya saham perusahaan apa bisnisnya bener tidak, bisnisnya dekat tidak dengan kita,” ujar dia.

Dia juga menjelaskan, definisi sehat dalam saham bisa dilihat dari laporan keuangan maupun secara bisnis.

“Sehat itu definisinya banyak bisa sehat secara LK sehat bisa secara bisnis,” ungkapnya.

Selain itu, Evan menegaskan, bagi investor yang ingin melakukan investasi kuncinya harus sabar. Artinya, dalam melakukan investasi jangan terburu-buru. “Kuncinya sabar jangan terburu-buru," ujar dia.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Indeks Saham Syariah

Sebelumnya, Kinerja Indonesia Sharia Stock Index atau ISSI mengalahkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Hal ini ditunjukkan dengan kinerja ISSI tumbuh mencapai 10,35 persen secara year to date ke posisi 208,57.

Founder Saham Syariah, Asep M. Saepul Islam atau akrab disapa mang Amsi menilai ISSI bisa menjadi pilihan investor jika ingin berinvestasi di tengah resesi global.

Amsi mengatakan, ISSI merupakan kinerja indeks saham terbaik di dunia karena mencetak plus 6 persen, Bahkan, ISSI juga mengalahkan Dow Jones Islamic Market World Index yang mengalami minus 25,20 persen.

"ISSI merupakan kinerja indeks saham terbaik di dunia karena mencetak plus 6 persen,” kata Amsi dalam Investment Talk, Minggu (7/8/2022).

Amsi menuturkan, terkait sejumlah saham syariah rekomendasi bagi pelaku pasar yang dapat dicermati antara lain dari saham syariah likuid pada semester II 2022, antara lain UNTR, AKRA, HRUM, BTPS, TAPG, dan SMDR. "UNTR, AKRA,HRUM, BTPS, TAPG, SMDR,” ujar dia.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Saham Pilihan

Amsi membuat daftar pilihan saham ini berdasarkan laporan keuangan dari emiten. Selain itu, ia juga mengatakan, terdapat strategi analisa yang biasa digunakannya, yaitu FATAMMA atau fundamental analisis, teknikal analisis, money management analisis.

Sementara itu, dalam setahun terakhir terdapat 10 saham syariah dengan kapitalisasi terbesar antara lain TLKM, BYAN, TPIA, UNVR, ICBP, UNTR, CPIN, EMTK, ADRO, KLBF.

Amsi menambahkan, terdapat 10 saham syariah dengan nilai transaksi terbesar, TLKM, ADMR,ADRO, BEBS, ANTM,INCO, CARE, PTBA, BOGA, BRMS.

Sedangkan, emiten syariah yang tercatat di BEI hanya ada lima, yakni empat sektor perbankan dan satu keuangan. "BANK, BRIS, BTPS, JMAS, PNBS,” ungkapnya.

Tak hanya itu, per Juni 2022, jumlah investor syariah meningkat dengan mencapai 111.500 investor syariah, tercatat juga investor syariah baru sebanyak 6.326 investor syariah serta 23.582 investor syariah yang aktif.

 

4 dari 4 halaman

Pasar Modal Syariah Butuh Dukungan Agen Literasi hingga Digitalisasi

Sebelumnya, potensi pasar modal syariah di Indonesia dinilai luar biasa. Untuk mengembangkan potensi pasar modal syariah itu dibutuhkan agen literasi dan memanfaatkan perkembangan teknologi.

Direktur Utama Phintraco Sekuritas Jeffrey Hendrik menuturkan, sosialisasi investasi pasar modal sempat sulit lantaran ada stigma investasi saham dan pasar modal adalah judi.

Namun, berkat fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 80 Tahun 2011 menegaskan investasi dan transaksi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah sesuai dengan prinsip syariah. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir lagi untuk investasi di pasar modal. Apalagi saat ini BEI juga mengembangkan pasar modal syariah.

"Potensi pasar modal syariah luar biasa," ujar Jeffry saat acara Sharia Week: Pasar Modal Syariah dan Tren Digital dalam Berinvestasi, dikutip Sabtu, 13 November 2021.

Jeffrey menuturkan, saat ini pihaknya mencatatkan investor syariah mencapai 30.156 dari total investor perseroan. 

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.