Sukses

Laba SIMP Melonjak 101 Persen pada Semester I 2022

PT Salim Ivomas Pratama Tbk mencatat penurunan penjualan 9,87 persen menajdi Rp 8,07 triliun hingga semester I 2022.Namun, laba melonjak signifikan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) mencatat kinerja keuangan beragam pada semester I 2022. Perseroan mencatat pertumbuhan laba tetapi penjualan merosot hingga Juni 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (14/8/2022), PT Salim Ivomas Pratama Tbk mencatat penjualan Rp 8,07 triliun hingga semester I 2022. Penjualan perseroan turun 9,87 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 8,95 triliun.

Beban pokok penjualan perseroan turun menjadi Rp 5,87 triliun pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 6,89 triliun.

Laba bruto perseroan naik 7 persen yoy menjadi Rp 2,2 triliun dari periode semester I 2021 sebesar Rp 2,06 triliun. Laba usaha naik 18 persen yoy menjadi Rp 1,33 triliun pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,12 triliun.

Dengan melihat kondisi tersebut, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 441 miliar pada semester I 2022. Laba tersebut melesat 101,36 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 219 miliar.

Perseroan mencatat laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik menjadi Rp 28 pada semester I 2022 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 14.

Total ekuitas perseroan tercatat Rp 20,42 triliun hingga Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 19,76 triliun. Total liabilitas perseroan naik menjadi Rp 16,28 triliun pada Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 16,19 triliun.

PT Salim Ivomas Pratama Tbk membukukan aset Rp 36,71 triliun hingga Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 35,79 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas sebesar Rp 782,63 miliar hingga 30 Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 694,78 miliar.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kinerja Operasional

Untuk kinerja operasional, produksi tandan buah segar (TBS) inti tercatat turun 6 persen menjadi 1,28 juta ton pada semester I 2022 terutama didorong kondisi cuaca yang tidak mendukung dan kegiataan peremajaan tanaman kelapa sawit.

Total produksi CPO turun 5 persen yoy menjadi 327 ribu ton. Pada kuartal II 2022, produksi TBS inti dan CPO naik masing-masing 17 persen dan 30 persen dibandingkan kuartal I 2022.

Direktur Utama Grup SIMP, Mark Wakeford menuturkan, pada semester I 2022, grup SIMP meraih kinerja keuangan yang positif serta peningkatan margin terutama seiring kenaikan harga jual rata-rata produk sawit serta upaya dalam pengendalian biaya dan efisiensi.

“Kondisi cuaca telah mempengaruhi produksi TBS inti kami namun secara kuartalan, kami telah melihat pemulihan produksi apda kuartal II 2022 dibandingkan kuartal I 2022,” ujar dia.

Ia menuturkan, di tengah berbagai tantangan pada sektor agribisnis, perseroan tetap fokus memprioritaskan belanja modal terutama pada kegiatan peremajaan kelapa sawit dan infrastruktur. Selain itu, peningkatan pengendalian biaya dan efisiensi, peningkatan prduktivitas, dan fokus pada praktif agrikultur yang baik secara berkelanjutan.

Pada perdagangan Jumat, 12 Agustus 2022, saham SIMP stagnan di posisi Rp 470 per saham. Saham SIMP berada di level tertinggi Rp 474 dan terendah Rp 468 per saham. Total frekuensi perdagangan 242 kali dengan volume perdagangan 12.091 saham. Nilai transaksi Rp 568,6 juta.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Kinerja Kuartal I 2022

Sebelumnya, PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) mengumumkan kinerja keuangan untuk periode tiga bulan pertama 2022. Pada periode tersebut, perseroan membukukan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar Rp 4,04 triliun. Turun 14 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 4,7 triliun.

Meski begitu, perseroan berhasil menekan beban pokok penjualan dari Rp 3,66 triliun pada kuartal I 2021 menjadi Rp 2,71 triliun pada kuartal I 2022. Dengan begitu, Salim Ivomas Pratama berhasil membukukan laba bruto Rp 1,34 triliun. Naik 28,44 persen dibandingkan kuartal I 2021 sebesar Rp 1,04 triliun.

Pada kuartal I 2022, laba atas perubahan nilai wajar aset biologis tercatat sebesar Rp 75,5 miliar. Beban penjualan dan distribusi Rp 98,52 miliar. Kemudian beban umum dan administrasi tercatat sebesar Rp 181,82 miliar.

Pada saat bersamaan, penghasilan operasi lain tercatat sebesar Rp 49,85 miliar, serta beban operasional lain tercatat Rp 295,4 miliar. Dari rincian itu, perseroan memperoleh laba usaha  sebesar Rp 885,77 miliar. Naik 47,48 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 600,62 miliar.

 

 

4 dari 4 halaman

Selanjutnya

Beban keuangan pada kuartal I 2022 tercatat sebesar Rp 21,74 miliar, beban keuangan Rp 155,31 miliar, dan bagian atas rugi entitas asosiasi sebesar Rp 1 miliar. Setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perseroan mencatatkan laba periode berjalan sebesar Rp 402,07 miliar. Naik 122,12 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 189,12 miliar.

Sementara laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 180,67 persen menjadi Rp 297,23 miliar pada kuartal I 2022 dari Rp 105,9 miliar di kuartal I 2021.

Laba per saham menjadi Rp 19 dari sebelumnya Rp 7. Aset perseroan hingga akhir Maret tercatat sebesar Rp 37,02 triliun, naik dari posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 35,98 triliun. Terdiri dari aset lancar Rp 11,02 triliun dan aset tidak lancar Rp 25,99 triliun.

Liabilitas sampai hingga Maret 2022 tercatat sebesar Rp 16,81 triliun, naik dari posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 16,19 triliun. Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 9,95 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 6,86 triliun. Sementara ekuitas sampai dengan akhir Maret 2022 tercatat naik menjadi Rp 20,21 triliun dari posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 19,79 triliun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.