Sukses

Tempo Scan Pacific Kantongi Penjualan Rp 5,94 Triliun pada Semester I 2022

Liputan6.com, Jakarta - PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) mengumumkan kinerja perseroan untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2022. Pada periode tersebut, perseroan mencatatkan penjualan sebesar Rp 5,94 triliun. Penjualan itu naik 8,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 5,48 triliun.

Sejalan dengan kenaikan penjualan, beban pokok penjualan ikut naik menjadi Rp 3,93 triliun dari Rp 3,56 triliun pada semester I 2021. Sehingga perseroan mengantongi laba bruto sebesar Rp 2 triliun pada semester I 2022, naik tipis 4,12 persen dibanding semester I 2021 sebesar Rp 1,92 triliun.

Pada semester I 2022, perseroan mencatatkan beban penjualan Rp 1,27 triliun, beban umum dan administrasi Rp 289,45 miliar, dan penghasilan operasi lain Rp 47,27 miliar. Dari rincian itu, laba usaha turun 11,4 persen menjadi Rp 496,75 miliar dibanding semester I 2021 sebesar Rp 560,8 miliar.

Bersamaan dengan itu, penghasilan keuangan pada semester I 2022 tercatat sebesar Rp 23,22 miliar, bagian atas laba bersih entitas asosiasi Rp 7,08 miliar, beban keuangan Rp 28,93 miliar, dan beban restrukturisasi RP 7,97 miliar.

Setelah dikurangi pajak, perseroan mengukuhkan laba bersih periode berjalan sebesar Rp 401,92 miliar turun 9,4 persen dibanding semester I 2021 sebesar Rp 443,60 miliar.

Sementara laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 7,45 persen menjadi Rp 378,86 miliar dibanding semester I 2021 sebesar Rp 409,38 miliar. Sehingga laba per saham yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi 84 dari sebelumnya 91.

Dari sisi aset Tempo Scan Pacific sampai dengan Juni 2022 tercatat sebesar Rp 10,61 triliun, naik dibanding posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 9,64 triliun. Terdiri dari aset lancar senilai Rp 6,9 triliun dan aset tidak lancar Rp 3,71 triliun.

Liabilitas sampai dengan Juni 2022 tercatat sebesar Rp 3,59 triliun, naik dibanding posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 2,77 triliun. Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 2,76 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 833,32 miliar.

Sementara ekuitas sampai dengan Juni 2022 naik menjadi Rp 7,02 triliun dibanding posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 6,86 triliun.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penutupan IHSG Jumat 12 Agustus 2022

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah jelang akhir pekan ini, Jumat (12/8/2022). Hal itu seiring mayoritas sektor saham melemah.

Mengutip data RTI, IHSG melemah 0,43 persen ke posisi 7.129,27. Indeks LQ45 merosot 0,62 persen ke posisi 1.012,03. Seluruh indeks acuan kompak tertekan. Pada Jumat pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.162,77 dan terendah 7.113,57. Sebanyak 262 saham menguat dan 253 saham melemah. 174 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.254.787 kali dengan volume perdagangan 29,8 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 12,5 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.701. Mayoritas sektor saham tertekan yang dipimpin indeks sektor saham IDXtechno yang melemah 2,09 persen.

Diikuti indeks sektor saham IDXtransportasi susut 0,97 persen, indeks sektor saham IDXfinance merosot 0,73 persen, indeks sektor saham IDXenergy melemah 0,35 persen, indeks sektor saham IDXbasic melemah 0,32 persen. Selain itu, indeks sektor saham IDXnonsiklikal turun 0,19 persen, indeks sektor saham IDXhealth susut 0,04 persen.

Indeks sektor saham IDXinfrastruktur pimpin penguatan dengan menguat 0,64 persen. Sementara itu, indeks sektor saham IDXsiklikal dan indeks sektor saham IDXproperty menguat 0,43 persen. Indeks sektor saham IDXindustry menanjak 0,23 persen.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Top Gainers-Losers Jumat 12 Agustus 2022

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham PGLI melonjak 24,35 persen

-Saham NOBU melonjak 13,33 persen

-Saham SNLK melonjak 11,11 persen

-Saham AIMS melonjak 11,11 persen

-Saham FORU melonjak 9,93 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham OLIV melemah 9,72 persen

-Saham AMMS melemah 9,48 persen

-Saham BUMI melemah 6,99 persen

-Saham DUTI melemah 6,97 persen

-Saham ASHA melemah 6,85 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

-Saham BUMI senilai Rp 804 miliar

-Saham TLKM senilai Rp 568,3 miliar

-Saham BBCA senilai Rp 483,5 miliar

-Saham BBRI senilai Rp 451,6 miliar

-Saham ASII senilai Rp 404,6 miliar

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

-Saham BUMI tercatat 51.131 kali

-Saham KRYA tercatat 34.210 kali

-Saham RAFI tercatat 26.741 kali

-Saham DEWA tercatat 24.427 kali

-Saham BIPI tercatat 21.183 kali

4 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia Jumat 12 Agustus 2022

Sebelumnya, bursa saham Asia beragam pada perdagangan Jumat, 12 Agustus 2022 seiring investor mencerna laporan inflasi Amerika Serikat. Di tengah bursa saham Asia yang beragam, indeks Jepang Nikkei melonjak.

Indeks Jepang Nikkei menguat 2,62 persen ke posisi 28.546,98. Indeks Topix bertambah 2,04 persen ke posisi 1.973,18.  

Pada Jumat pekan ini, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menuturkan akan meminta jajaranya untuk mencari cara atasi kenaikan harga bahan bakar dan makanan. Inflasi di Jepang tidak sepanas negara lain, tetapi berada di atas target dua persen bank sentral.

Sementara itu, di Australia, indeks ASX 200 melemah 0,54 persen ke posisi 7.032,5. Indeks Korea Selatan Kospi menanjak 0,16 persen ke posisi 2.527,94. Indeks Kosdaq melemah ke posisi 831,63.

Saham Samsung Electronics menguat 0,5 persen seiring Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol resmi mengampuni Vice Chairman Samsung Jay Y.Lee.

Bursa saham China melemah. Indeks Shanghai susut 0,15 persen ke posisi 3.276,89. Indeks Shenzhen melemah 0,44 persen ke posisi 12.419,39. Indeks Hang Seng menguat 0,24 persen. Selain itu, indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang menguat 0,12 persen. Sedangkan bursa saham Thailand libur.

“Kalau dilihat dari valuasinya sendiri, saham Asia sebenarnya tidak mahal. Tapi saya pikir ada risiko penurunan pertumbuhan, terutama untuk China dan itu saya pikir akan membatasi kinerja pasar secara keseluruhan,” ujar Chief Investment Maybank Group Wealth Management, Eddy Loh dikutip dari CNBC.

Indeks dolar Amerika Serikat berada di posisi 105,25. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 133,35 per dolar AS. Dolar Australia berada di posisi 0,7123. Harga minyak berjangka Amerika Serikat menguat 0,04 persen menjadi USD 94,38 per barel. Sementara itu, harga minyak Brent naik 0,29 persen menjadi USD 99,89 per barel.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.